Saat ini, generasi Z (Gen Z) semakin mengambil peran penting dalam dunia digital. Mereka tumbuh dengan teknologi dan internet, yang membuat mereka sangat terhubung dengan dunia maya. Namun, ada satu pengalaman yang mungkin sulit bagi Gen Z untuk memahaminya sepenuhnya, yaitu bermain di "Abang-Abang Gimbot." Dalam artikel ini, DuniaGames akan membahas 10 hal yang hanya bisa dialami oleh gamer era 80-an dan 90-an saat main di abang-abang gimbot yang dulu sering mangkal di depan sekolah atau keliling kampung dan mungkin membuat Gen Z merasa tidak bisa relate. Apa saja? Yuk simak daftar berikut ini gaes!

7 Hal Menarik Abang-Abang Gimbot

1. Asal Usul Nama "Gimbot"

Sebutan "gimbot" sebenarnya berasal dari kata "Game Boy." Pada awal tahun 90-an, Nintendo merilis perangkat handheld bernama Game Boy yang menjadi sangat populer di seluruh dunia. Namun, istilah "Game Boy" mungkin terasa kurang akrab di lidah orang Indonesia, sehingga sebutan itu pun berubah menjadi "gimbot" yang lebih mudah diucapkan dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selain Game Boy, sebutan "gimbot" juga digunakan untuk beberapa perangkat Game Watch yang sering dijual oleh abang-abang gimbot.

2. Ada Game Boy dan Game Watch

Abang-abang gimbot biasanya menjual baik Game Boy maupun Game Watch. Game Boy adalah perangkat yang memiliki kemampuan untuk memainkan berbagai game Nintendo yang dapat diganti dengan kartu cartridge. Di sisi lain, Game Watch hanya bisa memainkan satu jenis permainan dengan layar yang lebih sederhana. Perbedaan lainnya adalah harga sewa, di mana Game Boy biasanya lebih mahal daripada Game Watch. Harga sewa bisa bervariasi tergantung pada wilayah dan pemilik abang-abang gimbot.

3. Kabel yang Terhubung ke Aki

Salah satu tantangan utama dalam bermain Game Boy adalah masalah daya tahan baterai. Untuk mengatasi ini, abang-abang gimbot seringkali menggunakan kabel yang terhubung ke aki kendaraan. Kabel ini tidak hanya menjaga daya tahan baterai, tetapi juga digunakan untuk menarik kembali Game Boy yang sudah habis masa sewanya.

4. Tidak Ada Sistem Save Game

Salah satu kekurangan besar dalam bermain di Game Boy era 80-an dan 90-an adalah ketiadaan sistem penyimpanan permainan yang ada sekarang. Ketika memainkan game di Game Boy, pemain hanya memiliki sedikit pilihan, seperti menyewa lebih lama untuk mencoba menyelesaikan permainan atau beralih ke permainan lain yang memiliki tingkat kesulitan lebih rendah atau gameplay yang lebih cepat.

5. Jumlah Game Boy Terbatas

Abang-abang gimbot seringkali hanya memiliki jumlah Game Boy terbatas. Hal ini disebabkan oleh harganya yang relatif tinggi pada saat itu dan juga oleh keterbatasan daya tahan baterai. Akibatnya, anak-anak yang ingin bermain gimbot sering mengalami antrian yang panjang, dan persaingan untuk mendapatkan kesempatan bermain pun cukup sengit.

6. Pilihan Game Terbatas

Selain keterbatasan jumlah perangkat, pilihan permainan juga terbatas. Ini berarti pemain hanya memiliki akses terbatas pada permainan yang bisa dimainkan. Beberapa abang-abang gimbot memiliki kartu cartridge yang berisi banyak permainan dalam satu paket, sehingga pemain bisa memilih game yang ingin dimainkan dengan lebih fleksibel.

7. Jarang Berpindah Tempat

Karena tingginya permintaan, abang-abang gimbot seringkali tetap di satu lokasi dan tidak berkeliling. Hal ini membuat anak-anak dari wilayah lain mungkin kesulitan untuk menikmati permainan gimbot. Namun, abang-abang gimbot seringkali ditemukan di kantin sekolah, yang membuatnya mudah diakses oleh pelanggan sewa. Walaupun abang-abang gimbot tidak berpindah tempat, mereka tetap menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kenangan bermain anak-anak di era 80-an dan 90-an.

Nah itu dia beberapa hal menarik dari abang-abang gimbot yang bisa kamu ketahui. Kamu punya kenangan apa nih? Share di kolong komentar ya.