Intel Dikabarkan Kewalahan Melawan Chip Berbasis ARM dan Apple Silicon
Gempuran dari chipset berbasis ARM dan Apple Silicon membuat Intel kewalahan untuk menghadapi para pesaingnya.
Gadget | 01 November
Oleh Rizky Nurcahyanto
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tak jarang menuntut adaptasi dari para pemain besar di industri. Hal ini kini tampaknya dialami oleh Intel, salah satu raksasa dalam industri chip komputer. Meskipun dominasi Intel selama ini cukup kuat, namun kemunculan chip berbasis ARM dari berbagai perusahaan dan kesuksesan Apple dengan Apple Silicon tampaknya memberikan tekanan baru bagi perusahaan ini.
Sebagaimana dilansir dari Gizmochina pada 31 Oktober, Nvidia, AMD, dan Qualcomm semuanya sedang mengembangkan platform PC berbasis ARM. Platform ini dikenal lebih hemat energi serta lebih ekonomis bila dibandingkan dengan chip x86 yang menjadi basis dari produk Intel. Ditambah lagi, dengan kemunculan Apple Silicon yang mampu memberikan performa mengagumkan—seperti yang ditunjukkan oleh chip Apple M1—situasi semakin menantang bagi Intel. Apple M1 sendiri berhasil unggul dalam berbagai uji benchmark, memposisikannya sebagai rival serius untuk Intel.
Kendala yang dihadapi Intel bukan hanya berasal dari perkembangan teknologi semata. Dalam sejarahnya, Intel pernah melakukan kesalahan prediksi pasar, seperti yang terjadi pada prosesor i860, Itanium, dan Atom. Kesalahan-kesalahan tersebut telah menelan biaya yang tidak sedikit bagi Intel dan memberi kesempatan bagi para kompetitornya untuk melangkah lebih maju.
Dulu, Intel mampu memanfaatkan posisinya sebagai pemimpin pasar chip PC dan menetapkan standar sendiri dalam industri. Namun, di era yang serba cepat ini, pendekatan semacam itu tampaknya tidak lagi relevan. Penting bagi Intel untuk berkolaborasi dengan pemain lain dalam industri dan menjadi lebih responsif terhadap permintaan pasar.
Kenyataan bahwa Intel telah ketinggalan dalam pasar mobile juga menambah daftar tantangan yang dihadapinya. Kebutuhan pasar yang bergeser ke arah perangkat hemat energi dan lebih ekonomis membuat dinamika pasar mobile kini merambah ke ranah PC dan laptop.
Untuk tetap bertahan dan relevan, Intel harus mempercepat laju inovasinya serta memprioritaskan kebutuhan konsumennya. Masa depan Intel di dunia komputasi era baru tergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi. Tanpa langkah cepat dan strategis, risiko tertinggal dari pesaing akan semakin mengintai Intel.
Top-up Murah, banyak untungnya, hanya di Dunia Games
Baca Juga >> Ini 10 Game Casual yang Akan Hadir di 2023, Wajib Kalian Nantikan!
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.