[REVIEW] Yakuza: Like a Dragon, Yakuza dengan Rasa RPG!
Akhirnya SEGA merilis Yakuza: Like a Dragon versi bahasa Inggris untuk berbagai konsol. Simak ulasannya di sini!
Game Review | 11 November
Oleh Doni Jaelani
Pada tanggal 1 April 2019, Ryu Ga Gotoku Studio, sebuah studio di bawah naungan SEGA yang khusus mengembangkan waralaba Yakuza, secara mengejutkan mengunggah video gameplay untuk game Yakuza selanjutnya.
Menariknya dari video tersebut adalah karakter utama dan gameplay baru yang sama sekali berbeda dengan game-game sebelumnya. Selama ini, kita mengenal seri Yakuza sebagai game yang identik dengan baku hantam satu lawan banyak, tapi dalam video tersebut, gameplay-nya berubah menjadi turn-based RPG (role-playing game) yang beranggotakan 4 orang, persis seperti gameplay dalam game-game RPG pada umumnya.
Pada awalnya, pergantian gameplay ini dianggap sebagai lelucon di kalangan gamer, mengingat studio tersebut mengunggahnya pada tanggal 1 April, bertepatan dengan April Fools Day. Namun secara mengejutkan, SEGA mengatakan bahwa gameplay turn-based inilah yang akan menjadi gameplay pada game selanjutnya.
Pergantian ini sempat menuai pro dan kontra di kalangan fans, dan pada saat itu banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak akan memainkan Yakuza 7 apabila gameplay-nya berubah. Namun, pergantian ini bukan tanpa alasan.
Menurut sang kreator, Toshihiro Nagoshi, perubahan terhadap gameplay ini dikarenakan dirinya ingin memberikan sesuatu yang baru dan segar kepada gamer dan fans setelah berakhirnya cerita Kazuma Kiryu di Yakuza 6.
Walau Kiryu sudah tidak akan lagi menjadi karakter utama, seri ini akan tetap berlanjut dengan karakter utama yang baru. Dengan pergantian karakter utama, pergantian gameplay juga diperlukan agar pemain dapat merasakan perbedaan yang kontras antara era Kiryu dengan era yang baru ini.
Lalu, apakah Yakuza: Like a Dragon layak untuk kamu mainkan, miliki, atau lewati? Untuk menjawab semua pertanyaan itu, berikut ulasan Dunia Games mengenai Yakuza: Like a Dragon.
Overview
Pada bulan November tahun ini, gamer di seluruh dunia disambut dengan salah satu game yang paling ditunggu kehadirannya yaitu Yakuza: Like a Dragon, atau juga dikenal sebagai Ryu Ga Gotoku 7: Hikari to Yami no Yukue dalam bahasa Jepang.
Game ini dirilis pada tanggal 10 November, 2020 untuk PlayStation 4, Xbox One, PC, dan Xbox Series X. Untuk versi PlayStation 5, game ini akan dirilis pada tanggal 2 Maret, 2021 tahun depan. Game ini merupakan game pertama dari waralaba Yakuza yang dirilis untuk konsol next-gen, game kelima dari Ryu Ga Gotoku Studios yang memiliki dub Bahasa Inggris (setelah Yakuza 1 di PS2, Binary Domain di PS3, Fist of the North Star: Lost Paradise dan Judgment di PS4), dan game keempat yang dirilis untuk PC lewat Steam. Sekedar informasi, Dunia Games memainkan game ini di Playstation 4.
Selain hadir untuk multiplatform, game ini juga hadir dalam berbagai edisi untuk tiap platformnya. Dari edisi Day Ichi to Legendary Hero Edition, semua hadir dengan bonus masing-masing. Untuk lebih jelasnya, kalian dapat melihat gambar dibawah ini:
Bagi kalian yang ingin memainkannya di PC, kalian bisa menyimak spek minimum dan rekomendasi di bawah ini:
Spek minimum:
- CPU: Intel Core i5-3470 atau AMD FX-8350
- RAM: 8 GB
- OS: Windows 10
- VIDEO CARD: Nvidia GeForce GTX 660 sebesar 2GB atau AMD Radeon HD 7870 sebesar 2GB
- PIXEL SHADER: 5.0
- VERTEX SHADER: 5.0
- RUANG DISK KOSONG: 40 GB
- RAM KHUSUS VIDEO: 2048 MB
Spek rekomendasi:
- CPU: Intel Core i7-6700 atau AMD Ryzen 5 1400
- RAM: 8 GB
- OS: Windows 10
- VIDEO CARD: Nvidia GeForce GTX 1060 sebesar 3GB atau AMD Radeon RX 580 sebesar 4GB
- PIXEL SHADER: 5.1
- VERTEX SHADER: 5.1
- RUANG DISK KOSONG: 60 GB
- RAM KHUSUS VIDEO: 3 GB
Ichiban Kasuga dan Misteri Hilangnya Klan Tojo
Yakuza: Like a Dragon merupakan kelanjutan dari Yakuza 6: The Song of Life. Seperti yang telah disebutkan di atas, pada game ini kalian tidak akan lagi berperan sebagai Kazuma Kiryu, namun sebagai Ichiban Kasuga, seorang anggota yakuza dari klan Arakawa, sebuah keluarga yakuza kecil yang beroperasi di Kamurocho, Tokyo.
Pada suatu hari, Ichiban diminta oleh bosnya, Masumi Arakawa, untuk masuk penjara untuk mewakili pelaku penembakan yang mana pelaku adalah salah satu anggota klan Arakawa. Ichiban terkejut dengan permintaan ini, tapi dia menganggap tugas ini sebagai tugas yang mulia karena ini merupakan kesempatan baginya untuk membalas budi kepada Arakawa yang telah menerimanya sebagai anggota klan. Ichiban kemudian bersedia untuk dipenjara menggantikan si pelaku.
Setelah mendekam di penjara selama hampir 20 tahun, Ichiban dinyatakan bebas. Namun, dirinya terkejut ketika tidak ada seorang pun dari klannya yang menyambut kebebasannya. Merasakan ada kejanggalan, Ichiban mencoba untuk mendatangi bosnya.
Namun, yang terjadi berikutnya diluar perkiraan, Arakawa menembaknya dan dirinya dibuang ke Isezaki Ijincho, Yokohama. Di Ijincho, Ichiban bertemu dengan Koichi Adachi, mantan detektif yang mengatakan bahwa bosnya yang bertanggung jawab atas hilangnya klan Tojo dari Kamurocho beberapa tahun yang lalu.
Untuk menjawab semua pertanyaan ini, Ichiban memulai petualangannya di Yokohama dengan mengumpulkan berbagai petunjuk dan orang-orang yang secara tidak langsung terlibat dengan hilangnya klan Tojo yang dilakukan oleh bosnya.
Sistem Bertarung ala Game RPG
Sistem pertarungan dalam game ini kurang lebih mengadaptasi sistem turn-based RPG (bertarung secara bergantian) yang ada dalam game Dragon Quest. Sekedar trivia, Ichiban memiliki hobi bermain game, dan Dragon Quest adalah judul favoritnya.
Ketika Ichiban dan teman-teman bertemu musuh, layar akan bertransisi ke battle mode, yang kemudian dimulai dengan penampilan musuh yang berubah (ini dikarenakan penampilan tersebut berdasarkan apa yang ada di benak Ichiban).
Setelah itu, pemain akan diberi menu untuk menentukan aksi karakter yang dimainkan, apakah karaktermu akan menyerang, mengeluarkan skill, bertahan, atau menggunakan item. Ketika kamu menekan menu Skills, layar akan memunculkan menu skill yang dimiliki masing-masing karakter. Skill-skill tersebut dibagi dalam beberapa kategori seperti aggressive, passive, recovery, dan special attack.
Layaknya dalam Dragon Quest, sistem job juga hadir di sini. Selain tiap karakter memiliki job mereka masing-masing, kamu juga dapat berganti job untuk mempelajari skill-skill baru.
Akan tetapi, beberapa job terbatas pada satu gender saja. Selain itu, game ini juga menghadirkan sistem summon. Dengan menggunakan smartphone, Ichiban dapat memanggil mereka untuk membantu dirinya dan tim dalam bertarung.
Baca Juga >> Daftar Pengisi Suara Karakter Yakuza: Like a Dragon dalam Bahasa Jepang dan Inggris
Jelajahi Tiga Kota Berbeda
Game ini menghadirkan tiga kota berbeda yang dapat dijelajahi, yang pertama adalah distrik Isezaki Ijincho yang terletak di Yokohama, yang dibuat berdasarkan distrik Isezakicho di dunia nyata.
Kota ini memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari Kamurocho, Tokyo (distrik yang terinspirasi dari Kabukicho).
Selain kedua kota diatas, pemain juga dapat menjelajahi Sotenbori di Osaka, yang dibuat berdasarkan distrik Dotonbori di kehidupan nyata. Masing-masing kota memiliki dengan landmark dan ciri khasnya tersendiri dengan distrik-distrik dibuat semirip mungkin. Tidak seperti pendahulunya, kamu akan lebih banyak menghabiskan waktu di Ijincho ketimbang di Kamurocho atau Sotenbori.
Segudang Minigame Baru
Beberapa minigame yang telah menjadi ciri khas seri ini hadir kembali untuk kamu jajali, seperti karaoke, biliar, darts, shogi, mahjong, dan game-game klasik SEGA lainnya. Selain itu, game ini juga memperkenalkan beberapa minigame baru seperti Trash Collecting, Dragon Kart, dan Exam Test.
Trash Collecting adalah minigame ketika Ichiban harus mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di jalanan Ijincho menggunakan gerobak sampah. Tugasmu di sini adalah mengumpul sampah sebanyak-banyaknya sebelum waktu habis sambil menghindari rintangan yang ada.
Lalu Dragon Kart adalah balapan gokart mirip Crash Team Racing, dimana kamu dapat mengkostumisasi gokart sebelum dibawa balapan. Di dalam trek balapan, selain mengumpulkan poin dan memenangkan lomba, kamu dapat menggunakan berbagai power-up yang tersebar di trek untuk meningkatkan kemampuan mobilmu atau menyerang musuhmu.
Untuk Exam Test, Ichiban akan berpartisipasi dalam tes kesetaraan. Kamu dituntut untuk menjawab semua pertanyaan dengan benar yang disajikan dalam pilihan ganda. Selain minigame-mingame tersebut, kamu juga akan menemukan side story yang bernama Ichiban Confections, dimana kamu diminta untuk mengurus bisnis sebuah toko yang diambang kebangkrutan.
Kesimpulan
Game Yakuza kali ini hadir berbeda dan tidak seperti judul-judul sebelumnya. Untuk gamer yang menyukai seri ini namun tidak suka dengan gaya permainannya, mungkin akan berpikir dua kali untuk membelinya, namun, apa salahnya dicoba? Mungkin setelah memainkan game ini, kalian dapat tertarik untuk memainkan game-game RPG sejenis seperti Dragon Quest, Persona, atau Final Fantasy.
Seperti itulah review mengenai Yakuza: Like a Dragon. Apabila kamu tertarik untuk memainkan atau melewati game ini, pilihan tersebut ada di tanganmu. Tapi tetap, kami sarankan untuk mencoba game ini.
Jika informasi ini menarik, silahkan bagikan ke teman-teman kalian. Nantikan informasi seputar anime dan manga lainnya serta jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games untuk update info yang tak kalah menarik.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.