Sebelum menyaksikan film terbarunya Pengepungan di Bukit Duri, tak ada salahnya untuk menengok kembali karya-karya terbaik Joko Anwar yang membentuk reputasinya sebagai salah satu sineas paling berani dan orisinal di Indonesia.

Dari horor menyeramkan hingga thriller psikologis penuh kejutan, film-film ini bukan hanya hiburan, tapi juga eksplorasi mendalam tentang manusia dan masyarakat.

Inilah lima film terbaik Joko Anwar yang wajib kamu tonton dulu agar makin siap menghadapi kompleksitas Pengepungan di Bukit Duri.

1. Pengabdi Setan (2017)

Film horor ini menandai kebangkitan kembali genre horor lokal ke ranah internasional. Pengabdi Setan adalah remake dari film klasik tahun 1980, namun Joko Anwar mengemasnya dengan nuansa visual yang mencekam dan atmosfer menyeramkan tanpa mengandalkan jump scare murahan.

Ceritanya mengikuti sebuah keluarga yang dihantui oleh arwah ibu mereka yang meninggal secara misterius.

Dengan pengaturan tahun 1980-an, sinematografi kelam, dan musik latar yang merayap, film ini berhasil menciptakan ketegangan mendalam sekaligus kritik sosial tentang kemiskinan dan keyakinan. Tak heran film ini sukses di banyak festival dan pasar global.

2. Pintu Terlarang (2009)

Salah satu karya paling psikologis dari Joko Anwar, Pintu Terlarang mengangkat kisah seorang pematung sukses bernama Gambir yang hidupnya perlahan runtuh setelah menerima pesan-pesan misterius.

Film ini seperti mimpi buruk yang dikemas rapi, penuh dengan simbolisme, twist mengejutkan, dan suasana mencekam.

Joko mengeksplorasi sisi tergelap manusia, rasa bersalah, represi, dan manipulasi. Visualnya unik dan surealis, dengan desain produksi yang terasa seperti lukisan mimpi. Film ini mengaburkan batas antara realitas dan delusi, membuat penonton terus menebak hingga akhir. Sebuah thriller domestik yang penuh lapisan makna dan kejutan.

3. Gundala (2019)

Joko Anwar membawa angin segar ke dunia film pahlawan super Indonesia lewat Gundala, adaptasi modern dari karakter legendaris karya Harya Suraminata (Hasmi). Film ini memperkenalkan Sancaka, seorang pemuda yatim piatu yang mendapatkan kekuatan petir dan harus menghadapi sistem korup serta penjahat licik bernama Pengkor.

Lebih dari sekadar film aksi, Gundala menampilkan komentar sosial yang tajam dan nuansa kelam yang khas Joko Anwar. Dengan koreografi laga solid, visual sinematik, dan universe yang dibangun secara serius, film ini membuka jalan bagi Jagat Sinema Bumilangit dan menegaskan visi Joko dalam memperluas genre di Indonesia.

4. Janji Joni (2005)

Debut penyutradaraan Joko Anwar ini mungkin jadi yang paling ringan dari film-filmnya, tapi tetap menyimpan gaya uniknya. Janji Joni bercerita tentang Joni, pengantar gulungan film bioskop, yang menghadapi serangkaian tantangan demi menepati janjinya mengantar film tepat waktu. Meskipun penuh komedi dan warna pop, film ini menyelipkan banyak kritik sosial tentang profesionalisme, cinta, dan masyarakat urban Jakarta.

Narasinya simpel tapi dinamis, dengan gaya visual enerjik yang membuat film ini terasa segar dan menyenangkan. Sebuah pembuka karier yang menunjukkan kemampuan Joko meramu cerita sehari-hari menjadi hiburan penuh makna.

5. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Menggabungkan horor, misteri, dan tragedi, Perempuan Tanah Jahanam adalah salah satu film terseram dan tergelap karya Joko Anwar. Ceritanya mengikuti Maya dan sahabatnya Dini yang kembali ke desa kelahirannya, hanya untuk menemukan rahasia kelam tentang keluarganya dan kutukan mengerikan yang menyelimuti warga desa.

Film ini menampilkan plot yang penuh kejutan, pembangunan atmosfer yang rapi, dan elemen budaya lokal yang diolah dengan cerdas. Dengan sinematografi indah namun menakutkan, serta performa kuat dari Tara Basro, film ini menunjukkan bagaimana horor bisa digunakan untuk menyuarakan trauma dan warisan sosial yang tak terlihat.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.