Japan-cyclopedia: Otaku dan Wibu, Anggapan Sampah Masyarakat oleh Publik?
Otaku dan wibu memang sudah menjamur saat ini. Tapi, apa benar fenomena ini adalah perilaku buruk?
Anime & Manga | 13 February
Oleh Ahda
Kamu pasti pernah mendengar julukan ke seseorang yang mengenakan atribut-atribut anime seperti jaket atau bahkan kaos dengan istilah wibu atau weaboo; sementara orang yang hobi menonton anime diberi julukan otaku. Tak jarang orang-orang yang menerima predikat tersebut, yang ditujukan untuk menjatuhkan si pelaku, justru bangga dengan julukan yang diberikan padanya. Yap, dua julukan tadi kalau di masyarakat Jepang merupakan julukan yang merendahkan, yang menganggap pelaku adalah orang yang aneh; dan budaya ini sudah mulai menjalar ke masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Nah, kamu sendiri tahu gak sih arti dari weaboo dan otaku yang sebenarnya? Dari mana asal mulanya dan di mana perbedaannya (kebanyakan orang menganggap weaboo dan otaku itu sama)? Yuk mari kita bahas sama-sama berikut ini.
1. Pengertian Weaboo
Diambil dari slang word bahasa Inggris, Weaboo merupakan istilah yang menuju kepada seseorang yang bukan berasal dari Jepang dan selalu merasa dirinya orang Jepang atau bahkan lebih mengakui kebudayaan Jepang daripada budayanya sendiri; mulai dari anime, manga, sampai bahasa. Singkatnya, para Weaboo ini bisa dibilang terobsesi dengan segala hal yang berbau Jepang. Mereka mencoba untuk bertingkah seperti orang Jepang yang sebenarnya orang Jepang sendiri tidak seperti tingkah laku mereka.
Seorang Weaboo tak dilihat dari penampilannya yang serba anime, melainkan dari gaya bahasa serta bahasan saat berbicara. Apabila dari gaya bicaranya yang mulai mencampur-campurkan bahasa Jepang dengan bahasanya sendiri atau bahkan berbicara bahasa Jepang terus menerus ke orang terdekatnya yang tidak mengerti bahasa Jepang sama sekali, orang tersebut bisa diindikasikan sebagai seorang Weaboo. Selain itu, seorang Weaboo akan berbicara tentang betapa hebatnya budaya Jepang dan menganggap budaya negaranya sendiri sampah sementara dia masih berada di negara sendiri.
2. Sejarah Weaboo
Sampai saat ini, masih belum ada penjelasan lengkap tentang bagaimana kata Weaboo bisa tercipta. Namun menurut informasi yang DuniaGames dapatkan, seseorang di 4chan (sebuah buletin online ternama) menggunakan istilah tersebut pertama kali dengan tujuan mencaci-maki orang dengan bahasa Jejepangan yang berantakan; misalnya seperti kalimat “watashi come from Japan desu”. Sejak saat itulah istilah Weaboo digunakan sampai saat ini.
3. Pengertian Otaku
Berbeda dengan Weaboo, pengertian otaku sesungguhnya tidak selalu berkaitan dengan anime dan manga saja. Diambil dari bahasa Jepang, otaku merupakan seseorang yang benar-benar menekuni hobinya dan sangat terobsesi dengan hobinya tersebut. Namun semenjak istilah tersebut terdengar di luar Jepang, orang-orang menggunakan istilah otaku ini untuk seorang pencinta berat anime dan manga saja.
Ada juga arti lain dari otaku, yaitu rumah; yang rasanya cukup menjelaskan mengapa seorang otaku jarang keluar rumah, cenderung mengurung diri dari segala kehidupan luar, dan lebih suka menonton anime. Seorang otaku pun cenderung pendiam, jarang bersosialisasi, atau bahkan tidak punya grup maupun klub! Otaku ini sesungguhnya bukanlah hal yang patut dibanggakan, karena bagi orang Jepang otaku merupakan sebuah penyakit jiwa dan biasanya akan dijauhi apabila ketahuan.
4. Sejarah Otaku
Istilah otaku sudah mulai digunakan di Jepang sejak tahun 1983 dan waktu itu pertama kali dikenalkan oleh Nakamori Akio, seorang penulis surat kabar di dalam artikelnya Otaku no Kenkyu. Dalam artikelnya tersebut, istilah otaku digunakan untuk penggemar berat anime dan manga saat itu. Namun istilah tersebut masih belum dikenal oleh masyarakat umum sampai akhirnya sebuah media massa di Jepang mengangkat tema tentang otaku.
Sejak saat itu, penggunaan kata otaku terus berkembang seiring zaman. Seperti penggunaan otaku yang merujuk pada seseorang yang terobsesi dengan hobinya sampai sempat muncul kata-kata game-otaku, gundam-otaku, car-otaku, figure-otaku, dan lain sebagainya. Untungnya, banyak otaku sekarang ini yang sudah terlihat seperti orang pada umumnya dan dapat bertingkah wajar; tak lagi seperti dulu yang lebih suka mengurung diri ataupun bertingkah seperti orang aneh.
Menjadi Weaboo maupun otaku memiliki beberapa risiko yang sama di masyarakat, yaitu dikucilkan. Baik Weaboo maupun otaku sebenarnya bukanlah hal yang patut dipamerkan ke khayalak publik. Dua-duanya bisa dibilang cukup mengganggu bagi mereka yang tidak terbiasa dengan segala sesuatu yang berbau Jepang dan seringkali dianggap sampah masyarakat karena tingkah lakunya yang cenderung aneh.
Di sisi lain, menjadi kedua figur tersebut tentu adalah hak siapapun, dan tidak ada salahnya selama bergaul di lingkungan yang tepat, juga tak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Pada intinya semua hal yang terlalu fanatik tidaklah baik gaes. Lakukan sesuatu, apapun itu dengan sewajarnya. Oh iya, apakah kamu tahu kalau banyak yang menganggap Cinta Kuya atau Kevin Aprilio itu seorang otaku?
Baca Juga >> Japan-cyclopedia: 4 Ciri Utama dan Paling Klise dari Anime Isekai
Sumber gambar utama: Youtube
FANPAGE FACEBOOK: Duniagames
INSTAGRAM: duniagames.co.id
Youtube: Dunia Games
LINE@: @duniagames
Komentar ( 2 )
Please login to write a document.
DGUSER600607
******
Balas
DGUSER600607
******
Balas