Masih Ingat Rotasi Map ARAM? Ini Alasan Riot Belum Bikin Jadi Fitur Permanen!
Meski Disambut Positif, Riot Games Masih Ragu Jadikan Rotasi Map ARAM Sebagai Fitur Tetap
Esports | 14 July
Oleh HLS OFFICIAL
Bagi kamu yang setia main di mode All Random All Mid (ARAM), pasti masih ingat momen saat Riot Games mengejutkan pemain dengan menghadirkan dua map baru: Butchers Bridge dan Koeshins Crossing. Map ini masuk secara acak sebagai bagian dari sistem rotasi map ARAM, dan langsung disambut antusias oleh komunitas. Bahkan, banyak yang berharap ini jadi fitur permanen.
Tapi sayangnya, sistem rotasi map ini hanya berlaku dalam periode terbatas. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: kenapa Riot tidak langsung menjadikannya fitur tetap? Untungnya, pertanyaan ini dijawab langsung oleh tim Riot melalui sesi Ask Me Anything (AMA) di Reddit, yang membahas masa depan ARAM dan eksperimen rotasi map ini.
Riot Cadmus, selaku Modes Lead, menyatakan bahwa mereka sangat tertarik menjadikan rotasi map sebagai fitur permanen. Kehadiran map baru terbukti memberikan nafas segar ke mode ARAM dan membuat pemain merasa pengalaman bermain jadi lebih bervariasi dan menyenangkan.
Namun, Riot juga realistis. Mode ARAM sudah melekat kuat dengan map klasik Howling Abyss, yang sudah jadi bagian dari identitas gameplay ARAM sejak dulu. Jika rotasi map diberlakukan permanen, ada risiko mengganggu core experience dari sebagian besar pemain yang sudah nyaman dengan gaya lama. Oleh karena itu, Riot perlu mengkaji lebih dalam soal frekuensi munculnya map, tingkat kenyamanan, hingga preferensi komunitas global sebelum mengambil langkah besar.
Beberapa usulan dari komunitas pun mulai muncul, seperti:
-
Memberi peluang lebih besar pada Howling Abyss agar tetap dominan.
-
Memperkenalkan sistem vote atau filter, agar pemain bisa memilih map favorit.
-
Atau bahkan menjadikan rotasi ini sebagai event berkala, bukan fitur permanen.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.