Kembangkan Kelana: Legend of the East, Moddest Game Studio Hadir di TGS 2024!
Terinspirasi oleh legenda bersejarah Indonesia, Kelana turut memperkenalkan budaya lokal di kancah internasional
Games | 01 October
Oleh Ridwan Hidayah
Sebuah perusahaan studio pengembangan game pendatang baru asal Indonesia, Moddest Game Studio, beraspirasi untuk mengangkat legenda-legenda Tanah Air tersebut agar dapat diperkenalkan di kancah internasional, melalui sebuah game yang tengah dikembangkan dengan judul Kelana: Legenda dari Timur (Kelana: Legend of the East).
Seto Hendrianto, Founder dan Game Designer Moddest Game Studio, menyebutkan bahwa Kelana terinspirasi dari sejarah dan legenda Nusantara seperti cerita Babad Tanah Jawi, Sriwijaya, Tutur Tinular, Saur Sepuh, Joko Tingkir, dan seterusnya. “Melalui game yang tengah kami kembangkan ini, kami ingin menghidupkan kembali cerita-cerita legendaris yang ada di masyarakat dan memperkenalkannya ke khalayak mancanegara. Dunia pada game Kelana pun akan dibangun berdasarkan tempat-tempat asli di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Flores, hingga Puncak Jaya Papua. Dengan begitu, turut membantu mempromosikan destinasi-destinasi wisata Tanah Air.”
Kelana merupakan game dengan genre third-person action RPG, di mana pemain bisa ikut merasakan perjalanan sang karakter utama dalam melewati berbagai petualangan serta mengembangkan kemampuannya sesuai dengan cara bermain setiap orang. Silat pun dipilih sebagai gaya bertarung utama dalam game ini karena merupakan kultur asli Indonesia, diwarnai dengan berbagai karakter mitologi lokal yang akan ditemui oleh sang karakter utama selama perjalanannya.
Kelana mengambil set di zaman awal Majapahit, Samudera Pasai, Padjajaran, dan Kerajaan Bali, pada masa pergolakan kerajaan-kerajaan baru yang penuh kekacauan. Game ini bercerita mengenai perjalanan Raden Arsa, seorang anak bangsawan dari kerajaan kecil bernama Mandarakusuma, yang rumahnya diserbu oleh pasukan tak dikenal yang membunuh hampir seluruh orang di rumahnya. Arsa, yang ketika itu masih kecil, sempat tidak sadarkan diri dan tiba-tiba tersadar dengan sebilah pedang di tangannya sambil menusuk pemimpin pasukan tersebut hingga tewas.
Pada saat kekacauan itu sedang terjadi, seorang pengelana bernama Tun Syah Dira kebetulan tengah melintas dan melihat sebuah rumah dalam kondisi terbakar dan porak-poranda. Ketika ia memasuki rumah tersebut, terlihat sosok Arsa dalam kondisi trance dan bersimbah darah, dikelilingi mayat para prajurit. Arsa pun menoleh ke arah Tun Syah Dira dengan tatapan kosong dan sontak menyerangnya.
Gerakan bertarung Arsa menyerupai burung mitologi Jatayu, yang mana nantinya Arsa akan menuntut ilmu dari Tun Syah Dira untuk belajar mengenai kearifan, pengetahuan, dan kesaktian untuk mengungkap wujud asli dari burung Jatayu yang konon bersemayam dalam dirinya. Namun, untuk menjaga keselamatan Arsa, Tun Syah Dira pun memberikannya nama baru, yakni Kelana.
Dengan menitikberatkan pada elemen-elemen budaya dan lokasi ikonis di Indonesia, Kelana pun berhasil mendapatkan perhatian Kemenparekraf yang telah menunjukkan ketertarikannya untuk turut mendukung pengembangan game ini ke depannya.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.