Dalam perkembangan dunia hiburan, adaptasi dari media satu ke media lain menjadi hal yang umum. Salah satu contohnya adalah Avatar: The Last Airbender, yang memiliki versi kartun dan live action. Artikel ini akan membahas perbedaan antara keduanya. Live action Avatar membawa elemen-elemen yang kita cintai dari kartunnya ke dalam dimensi nyata dengan teknologi canggih dan perpaduan sinematografi yang menakjubkan. Namun, perbedaan tersebut mencakup interpretasi karakter, efek visual, dan perubahan nuansa keseluruhan cerita.

Dengan melihat kedua versi ini, kita dapat memahami bagaimana sutradara, aktor, dan kru kreatif lainnya menghadirkan dunia Avatar dengan cara yang berbeda. Inilah 10 perbedaan live action Avatar dengan kartunnya. Mari kita bahas!

1. Kemampuan Pengendalian Air Katara

Dalam wawancara dengan Nerdist, Kiawentiio, pemeran Katara dalam live-action Avatar: The Last Airbender, merinci perbedaan kunci antara perjalanan Katara dari kartun ke live-action. Dia menjelaskan bahwa live-action menunjukkan Katara yang awalnya tidak memiliki pemahaman yang kuat terhadap pengendalian air, berbeda dengan kartun di mana kemampuannya muncul secara alami. Selain itu, live-action menampilkan ditemukannya gulungan pengendalian air dari Gran Gran ke Katara, menggantikan adegan bajak laut dalam kartun.

Perubahan positif lainnya adalah fokus yang lebih besar pada perjalanan Katara dalam pengembangan keterampilan pengendalian air-nya. Meskipun live-action mengubah ide bahwa Aang dan Katara belajar bersama, harapannya adalah agar bonding mereka melalui pengendalian bersama dapat lebih dieksplorasi di masa depan.

2. Cara Aang Hilang dari Dunia

Dalam live-action Avatar: The Last Airbender, ada perbedaan signifikan dengan kartunnya. Live-action menampilkan seluruh Genosida Bangsa Udara dalam perayaan festival yang tidak ada dalam kartun.

Beda lainnya adalah pengumuman Aang sebagai Avatar, yang terjadi sebelum kedatangan komet Sozin, berbeda dengan kartun yang dilakukan jauh sebelum genosida. Perbedaan kritis lainnya adalah cara Aang menghilang. Dalam kartun, dia melarikan diri dan terperangkap dalam es selama 100 tahun. Di live-action, Aang pergi dengan Appa untuk merenung. Ini menciptakan nuansa cerita yang berbeda antara kartun dan live-action Avatar: The Last Airbender.

3. Perbedaan Sokka Warrior Arc

Sebelum rilis live-action Avatar: The Last Airbender, banyak perbincangan mengenai apakah seksisme awal Sokka dari kartun ada perubahan. Meskipun Sokka tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa wanita tidak bisa menjadi prajurit, perubahan tersebut mempertahankan semangat awal Sokka dengan lebih halus. Namun, disayangkan Sokka tidak menggunakan riasan prajurit Kyoshi sepenuhnya.

Perubahan utama pada Sokka di live-action terletak pada penekanan bahwa dia adalah jenis prajurit yang berbeda dari bayangan dirinya. Live-action menyoroti keanehan Hakoda meninggalkan Sokka sebagai prajurit di Suku Air Selatan, dan tampaknya ada konflik di masa depan antara Sokka dan Hakoda.

4. Sozin Comet Absen

Ini cukup jelas, tetapi perbedaan utama antara kartun Avatar: The Last Airbender dan seri live-action-nya adalah tidak adanya Komet Sozin yang ditentukan waktu kembali. Meskipun komet itu ada dalam alam semesta, musim pertama tidak menunjukkan kapan komet itu akan kembali.

Perubahan ini memastikan bahwa seri live-action tidak perlu mematuhi batasan waktu dunia nyata tertentu (misalnya, mungkin butuh lebih dari setahun untuk merilis musim kedua, dan para aktor menua, tidak seperti karakter kartun).

Namun, dari segi naratif, ketiadaan Komet Sozin sepenuhnya membuka jadwal seri, yang dalam kartun harus terjadi dalam waktu satu tahun. Kita harus menunggu dan melihat bagaimana Avatar live-action menangani perbedaan plot besar ini di musim-musim mendatang.

5. Perbedaan Kekuatan Avatar Aang

Dalam kartun, Aang membutuhkan waktu lama untuk memahami kekuatan Avatar sepenuhnya, sementara dalam live-action, proses ini terasa lebih cepat. Aang bertemu dengan Avatar Kyoshi di awal musim live-action, yang memberinya wawasan yang tidak ada di kartun.

Live-action menunjukkan bahwa Aang dapat menghubungi Avatar lain dengan mengunjungi tempat ibadah mereka. Aang berkomunikasi lebih sering dengan Avatar masa lalu seperti Kyoshi, Roku, dan Kuruk dalam live-action.

Baca Juga:

• 21 Film Dokumenter Terbaik yang Bisa Kamu Saksikan di Netflix Saat Ini
• Selain Ice Cold: Jessica Wongso, ini 4 Film Dokumenter Netflix yang Fenomenal
• 7 Fakta Film Dokumenter Ice Cold, Murder, Coffee, and Jessica Wongso

Keadaan Avatar juga lebih terformalisasi, dengan kemampuan Avatar masa lalu untuk bertarung melalui Aang. Aang lebih mudah masuk dan keluar dari Dunia Roh dalam live-action. Selain itu, Kyoshi meramalkan pertempuran dengan Negara Api, kekuatan yang tidak ada dalam kartun. Kekuatan Avatar juga berkembang lebih jauh dalam live-action. Kita harus menunggu dan melihat apakah Aang dapat menguasai kekuatan meramal ini dalam perjalanan Avatar-nya.

6. Azula Muncul Lebih Cepat

Azula memiliki peran yang sangat penting hingga tampilannya dalam live-action mendapat perhatian khusus dengan artikel tersendiri. Melalui penampilannya di live-action, kita tidak perlu menunggu musim kedua untuk melihat kepiawaian Putri Negara Api dalam beraksi.

Pergeseran ini dalam live-action memberikan nuansa yang menyegarkan dan menarik, menghadirkan perbedaan yang menyenangkan dari presentasi karakternya dalam kartun Avatar: The Last Airbender.

7. Tragedi Agni Kai Ozai dan Zuko

Perbedaan besar antara kartun dan live-action Avatar: The Last Airbender terletak pada eksplorasi keluarga kerajaan Negara Api.

Agni Kai antara Zuko dan Raja Api Ozai, beserta konsekuensinya, ditampilkan lebih rinci dalam live-action. Salah satu perubahan menarik adalah Zuko tidak kehilangan posisi sebagai pewaris takhta dalam live-action, memberikan twist yang menarik dan memperkuat Azula.

Selama Agni Kai, Zuko melawan ayahnya dalam live-action dan bahkan mendominasi, meskipun tidak menyerang sungguh-sungguh. Ini adalah perubahan signifikan dibandingkan dengan sikap Zuko yang menolak bertarung dalam kartun, yang membuat Raja Api Ozai merasa sangat tidak puas dalam kedua versi tersebut.

8. Perubahan Hubungan Zuko dan Laksamana Zhao

Dalam kartun Avatar: The Last Airbender, Zuko dan Komandan Zhao memiliki hubungan yang kompleks. Live-action membangun ulang karakter Zhao secara berbeda, menjadikannya lebih licik dan kurang jahat. Live-action menunjukkan bahwa Zhao berpura-pura membantu Zuko menangkap Avatar, tetapi kemudian mencoba mengesampingkan Zuko dari rencana tersebut dengan dukungan Azula. Zhao juga memiliki ambisi menjadi Raja A[i, sesuatu yang tidak disebutkan dalam kartun.

Perbedaan menarik lainnya adalah kemampuan api Zhao yang kuat, yang disiratkan dalam kartun namun tidak disebutkan dalam live-action. Pertemuan akhir antara Zuko dan Zhao di live-action memberikan hal yang tidak terjadi dalam kartun.

Perbedaan dramatis terjadi dalam pembunuhan Zhao; dalam kartun, Aang (dipengaruhi oleh roh samudera) yang melakukannya, sementara dalam live-action, Paman Iroh yang melakukannya.

Dalam kartun, Zuko berusaha menyelamatkan Zhao, tetapi hal ini tidak terjadi dalam live-action. Meskipun beberapa perubahan detail, perbedaan ini menghasilkan nuansa yang berbeda, terutama dalam karakterisasi dan dinamika antara Zuko dan Zhao.

9. Situasi Perang Berbeda

Perbedaan utama terakhir antara kartun Avatar: The Last Airbender dan seri live-action terletak pada nada dan fokus keseluruhan.

Live-action mengambil pandangan yang lebih serius terhadap realitas dunia, dengan menekankan tragedi perang, penderitaan, dan tindakan perlawanan untuk kebebasan. Meskipun kartun cenderung lebih ringan, perubahan ini memberikan nuansa yang lebih dalam dan sesuai dengan konten yang lebih serius.

Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya.

Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!