[REVIEW] Final Fantasy 7 Remake, Lebih dari Sekadar Nostalgia
Harga fisik yang mahal tidak membuat gamer gentar untuk membeli Final Fantasy 7 Remake. Apa yang membuatnya menarik?
Review | 13 April
Oleh Rizky Nurcahyanto
Final Fantasy 7 Remake menjadi game yang paling ditunggu oleh gamer penggemar JRPG di seluruh dunia. Di tengah bencana wabah Covid-19 yang membuat semua industri mengundurkan jadwal perilisan hingga menunda produksi, Square Enix justru tetap merilis Final Fantasy 7 Remake sesuai jadwal yang telah ditentukan. Walau mengalami sedikit masalah saat perilisan kemarin, tapi sebagian gamer cukup puas terhadap game buatan Square Enix tersebut.
Sejak diumumkan pada ajang E3 2015 lalu, trailer Final Fantasy 7 Remake berhasil membuat mata penggemar PlayStation di seluruh dunia terpana. Hingga akhirnya penantian panjang tersebut terjawab dengan perilisan Final Fantasy 7 Remake pada tanggal 10 April 2020 kemarin.
Jika Resident Evil 3 Remake berhasil membuat penggemar game horor lebih merinding dibandingkan memainkan game aslinya. Pada Final Fantasy 7 Remake justru lebih dari sekadar merasakan nostalgia. Game ini seperti tidak seperti dibuat ulang, melainkan disusun kembali dan melakukan penambahan dengan sangat rapih serta penuh hati-hati. Square Enix memahami kalau Final Fantasy 7 adalah seri yang paling berkesan bagi banyak gamer, khususnya gamer era tahun 90-an yang pernah memainkannya di konsol PlayStation 1.
Final Fantasy 7 pada dasarnya sudah menawarkan alur cerita yang sangat kuat, sehingga Square Enix tentu harus berpikir keras bagaimana mengemas game yang sudah memiliki fondasi kuat tersebut menjadi lebih hebat lagi. Alhasil, Square Enix merombak semua elemen, mulai dari grafis, karakter, hingga bagaimana dunia Midgar menjadi sangat megah.
Kebetulan penulis memiliki kesempatan untuk mencoba Final Fantasy 7 Remake dan memainkannya pada PlayStation 4 Slim. Setelah memainkanya selama lebih dari 40 jam, berikut ulasan berdasarkan sudut pandang penulis mengenai Final Fantasy 7 Remake yang bisa kamu ketahui:
Alur Cerita
Final Fantasy 7 sudah memiliki fondasi yang kuat pada bagian alur ceritanya. Sehingga Square Enix tidak mengubah sama sekali cerita pada waralaba yang sudah eksis hingga 23 tahun tersebut. Tapi Square Enix mengemas fondasi tersebut dengan ornamen yang lebih cantik. Final fantasy 7 menyuguhkan khayalan tingkat tinggi, yang sangat kompleks dan disisipi pesan moral tentang dampak keserakahan, kisah persahabatan dan nilai-nilai kebaikan.
Kisah Final Fantasy 7 Remake bermula ketika Midgar, kota futuristik yang memiliki beberapa sektor wilayah. Midgar dikuasai oleh Shinra, perusahaan raksasa yang mendominasi kota tersebut. Dengan segala cara liciknya, Shinra berkuasa bak tuhan dan mengatur seluruh kehidupan di Midgar. Shinra berdalih kalau perusahaannya akan mensejahterakan penduduk Midgar dengan segala teknologi yang dimiliki. Tapi korporat raksasa tersebut justru hanya mengambil keuntungan sendiri dengan mengeruk inti sari planet untuk mendapatkan energi yang disebut sebagai Mako.
Sekelompok pemberontak AVALANCHE yang beranggotakan Barret, Jessie, Wedge, dan Biggs memiliki rencana untuk menghancurkan salah satu reaktor Mako. Cloud Strife yang muncul sebagai prajurit bayaran, membantu kelompok tersebut dalam usaha menghancurkan reaktor Mako yang dijaga ketat oleh pasukan Shinra.
Sebelum bergabung dengan Barret dan kawan-kawan, Cloud dulunya adalah mantan militer SOLDIER yang berada di bawah bendera Shinra. Sebagai prajurit bayaran, Cloud hanya bergerak untuk mencari pundi-pundi Gil dari setiap misi yang dilakukan bersama Barret dan lainnya.
Kehadiran Cloud memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan misi yang dijalani. Tapi para kelompok pemberontak tersebut tidak sanggup membayar karena krisis keuangan. Beruntung kelompok tersebut memiliki Tifa yang juga merupakan teman masa kecil Cloud, sehingga Tifa meminta Cloud keringanan untuk membayar setiap misi yang dijalaninya.
Berjalannya waktu, Cloud justru terhanyut terhadap semua perjuangan rekan-rekannya tersebut. Ia mulai memahami apa yang menjadi tujuan kelompok pemberontak yang dipimpin Barret, sehingga mau membantunya dengan sepenuh hati tanpa lagi memikirkan uang. Cloud juga mulai menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres terhadap Shinra yang membuat penduduk Midgar berada dalam penderitaan.
Tapi perjuangan Cloud serta kawan-kawan tidak semulus yang diperkirakan. Ia harus berhadapan dengan berbagai rintangan dari pasukan militer, monster, dan teknologi Shinra. Cloud juga harus berhadapan dengan bayang-bayang Sephiroth yang memberikan kalimat misterius pada setiap kemunculannya.
Selain Tifa, Cloud juga ikut terhanyut pada petualangannya bersama Aerith. Ia juga memahami bagaimana sifat Aerith yang periang membuatnya senang ketika membantunya. Namun di balik sifat periangnya tersebut Aerith menyimpan misteri yang membuat Shinra sudah sangat lama mengincarnya. Ketika keadaan semakin kacau, Cloud harus berupaya menyelamatkan orang-orang terdekatnya tersebut.
Grafis Sangat Memukau
Setelah menghabiskan berjam-jam, penulis merasakan seperti berada di dalam dunia Final Fantasy 7 Remake. Visual yang disuguhkan sangat memanjakan mata. Lewat teknologi yang digunakan oleh Square Enix, pemain akan lebih mengenal lebih baik setiap karakter yang ada dalam Final Fantasy 7 Remake.
Penulis bisa melihat bagaimana sebelumnya Tifa Lockhart yang hanya muncul sebagai grafis 3D berbentuk kotak, kini bisa menampilkan ekspresi yang membuat hati terhanyut.
Tidak hanya Jessie, hampir semua karakter utama dalam Final Fantasy 7 Remake memiliki ekspresi yang sangat sempurna pada setiap kondisi. Penggambaran kostum hingga gerakan setiap karakter juga begitu luwes, sehingga penulis terbawa suasana seperti sedang menyaksikan sebuah film layar lebar yang penuh dengan efek CGI.
Selain karakter utama, kualitas detail karakter pendukung lain pada game ini juga diperhatikan sangat baik. Lekukan setiap kostum, penempatan aksesoris, hingga gaya rambut. Detail kecil yang mungkin bisa saja terlewati, tapi tidak oleh Squre Enix. Detail hewan pada game ini juga tampil dengan sangat baik. Pemain bahkan bisa melihat detail bulu seekor kucing peliharaan Wedge yang imut dan lucu.
Kota Midgar yang sebelumnya hanya sebuah kota 3D pada Final Fantasy 7 klasik, kini pada versi remake setiap sudut kota Midgar justru berhasil dipresentasikan dengan sangat baik. Tiap bangunan, NPC, hingga sudut-sudut gang pada versi Remake ini dikemas sangat baik. Dengan penggambaran visual yang berbeda-beda ditiap lokasi, pemain juga lebih mudah mengenali setiap wilayah. Pencahayaan juga turut mengambil peran dalam Final Fantasy 7 Remake ini.
Perubahan pencahayaan dalam game ini akan memberikan nuansa yang berbeda tergantung pada kondisi pemain berada.
Baca Juga >> [REVIEW] Concrete Genie, Game Petualangan Seru Ajak Pemainnya Berpikir Kreatif dan Memahami Bullying
Gameplay Imersif
Penantian panjang juga terbayarkan dengan kualitas gameplay yang dimiliki Final Fantasy 7 Remake. Yup, jika pada versi klasik pemain hanya bisa melakukan gameplay RPG turn-based, kini di versi Remake, pemain bisa merasakan gameplay yang lebih impresif. Di sini pemain akan disuguhkan gameplay RPG yang penuh aksi hack and slash tapi juga disematkan sisi strategi.
Dibandingkan seri Final Fantasy lainnya, Final Fantasy 7 Remake-lah yang memiliki jenis gameplay yang cukup menarik. Menariknya karena game ini memberikan kebebasan pemain untuk melakukan teknik penyerangan untuk mengalahkan musuh.
Pemain yang menggunakan Cloud akan senang melihat karakter tersebut menebas musuh yang ada di hadapannya. Tapi pemain juga bisa memberikan inovasi serangan untuk menghasilkan serangan lebih dahsyat dengan kombinasi serangan kombo atau sihir.
Final Fantasy 7 Remake membutuhkan kemahiran dalam memainkannya, bila tidak pemain akan cepat gugur ketika berhadapan dengan musuh. Pasalnya, game ini menuntut kamu untuk cekatan untuk menentukan serangan yang hendak dikeluarkan. Melihat Cloud, Barret, dan Tifa menyerang memang seru, tapi strategi sangat penting dalam menentukan kemenangan di game ini.
Pemain harus memperhatikan setiap bar di sekitar layar dengan cermat, setiap keputusan dan pemilihan target juga harus sangat tepat. Gerakan memblokir serangan, menghindar, dan menggunakan berbagai item menjadi syarat wajib dalam game ini agar tiap karakter tetap hidup ketika berhadapan dengan musuh.
Selain melancarkan serangan demi serangan, pemain juga bisa memperlambat waktu beberapa detik sambil memikirkan bagaimana strategi pada situasi selanjutnya. Memang tidak mudah, tapi ini yang menjadi tantangan bagi pemain dalam Final Fantasy 7 Remake. Aspek ini bahkan membuat penulis merasa ketagihan dan membuat adrenalin menjadi naik, terutama ketika berhadapan dengan karakter bos yang cukup sulit dikalahkan.
Bukan Open-World
Walau tampil dengan grafis memukai dan gameplay yang memberikan kebebasan bagi pemain, nyatanya Final Fantasy 7 Remake masih dalam kategori "Semi Open-World". Square Enix masih mengutamakan kisah yang liniear tapi tetap memberikan kebebasan bagi pemain untuk melakukan eksplorasi di beberapa wilayah meskipun tidak terlalu luas.
Meski tiap wilayah di Final Fantasy 7 Remake ini memiliki ciri khas masing yang mudah diingat, tapi tidak sedikit pemain yang masih kebingungan untuk membedakan setiap distrik. Bahkan penulis sempat berputar-putar untuk mencari lokasi misi yang tidak kelihatan di peta.
Fitur yang Terbatas
Berbicara fitur, Final Fantasy 7 Remake tidak memiliki banyak fitur yang bisa dieksplorasi oleh pemain. Pemain hanya akan berkutat pada fitur persenjataan, upgrade, dan materia. Fitur tersebut memiliki kontribusi bagi pemain selain mengatur strategi dan mengambil setiap tindakan.
Menentukan senjata dan materia yang tepat pada Cloud, Barret, Tifa, dan Aerith juga membantu untuk menghasilkan nilai serangan yang dihasilkan.
Audio Menghadirkan Suasana Berbeda
Ketika mata bisa melihat visual yang mengagumkan, kedua tangan harus bergerak cepat karena gameplay yang imersif, maka telingapun turut dimanjakan dengan audio Final Fantasy 7 Remake yang berbeda dari versi klasik.
Audio pada game ini bahkan bisa memberikan nuansa permainan yang berbeda-beda pada setiap kondisi. Ketika adegan menjadi tegang, seperti melawan karakter bos maka audio yang dihasilkan akan berubah menjadi irama yang lebih cepat.
Sedangkan ketika adegan romantis atau menyedihkan, audio juga akan berubah menjadi irama lembut yang menyentuh. Masih memberikan elemen nostalgia, hampir semua lagu di Final Fantasy 7 Remake mengalami perombakan menjadi lebih segar.
Kesimpulan
Setelah penantian selama bertahun-tahun, akhirnya Final Fantasy 7 Remake telah menyapa para penggemar RPG di seluruh dunia. Berbeda dengan versi klasik, versi Remake ini menawarkan sesuatu yang baru dan belum pernah diterapkan pada seri Final Fantasy lainnya. Pastinya tidak sedikit dana yang telah dikeluarkan hingga cucuran keringat para kru Square Enix untuk membuat game sebagus dan sesempurna ini.
Tidak sekadar menawarkan nostalgia, gamer yang pernah mencicipi Final Fantasy 7 pada tahun 1997 lalu pasti setuju kalau versi Remake ini bukan hanya mengubah menjadi grafis yang lebih baik saja, tapi Square Enix memastikan bahwa game ini bisa menjadi game RPG yang dapat mencetak sejarah dan memberikan kesan tersendiri bagi para pemainnya.
Petualangan Cloud, Barret, Tifa, dan Aerith di Midgar memang telah berhasil membuat para penulis terhanyut untuk bermain berjam-jam tanpa henti. Rasa penasaran kisah selanjutnya, membuat pemain akan tetap bertahan memegang stik dan melanjuti permainan. Square Enix berhasil mengemas setiap chapter dalam game ini menjadi berbeda sehingga tidak membosankan. Setelah ini, tentu penggemar Final Fantasy 7 Remake akan penasaran bagaimana episode selanjutnya.
Kualitas visualisai, audio, mekanisme gameplay, hingga elemen sosial dalam game Final Fantasy 7 Remake patut diacungi jempol!
Nah itu dia ulasan mengenai Final Fantasy 7 Remake tertarik untuk memilikinya? Jangan lupa ikuti terus Dunia Games untuk informasi menarik seputar game lainnya ya.
Baca Juga >> [REVIEW] Death Stranding, Game yang Menjadikan Kamu Seorang Kurir Pengantar Barang
Sumber gambar utama: Dunia Games
FANPAGE FACEBOOK: Duniagames
INSTAGRAM: @duniagames.co.id
LINE@: @duniagames
YOUTUBE: Dunia Games
Apps DG: tsel.me/dgapps
Komentar ( 3 )
Please login to write a document.
DGUSER737144
Saya mau diamon free fre
Balas
_anggun
keren!!!
Balas
DGUSER726989
bagus
Balas