Turki baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan memblokir akses ke game populer Roblox, yang selama ini dikenal sebagai platform hiburan dan edukasi bagi anak-anak. Langkah ini diambil setelah adanya kekhawatiran yang serius mengenai keamanan anak-anak yang bermain di platform tersebut.

Pemerintah Turki menemukan bahwa Roblox menjadi sarang bagi para predator anak yang memanfaatkan kurangnya pengawasan dan fitur perlindungan di dalam game. Fenomena ini bukan hal baru, mengingat kasus serupa telah terjadi di berbagai negara lain. Namun, Turki memilih untuk bertindak cepat demi melindungi generasi mudanya.

Melalui pernyataan resmi yang diunggah di akun media sosial X pada 7 Agustus 2024, pemerintah Turki menegaskan bahwa Roblox diblokir karena adanya celah yang memungkinkan eksploitasi terhadap anak-anak. Keputusan ini diambil setelah investigasi mengungkapkan adanya konten dewasa yang mudah diakses dan fitur pembayaran dalam game yang rentan dimanfaatkan tanpa sepengetahuan orang tua.

Salah satu masalah utama yang diidentifikasi adalah fitur percakapan bebas yang terdapat dalam Roblox, yang memungkinkan pemain berinteraksi tanpa kontrol ketat. Meskipun Roblox memiliki mekanisme untuk menyesuaikan interaksi berdasarkan usia pemain, kenyataannya verifikasi usia tidak dilakukan dengan ketat, sehingga memudahkan predator untuk menyamar dan menjebak korban.

Keputusan Turki ini sejalan dengan kekhawatiran global mengenai keamanan anak-anak di dunia digital. Roblox, yang memiliki puluhan juta pemain berusia di bawah 13 tahun, kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memperbaiki sistemnya dan memastikan perlindungan yang lebih baik bagi para penggunanya. Dengan tindakan tegas ini, Turki mengirimkan pesan kuat bahwa keselamatan anak-anak adalah prioritas utama.