Swan Bagikan Pengalaman Kurang Enak saat Main Valorant, Kena Seksisme?
Swan membagikan pengalaman kurang enak yang dirinya alami saat sedang bermain Valorant di acara GameHers Summit 2023. Kena seksisme?
Berita | 09 October
Oleh Valya.Annisya
Swan membagikan pengalaman kurang enak yang dirinya alami saat sedang bermain Valorant di acara GameHers Summit 2023. Kena seksisme?
Pengalaman kurang mengenakkan memang sering kali terjadi bagi semua orang. Tak terkecuali seorang gamers wanita.
Brand Ambassador dari BOOM Esports ini pun membagikan pengalaman kurang enak yng dirinya alami saat sedang bermain Valorant di acara GameHers Summit 2023. Ia mengaku kalau dirinya kena seksisme.
Apa Itu Seksisme?
Dilansir dari laman Tirto ID, Seksisme adalah prasangka dan anggapan bahwa salah satu jenis kelamin lebih superior atau lebih baik daripada jenis kelamin lain.
Seksisme memang menyerang siapa saja. Kendati demikian, perempuan lebih sering menjadi korban Seksisme. Salah satunya adalah perempuan yang gemar bermain game, seperti Swan.
Swan Bagikan Pengalaman Kurang Enak saat Main Valorant
Saat hadir sebagai speakers di Talkshow berjudul, "Secret Recipe for Women to Thrive Above Prejudices" di GameHers Summit 2023 pada Sabtu (7/10) kemarin di Kantor PB ESI, Gandaria 8 Office Tower, Jakarta Selatan, Swan membagikan pengalaman kurang enak saat dirinya sedang bermain Valorant.
Pengalaman kurang mengenakkan itu bermula ketika dirinya sedang on mic saat bermain mode kompetitif di Valorant.
"Aku mau sharing pengalaman aku mengenai Seksisme. Jadi, kalau di Valorant itu ada fitur on mic, sehingga kita bisa bersuara untuk kasih informasi di game. Nah, aku pernah ada satu kejadian, di mana, aku malam-malam main mode kompetitif di Valorant, aku on mic, dan aku kasih tahu kalau musuh ada di sini, kalian jangan ke sini-ke sini. Tiba-tiba, aku disautin (player lain), dia ngomong bahasa Inggris, yang intinya bilang, 'Oh lu tuh cewek, mending di rumah aja deh, nyuci'," ucapnya.
Bukan hanya itu, ia juga membeberkan kalau dirinya sempat disebut sebagai pemain cupu.
"Nggak lama, dia ngatain lagi kayak, lu cupu, ngapain cewek main. Nah, itu berlanjut sampai 13 ronde-an," jelasnya lagi.
Ia merasa kalau perkataan itu jahat banget, karena menurutnya nggak semua gamers perempuan adalah beban di dalam game.
"Itu menurut aku jahat banget sih. Aku mute dia aja kan. Akhirnya aku report dia. Jujur, itu pengalaman aku yang paling nggak enak," tutupnya.
Pernyataan mengenai cewek itu beban di sebuah game, memang sudah sering berkeliaran. Sayangnya, pernyataan tersebut malah melahirkan Seksisme dengan dalih bahwa hanya cewek saja yang jadi beban di game.
Well, semoga pengalaman kurang mengenakkan yang dirasakan oleh Swan tidak terjadi oleh pemain perempuan lainnya ya.
Top-up Murah, banyak untungnya, hanya di Dunia Games
Baca Juga>> Sudah Digelar, GameHers Summit Berkomitmen Ciptakan Ruang Aman Bagi Gamer Perempuan
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.