Setelah satu tahun penuh penantian dan spekulasi, Riot Games akhirnya mengumumkan siapa pemain selanjutnya yang mendapat kehormatan untuk diabadikan dalam Hall of Legendssebuah bentuk penghormatan tertinggi dari League of Legends. Tahun lalu, kursi pertama Hall of Legends diduduki oleh ikon global Lee "Faker" Sang-hyeok. Kini, giliran legenda ADC asal Tiongkok, Jian "Uzi" Zihao, yang menyusul sebagai pemain kedua yang masuk dalam Hall bergengsi ini.

Uzi, Ikon ADC dan Pahlawan Royal Club

Nama Uzi pertama kali mencuat ke permukaan saat tampil bersama Royal Club di World Championship 2013. Performanya yang luar biasa dan gaya bermain ADC agresif membuatnya cepat dikenal sebagai salah satu mekanik terbaik dalam sejarah League of Legends. Tim tersebut yang kemudian berevolusi menjadi Royal Never Give Up (RNG), menjadi rumah tempat Uzi menancapkan warisan panjang di kancah esports internasional.

Kedatangannya di ranah profesional menjadi momen yang merevolusi posisi Attack Damage Carry (ADC). Uzi mendefinisikan ulang gaya main ADCmenunjukkan bahwa peran ini bisa menjadi pusat permainan yang mendominasi, bukan sekadar pendukung dari jalur belakang.

Pencapaian Uzi: Hampir Menjadi Raja Dunia

Selama kariernya, Uzi beberapa kali menjuarai LPL, dan mempersembahkan trofi MSI 2018 untuk RNG. Sayangnya, panggung Worlds tetap menjadi mimpi yang belum terwujuddua kali mencapai final Worlds, namun berakhir di posisi runner-up. Meski begitu, tak ada yang membantah bahwa Uzi tetap menjadi ikon ADC sepanjang masa.

Kembali dari Pensiun: Warisan yang Tak Luntur

Meski sempat pensiun karena masalah kesehatan, Uzi kembali mencoba peruntungan di dunia profesional bersama Bilibili Gaming dan EDward Gaming. Meski tidak sebersinar dulu, kembalinya Uzi tetap menjadi momen emosional bagi fans dan komunitasseolah mengatakan bahwa legenda sejati tidak pernah benar-benar pergi.

Sumber: Riot Games, Hasagi