3 Masalah Alter Ego yang Harus Diperbaiki di M7
Masalah Alter Ego diungkap pelatihnya sendiri setelah kalah di grand final.
Mobile Legends | 04 November
Oleh DG Writer
Alter Ego akhirnya memastikan diri sebagai salah satu wakil Indonesia di M7 World Championship. Meski gagal menjadi juara MPL ID Season 16 setelah dikalahkan ONIC Esports di grand final, pencapaian ini tetap patut disyukuri. Perjalanan mereka di playoff begitu heroik—menyingkirkan NAVI dan EVOS Esports dengan penampilan penuh kejutan. Namun, kekalahan 4-1 dari ONIC membuka mata banyak pihak, termasuk sang pelatih, Xepher, tentang beberapa hal yang masih perlu diperbaiki sebelum tampil di turnamen dunia nanti.
Kekalahan tersebut bukan tanpa alasan. ONIC tampil lebih siap secara makro dan rotasi, sementara Alter Ego terlihat kehilangan arah di game kedua hingga kelima. Padahal, banyak yang sempat berharap kalau momentum besar Alter Ego di playoff bisa membawa mereka menutup musim dengan trofi. Namun nyatanya, ONIC masih terlalu kokoh sebagai raja MPL ID.
Momen ini menjadi refleksi penting bagi Alter Ego. Xepher menyebutkan bahwa timnya akan belajar dari kekalahan tersebut dan memperbaiki semua kekurangan menjelang M7. Ia menegaskan bahwa meskipun belum sempurna, Alter Ego telah menunjukkan mental juara dengan menembus grand final setelah sekian lama absen di panggung besar.
Sebelum menuju M7, tim ini perlu memastikan bahwa semua aspek, baik gameplay maupun koneksi antar pemain, bisa menyatu sempurna. Sebab di level dunia, setiap kesalahan kecil bisa berujung fatal. Xepher pun berbicara terbuka soal apa saja yang menurutnya menjadi tiga masalah utama Alter Ego selama MPL ID Season 16 berlangsung.
3 Masalah Alter Ego Diungkap Xepher
Xepher secara jujur mengungkapkan tiga hal yang menjadi sorotan besar dari Alter Ego. Dalam sesi live pasca grand final, ia berkata:
“Menurut saya kurangnya adalah mekanik, kurang di koneksi, juga kurang di preparation. Jangan dikata-katain pemain saya ya guys. Mereka sudah jago banget bisa sejauh ini,” ujar Xepher dengan nada bangga tapi juga reflektif.
Berikut adalah tiga masalah Alter Ego yang diungkap langsung oleh Xepher, dan mengapa hal-hal tersebut penting untuk diperbaiki sebelum M7.
1. Kurang di Mekanik
Masalah Alter Ego pertama yang disoroti Xepher adalah soal mekanik individu. Beberapa pemain Alter Ego terkadang terlihat tidak stabil dalam eksekusi micro play—seperti positioning saat team fight, penggunaan skill penting, dan efisiensi rotasi. Di game kedua dan ketiga melawan ONIC, beberapa blunder kecil di early game membuat mereka tertinggal momentum.
Xepher mengakui bahwa para pemain sebenarnya sudah berjuang maksimal. Namun, konsistensi mekanik masih perlu diasah lebih tajam, terutama karena di M7 nanti mereka akan berhadapan dengan lawan-lawan kelas dunia seperti Blacklist International dan Falcon Esports.
2. Kurang di Koneksi Tim
Masalah Alter Ego berikutnya adalah koneksi antar pemain. Bukan dalam konteks teknis, melainkan koordinasi dan chemistry dalam in-game decision making. Xepher mengatakan bahwa kadang timnya tampil seperti mesin yang sempurna, namun di lain waktu justru kehilangan sinkronisasi.
“Kami itu tim yang tak bisa diprediksi. Kadang main jago banget, kadang main sampah banget, kadang main jelek banget. Seandainya menang pun tak tenang saya di belakang. Kadang pasif hilang, kadang pasif bisa balik lagi. Pusing kepala saya,” ungkap Xepher sambil tertawa.
Ucapan itu menggambarkan bahwa Alter Ego punya potensi besar, tapi masih sering tidak konsisten dalam komunikasi. Untuk M7, hal ini harus menjadi fokus utama agar mereka bisa tampil dengan gaya bermain yang solid dari awal hingga akhir.
3. Kurang di Preparation
Masalah Alter Ego yang terakhir adalah persiapan. Dalam beberapa kesempatan, strategi Alter Ego terlihat kurang matang dibanding lawan. Rotasi jungler dan pemilihan draft kadang tidak sepenuhnya mengantisipasi pola musuh. Xepher mengakui bahwa waktu persiapan menuju playoff terbilang singkat, karena mereka fokus pada konsolidasi roster lebih dulu.
Untuk menghadapi M7, Xepher menegaskan bahwa mereka akan melakukan persiapan lebih matang. Scrim dengan tim luar negeri dan evaluasi replay dari MPL ID akan menjadi prioritas utama agar tidak ada celah tersisa.
Meski demikian, Xepher tetap bersyukur atas pencapaian Alter Ego musim ini. “Kami tidak juara, tapi bisa ke M7 saja sudah luar biasa. Banyak yang tidak percaya kami bisa sejauh ini,” katanya. Ucapan itu menunjukkan rasa bangga terhadap perjuangan anak asuhnya yang berhasil membuktikan diri di musim yang begitu kompetitif.
M7 akan menjadi panggung pembuktian sejati bagi Alter Ego. Jika mereka bisa memperbaiki tiga masalah besar—mekanik, koneksi, dan preparation—peluang untuk melangkah jauh terbuka lebar. Fans pun berharap Alter Ego bisa membawa warna baru untuk Indonesia di level internasional.
Dengan semangat pantang menyerah dan gaya bermain khas yang penuh kejutan, Alter Ego berpotensi menjadi kuda hitam di M7. Semua mata kini tertuju pada Xepher dan anak asuhnya: mampukah mereka mengubah kelemahan menjadi kekuatan, dan menjadikan M7 sebagai ajang kebangkitan besar?
Yang jelas, Masalah Alter Ego kini sudah teridentifikasi dengan jelas. Tinggal bagaimana tim ini belajar dan berkembang dari pengalaman. Karena di dunia kompetitif MLBB, setiap kekalahan adalah pelajaran berharga untuk menjadi lebih kuat di pertandingan berikutnya.
Dan seperti kata Xepher, perjalanan Alter Ego belum selesai—ini baru permulaan menuju sesuatu yang lebih besar. Dengan semangat yang sama, Masalah Alter Ego bukan lagi kelemahan, tapi pijakan menuju kejayaan di M7.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.