Penjelasan Teori Pasak Besi Exhuma Yang Membingungkan
Inilah penjelasan teori pasak besi Exhuma yang membingungkan. Penasaran apa saja? Ini ulasan lengkapnya untuk kita bahas bersama.
Movies | 10 March
By Imadudin R A
Dengan terus memecahkan rekor dalam dunia perfilman korea selatan, proyek layar lebar perdana lee do hyun, exhuma, telah mencapai pencapaian gemilang dengan meraih 6 juta penonton dalam waktu 11 hari penayangan. Keberhasilan ini bahkan melampaui prestasi yang sebelumnya dipegang oleh the outlaws 2 (2022), menandai kehadiran yang mendalam dalam industri film.
Film ini memperkaya dirinya dengan nuansa tradisi dan sejarah korea selatan, menghadirkan pengalaman sinematik yang begitu kaya dan autentik. Pasak besi, yang secara konsisten diulang dalam exhuma, menjadi sebuah misteri yang memicu kebingungan penonton, terutama setelah keluar dari bioskop.
Penjelasan teori di balik pasak besi, bersama dengan kisah siluman jenderal jepang, mengemuka menjelang babak akhir film. Pertanyaan tentang mengapa pasak besi ditanam di pemakaman dan bagaimana kaitannya dengan siluman jenderal serta peti mati pertama, diuraikan dalam penjelasan mendalam teori film exhuma yang terungkap di bawah ini.
Inilah penjelasan teori pasak besi Exhuma yang cukup membingungkan penonton. Penasaran? Ayo kita bahas satu per satu mengenai hal ini.
1. Dipercaya Sebagai Invasi Fengshui
Korea Selatan telah melalui periode kelam penjajahan Jepang dari tahun 1910 hingga 1945. Pada fase akhir kekuasaannya, muncul rumor yang mengisahkan bahwa Jepang menancapkan pasak besi di wilayah pegunungan Korea sebagai strategi fengshui yang merugikan.
Para penjajah Jepang meyakini bahwa pasak besi tersebut akan membawa malapetaka, kutukan, serta energi negatif bagi Korea, sambil menandai klaim kekuasaan Jepang atas wilayah tersebut.
Rumor ini merebak di kalangan masyarakat Korea Selatan, menjadi legenda urban yang memicu ketertarikan banyak orang. Beberapa bahkan mempercayai bahwa pasak besi tersebut memiliki peran dalam pemisahan daratan Korea menjadi dua bagian, yakni Korea Utara dan Selatan.
Meskipun hingga kini pasak besi ini masih bersifat spekulatif, tak dapat dipastikan lokasinya, dan tidak ada yang berhasil menemukannya, keyakinan ini tetap berakar kuat di masyarakat.
Film Exhuma mengangkat esensi kepercayaan ini, terutama ketika ahli fengshui Kim Sang Deok menemukan fakta mengenai pasak besi di lokasi pemakaman. Kekhawatirannya menggambarkan ketakutan akan terus berlanjutnya kutukan, sebagaimana yang dialami oleh keluarga Park dalam narasi yang mendalam dan menegangkan.
2. Pasak Besi Terbongkar Berkat Roh Park Geun-hyun
Kim Sang Deok mengungkap fakta mengenai pasak besi melalui penelusuran pribadinya yang mendalam. Jejak sejarah yang ditemukan di kuil membawanya pada kenangan kata-kata terakhir roh Park Geun Hyun sebelum dikremasi.
Saat berkomunikasi melalui cucunya, roh itu menyampaikan, "Rubah itu menggigit harimau di pinggangnya." Ternyata, lokal percaya bahwa daratan Korea dapat diibaratkan sebagai harimau, sedangkan rubah merujuk pada biksu Gisune yang sebenarnya adalah siluman rubah. Artinya, Gisune "melukai" daratan Korea dengan menancapkan pasak besi di lekukan perbatasan antara Korea Selatan dan Utara, tepat di lokasi pemakaman Pejabat Park Geun Hyun.
Baca Juga:
- 21 Film Dokumenter Terbaik yang Bisa Kamu Saksikan di Netflix Saat Ini
- Selain Ice Cold: Jessica Wongso, ini 4 Film Dokumenter Netflix yang Fenomenal
- 7 Fakta Film Dokumenter Ice Cold, Murder, Coffee, and Jessica Wongso
Lebih menariknya, teori ini terkait dengan poster Exhuma yang mencuri perhatian. Langit di poster membentuk siluet semenanjung Korea, disebut sebagai "harimau." Bagian "pinggang harimau" yang diacu oleh roh Park Geun Hyun tampak terletak di atas tulisan di langit atau di sebelah kiri bahu Choi Min Sik pada poster, menambah dimensi misteri dan keterkaitan yang mendalam dalam narasi film ini.
3. Asal Muasal Dimulainya Pasak Besi
Exhuma membeberkan kisah empat karakter utama yang dihadapkan pada misteri di seputar makam seorang pejabat tinggi Korea Selatan, Park Geun Hyun. Keluarganya terus diserang oleh kehadiran makhluk halus, mendorong mereka untuk mencari bantuan dua dukun terkenal, Hwa Rim (Kim Go Eun) dan Bong Gil (Lee Do Hyun). Hwa Rim dan Bong Gil meminta bantuan ahli fengshui, Kim Sang Deok (Choi Min Sik), untuk merelokasi makam tersebut.
Meskipun awalnya menolak karena meyakini lokasi tersebut membawa petaka, Kim Sang Deok setuju membantu setelah mengetahui keanehan bahwa pejabat tinggi dimakamkan di gunung dekat perbatasan Korea Utara. Namun, terungkap bahwa selain lokasi yang buruk, ada makam lain di bawah peti mati leluhur keluarga Park.
Peti mati di bawah makam pejabat tersebut menyimpan keanehan, berukuran sangat besar, ditempatkan secara vertikal, dan dililit kawat berduri. Dalam proses penggalian yang melibatkan Hwa Rim, Bong Gil, Sang Deok, dan Yong Geun (Yoo Hae Jin), terungkap bahwa sosok misterius di dalam peti adalah siluman jenderal Jepang. Makhluk tersebut melindungi sebuah pasak besi yang ditanam oleh biksu Jepang bernama Gisune atau Murayama, menggambarkan lapisan kegelapan dan konspirasi yang semakin meresap dalam cerita Exhuma.
4. Kakek Buyut Park Punya Hubungan dengan Pasak Besi
Banyak penonton yang penasaran, bagaimana kaitan antara pasak besi, siluman jenderal Jepang, dan kakek buyut keluarga Park yang diperkenalkan di awal film. Semuanya terkait dengan peran biksu Gisune. Park Geun Hyun, yang dikubur di tempat pasak besi, ternyata adalah pejabat tinggi Korea Selatan yang pernah terlibat dalam pengkhianatan besar, bersekongkol dengan Jepang.
Cerita kelam ini tidak diungkapkan oleh cucunya, Park Ji Yong, kepada Hwa Rim dan Bong Gil. Park Geun Hyun memiliki hubungan dekat dengan biksu Gisune, yang sebenarnya bernama Murayama. Gisune menyarankan agar Park Geun Hyun dikubur di pegunungan terpencil, mengklaim itu sebagai lokasi yang baik, namun niat sebenarnya adalah untuk menyembunyikan pasak besi Jepang dengan lebih dalam.
Kuburan Park Geun Hyun menjadi tiruan yang sempurna, mengelabui sekelompok orang yang mencari pasak besi. Dengan menjadi makam seorang pejabat, lokasi tersebut terlindungi dari kecurigaan dan tidak mungkin dibongkar oleh orang sekitar. Alasan ini menjadikan roh Park Geun Hyun dipenuhi amarah. Hwa Rim mengungkap bahwa selama bertahun-tahun, kakek buyut Park berteriak minta tolong dari dalam peti mati, berharap diselamatkan karena jasadnya berada di pemakaman yang sama dengan siluman jenderal Jepang.
Namun, karena tak ada keturunan yang mendengar seruannya, rasa marahnya tumbuh menjadi dendam. Inilah yang mendorongnya untuk mengincar nyawa keturunannya. Dengan demikian, villain sejati dalam Exhuma sebenarnya adalah biksu Gisune, meskipun sosoknya hanya muncul dalam bentuk foto. Akibat dari tipu daya dan niat jahatnya, banyak orang terluka dan bahkan kehilangan nyawa.
5. Pasak Besi Dijaga Jenderal Jepang
Pasak besi ditanam sangat dalam, berperan sebagai elemen fengshui yang dijaga oleh siluman jenderal terakhir tentara Jepang.
Jenderal itu, setelah mengaku membunuh puluhan ribu orang, dihukum untuk melindungi pasak dengan kehidupan setelah dieksekusi. Sang Deok tidak menyadari bahwa pasak tersebut ada di dalam tubuh siluman jenderal, yang kepalanya terjahit kembali agar utuh.
Munculnya fakta ini menjelaskan bahwa pasak yang dicari Sang Deok sebenarnya adalah si siluman jenderal itu sendiri, menjelaskan kenapa peti makamnya ditanam secara vertikal untuk menyatukan pasak dengan tanah.
Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya.
Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!
Comments ( 0 )
Please login to write a document.