Blue Eyes Samurai memperkenalkan kita  dengan ahli pedang bernama Mizu yang merupakan keturunan campuran. Dia ingin membalas dendam kepada empat orang yang membuat hidupnya menderita. Semuanya adalah pria kulit putih satu-satunya di Jepang pada periode Edo abad ke-17 saat kelahirannya.

Kisah ini berlatar di masa di mana perbatasan Jepang tertutup bagi dunia luar sehingga warganya tidak akan pernah melihat wajah yang bukan Jepang (kecuali dalam kasus langka perdagangan ilegal). Karena mata birunya yang diwariskan Mizu, dia diperlakukan seolah-olah dia bukan manusia dan menakutkan.

Dan itu tidak bisa diterima. Sebagai seorang wanita, dia tidak diizinkan mengejar musuh-musuhnya. Jadi dia menyamar sebagai pria, siap untuk menegakkan keadilan dengan segala cara yang diperlukan.

Sebelum peristiwa Musim 1, dia sudah membunuh seorang pria, Violet, dan, pada akhirnya, dia berhasil menahan Abijah Fowler, seorang pria berkebangsaan Irlandia. Di tengah gemuruh api dan kemarahan, dia hendak menyerang... tetapi membiarkannya hidup. Mengapa?

Berikut ini penjelasan ending Blue Eyes Samurai musim pertama. Berikut ulasan lengkapnya untuk dibahas bersama.

1. Kenapa Mizu Tidak Membunuh Abijah Fowler?

"Jawaban singkatnya adalah Mizu membuat keputusan terbaik dan terburuknya untuk tujuan balas dendam," kata co-creator Michael Green.

Dalam hal ini, dia membiarkan Fowler hidup karena dia memiliki informasi yang dibutuhkan Mizu untuk menemukan dua pria lainnya dalam daftar balas dendamnya, yaitu Skeffington, yang tinggi seperti dia, dan Routely dengan matanya yang cantik.

"Dia sepenuhnya berencana untuk membunuhnya, tetapi dia membutuhkannya terlebih dahulu," kata Green.

"Dia memiliki fungsi, dia adalah peta jalan menuju yang lain." Pengakuan Fowler yang hampir mati terlalu menggoda bagi Mizu untuk menolak, karena dia tahu misi hidupnya adalah untuk mengetahui siapa yang mencoba membunuhnya sebagai bayi setelah menghamili ibunya.

Dan hanya dia yang memiliki jawaban ajaib tentang di mana mereka disembunyikan yaitu di London.

2. Potensi Season 2, Petualangan di London

Kami sudah memiliki rencana untuk Musim 2 dan berharap cukup banyak orang yang mendukung sehingga kami bisa membuatnya."

Baca Juga:

• 5 Adegan Film Super Menegangkan yang Ternyata Dilakukan Secara Langsung
• 5 Film Sci-Fi di Mana Penjahat Berhasil Memenangi Pertarungan
• 5 Film Original Netflix dengan Tema Sci-fi Terbaik untuk Ditonton

Terakhir kali kita melihat Mizu di Musim 1 adalah dirinya berada di dek kapal, rambutnya diterpa angin, dan Fowler dikurung di dalam perut kapal di bawah saat mereka berlayar.

"Itu akan menjadi bagian menarik dari perjalanan pribadi Mizu untuk melihat bagaimana orang Eropa merespons kehadirannya," kata co-creator Amber Noizumi. "Bagaimana pandangannya terhadap budaya Barat ketika tiba-tiba dia terjebak di dalamnya? Apakah mereka semua monster seperti yang dia kira?"

3. Apakah Great Fire 1657 Adalah Kejadian Nyata di Jepang?

Setelah Mizu berhasil menangkap Fowler di akhir cerita, dia memberitahunya, "Kota terbesar di dunia ini terbakar sebagai pengorbanan darah untuk balas dendammu." Api Besar Edo dalam Blue Eye Samurai dimulai ketika Mizu melemparkan lilin di depan Fowler sehingga dia tidak bisa melarikan diri, membuat Istana Edo terbakar, dan kemudian, seluruh kota Edo.

Great Fire 657 di Jepang adalah sesuatu yang pernah terjadi,. Ini juga dikenal sebagai Furisode Fire dan Api Besar Meireki. Api itu melanda selama tiga hari dan diperkirakan telah menewaskan lebih dari 100.000 orang atau seperempat dari populasi Edo saat itu.

Desainer produksi Toby Wilson mengatakan kepada Tudum bahwa secara historis, ada tiga versi Istana Edo dan ketiganya terbakar. "Depiksi kami, dan juga secara historis, api yang sebenarnya membakar inkarnasi terakhir istana," katanya. "Itu adalah struktur istana terbesar di Jepang pada saat itu."

4. Episode 5 Memiliki Peran Penting

Kamu akan memahami bagaimana Mizu dijuluki sebagai onryō. "Onryō adalah setan pembalas dendam, hantu pembalas dendam, seseorang yang telah mati akibat pengkhianatan seseorang," kata Noizumi. "Kami memiliki gagasan bahwa Mizu akan dipanggil demikian karena matanya yang biru dan kulitnya yang lebih terang akan membuatnya terlihat seperti hantu bagi orang yang tidak akan mengenalinya."

Jadi Noizumi bertanya pada dirinya sendiri, "Apa cerita yang menciptakan setan pembalas dendam? Apa yang bisa membuatnya begitu marah?" Dan bukan hanya kebencian yang terinternalisasi, namun juga soal cinta.

Cinta, diracuni oleh pengkhianatan. Pengkhianatan oleh suami Kamu yang telah Kamu cintai dan wanita yang Kamu kira adalah ibu Kamu. Percaya bahwa tidak ada yang bisa mencintai Kamu apa adanya.

Blue Eyes Samurai memilih menceritakan kisah asal-usul Mizu yang penuh keberanian dan kemarahan yang digunakannya untuk memotivasi dirinya sendiri melalui medium penceritaan pada zamannya, yaitu seni boneka Bunraku.

Ini adalah cerita favorit pribadi Green dalam seluruh pertunjukan, dan Noizumi menuliskannya dalam satu kali duduk. Tidak heran jika episode 5 memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan episode lain.

5. Soal Akemi dan Mizu yang Menjadi Karakter Utama

Putri Akemi di kisah ini merupakan kebalikan dari Mizu. Dalam serial ini, Akemi mewakili perempuan yang terkurung. "Ketika kamu bertemu dengannya, dia berada dalam tandu yang memiliki jeruji. Dan ada emas. Ini secara harfiah adalah sangkar emas tempat dia tinggal," kata Noizumi. Dan perjalanannya melibatkan usahanya untuk mencari cara untuk keluar dari sangkar itu.

Saat dia dan Mizu belajar satu sama lain sepanjang serial, Akemi adalah contoh dari pilihan terbatas yang tersedia bagi perempuan pada waktu itu. "Pada waktu itu, perempuan tidak memiliki kebebasan mereka sendiri," jelas Green. "Mereka dimiliki oleh ayah mereka sampai suatu hari mereka menjadi milik seorang suami, atau dijual ke dalam perbudakan fisik atau pekerjaan fisik atau rumah bordil. Pilihan terbaiknya adalah pilihan terbaik yang tersedia, dan itu masih mengerikan menurut standar modern."

6. Apa Arti dari Nama “Mizu”

Jika kamu penasaran, Mizu berarti "air," dan arti dari itu telah dipikirkan secara matang dalam kisah ini. Seperti yang dipelajari dari Pembuat Pedang, setiap pandai besi pedang memiliki hamon tanda tangan pada bilahnya. Hamon adalah hasil dari tanah liat yang ditempatkan oleh seorang pandai besi pada katana yang menyebabkan bilahnya melengkung. "Jadi jika kamu melihat pedang Mizu, hamon tanda tangannya berbentuk ombak laut," kata Wilson.

Ingatlah pada judul Episode 2, "An Unexpected Element." Ya, itu air, dan itu membantu Mizu memenangkan duel terakhirnya dengan Chiaki (Mark Dacascos). "Suara ombak laut membantunya untuk tetap fokus sehingga dia, setelah terluka, masih bisa keluar sebagai pemenang. Dia menemukan kekuatannya dan energinya dari air," kata Wilson.

Setiap halusinasi yang dihadapi Mizu dalam perlombaan menuju puncak kastil Fowler di Episode 6 juga berbasis air.

Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram DuniaGames ya.

Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!

Baca Juga >> 10 Game dengan Karakter Protagonis Asal Tiongkok

Artikel ini ditulis oleh Robani, Twitter: @DadMetals