Meski teknologi kecerdasan buatan generatif makin marak digunakan dalam industri gim, Mojang Studios, pengembang dari Minecraft, memilih jalur berbeda. Alih-alih memanfaatkan AI untuk mempercepat proses kreatif, Mojang tetap mempertahankan filosofi mereka: kreativitas manusia adalah inti dari pengalaman bermain Minecraft.

Di tengah tren penggunaan AI oleh perusahaan besar seperti Microsoft dan Activision dengan AI yang mampu menciptakan konsep gim atau bahkan elemen seni Mojang tetap teguh pada prinsip kolaborasi antar manusia. Agnes Larsson, direktur Minecraft Vanilla, menyatakan bahwa menciptakan sesuatu sebagai manusia memberikan kepuasan emosional yang tidak bisa digantikan teknologi. "Kebahagiaan saat mencipta adalah bagian penting dari Minecraft, dan itu datang dari manusia, bukan mesin," ujarnya saat diwawancara IGN.

Sentimen tersebut diperkuat oleh Ingela Garneij, produser eksekutif dari proyek yang sama. Ia mengungkapkan bahwa sentuhan khas dan esensi dari Minecraft sulit ditiru oleh AI. Bahkan saat Mojang mencoba bekerja jarak jauh dengan tim eksternal, hasilnya tak sebanding dengan kerja langsung secara tatap muka. "Untuk benar-benar memahami nilai, prinsip, dan dunia Minecraft, dibutuhkan koneksi manusia yang nyata," jelasnya.

Keputusan ini sejalan dengan strategi Mojang yang enggan membuat Minecraft 2 atau menjadikan gim ini free-to-play. Mereka fokus memperbarui dan memperluas dunia Minecraft yang telah ada, termasuk dengan update grafis terbaru bertajuk Vibrant Visuals.

Selama 16 tahun terakhir, Minecraft telah menjelma menjadi fenomena global, dan tampaknya Mojang percaya bahwa kekuatan manusialah yang akan menjaga warisan tersebut tetap hidup bukan algoritma.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.