Berbeda dari tren film Marvel Cinematic Universe akhir-akhir ini yang penuh dengan kekacauan multiverse, Thunderbolts hadir dengan pendekatan yang lebih intim dan membumi. Film ini tidak menonjolkan skala besar seperti Deadpool & Wolverine, melainkan fokus pada hubungan antar karakter dan konflik emosional di ruang terbatas.

Sang sutradara, Jake Schreier, mengungkapkan bahwa sejak awal proyek ini memang dirancang lebih "tertutup". Salah satu ide awal naskah bahkan terinspirasi dari film Die Hard, di mana seluruh cerita akan berpusat di dalam sebuah ruang penyimpanan yang terkunci. Walau format itu akhirnya berubah, jejak konsep tersebut masih terasa kuat di keseluruhan film.

Salah satu adegan pembuka memperlihatkan para karakter utama termasuk Yelena Belova, Bucky Barnes, John Walker, Red Guardian, Ghost, dan Taskmaster terjebak bersama dalam satu tempat dan harus bekerja sama agar bisa keluar. Unsur keterpaksaan ini menjadi awal dari pembentukan tim.

Sosok Bob, diperankan Lewis Pullman, awalnya tidak dirancang sebagai bagian penting dari cerita. Namun, penyesuaian naskah bersama penulis Eric Pearson dan kolaborator lain seperti Lee Sung Jin serta Joanna Calo, akhirnya menempatkan Bob sebagai kunci dinamika tim.

Yelena menjadi sorotan utama, dengan alur emosional mendalam yang dikembangkan pada fase penulisan akhir. Schreier menegaskan bahwa penambahan unsur metafisik dan adegan reflektif menjadikan film ini terasa lebih kompleks dan personal.

Film Thunderbolts dijadwalkan tayang pada 1 Mei di Inggris dan 2 Mei di Amerika Serikat, dan menjadi penanda arah baru dalam storytelling film Marvel mendatang.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.