Herliawan "Lim Kocul" Lim adalah nama yang mungkin sudah tak asing lagi bagi para penggemar esports, terutama Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), di Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya sebagai seorang caster MPL ID, tersimpan kisah menarik tentang perjuangan dan ketekunan yang belum terungkap. Inilah kisah persistensi Lim Kocul dalam mengejar impian menjadi seorang caster di MPL ID.

Rela Kerja Serabutan demi Main Game

Sebelumnya, Lim menggeluti game PC yang mengharuskannya bermain di warnet dengan paket malam. Namun, keterbatasan finansial memaksanya untuk mencari pekerjaan sampingan untuk mendukung hobi dan kebutuhan hidupnya. 

Tak kenal lelah, ia rela bekerja sebagai driver ojol, staf petshop, dan bahkan pegawai pabrik untuk mendapatkan uang yang diperlukan demi hobi dan kecintaannya pada dunia games.

Menemukan Mimpi di Land of Dawn

Pengalaman sebagai driver ojol yang kerjanya membuka map setiap hari, akhirnya terbukalah jalan hidup Lim ke mimpi yang sesungguhnya. Lim bertemu dengan game MOBA mobile, yaitu Mobile Legends. 

Berbeda dengan game PC yang mengharuskannya ke warnet dan butuh biaya yang tidak sedikit. Game mobile terasa lebih fleksibel dan hemat. Ternyata MLBB mengubah hidup Lim. Lim pun menemukan tujuan hidupnya, yaitu menjadi caster MPL ID. Mimpi ini terus dikejarnya.

Di dunia esports Mobile Legends, Lim merintis karirnya sebagai manajer sebuah tim yang saat itu menaungi God1va. Namun, pekerjaannya di luar esports membuatnya memilih mundur sebagai manajer tim karena tidak bisa tinggal di Gaming House. 

Menjalani Peran Ganda Sebagai Caster dan Analis

Lalu, Lim pernah menjadi pelatih di Genflix Aerowolf Jr di MDL ID, lalu naik jadi analis Genflix Aerowolf di MPL ID dan mengantarkan tim yang diperkuat Clay itu ke Top 3 MPL ID S7. Ketika slot MPL Genflix Aerowolf dibeli Rebellion Esports, Lim memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya sebagai coach di tim tersebut.

Lim juga pernah menjadi coach bayangan untuk tim Dewa United Esports di MDL ID. Saat itu, ada coach misterius bernama Bang Dewa yang memimpin roster Dewa United. Ternyata coach undercover itu adalah Lim Kocul. Lim sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai coach supaya namanya tetap bisa masuk jika ada tawaran menjadi talent line up di MPL ID nantinya.

Menjalani dua peran berbeda sebagai caster dan analis tim Dewa United, Lim menceritakan kisah lucu ketika dirinya menjadi caster saat tim yang dilatihnya bermain di MDL ID. 

"Bahkan gue pernah nge-cast saat anak-anak gue (Dewa United) main," beber Lim Kocul.

Melepaskan Semua Kesempatan Demi Menjadi Caster MPL ID

Dalam media interview, Lim Kocul juga sempat membeberkan bahwa nama-nama besar seperti RRQ dan EVOS pun tertarik untuk memberikan kesempatan Lim Kocul mengisi posisi analis di tim. Bahkan RRQ meminta Lim Kocul bergabung karena permintaan salah satu playernya yaitu Deden alias Clay yang pernah menjadi bagian timnya di Aerowolf Genflix. Namun, Lim menolak semua tawaran itu. Sebab mimpinya adalah menjadi caster MPL ID.

Tidak hanya EVOS dan RRQ, HomeBois dan AURA pun menginginkan bakat Lim Kocul, tetapi semua tawaran itu ditolaknya. "Karena gue mau jadi caster," ungkap Lim Kocul.

Setelah melepaskan segala kesempatan emas yang mungkin terlihat menggiurkan, Lim Kocul akhirnya berhasil merealisasikan mimpinya sebagai seorang caster MPL ID. Keputusan untuk menolak tawaran dari tim-tim besar esports seperti EVOS dan RRQ bukanlah keputusan yang mudah, tetapi Lim Kocul yakin bahwa langkah tersebut adalah bagian dari perjalanan menuju impian sejatinya.

Dengan penuh rasa puas, Lim Kocul menyatakan bahwa semua pengorbanan dan keputusan yang diambil tidaklah sia-sia. Dalam sebuah wawancara dengan media, ia mengungkapkan perasaannya atas pencapaian ini. 

"Puas. Puas banget. Ternyata nggak sia-sia gue melepas banyaknya tawaran," ucap Lim Kocul.

Pencapaian yang Bikin Kedua Orang Tua Bangga

Dorongan dari passion dalam dirinya membuat Lim Kocul menjalani pekerjaannya sebagai caster dengan semangat yang luar biasa. Ia menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang sesuai dengan passion dan mimpinya. 

Bahkan, keberhasilannya sebagai caster dalam acara bergengsi seperti M4 World Championship di Jakarta, Indonesia, menjadi sebuah kebanggaan bagi kedua orang tuanya. Mereka bisa menyaksikan langsung putra mereka tampil di panggung megah, dengan suaranya terdengar oleh ribuan penonton.

Meskipun menyadari bahwa dunia talent esports dipenuhi oleh ikon-ikon terkenal, Lim Kocul tidak gentar menghadapi persaingan yang ada. Dengan mantap, ia menyatakan, "Gue masuk ke dunia yang udah ada ikonnya, nggak gampang buat geser ikon-ikonnya, tapi gue nggak akan nyerah." Keyakinan yang teguh dan semangat yang tak pernah padam adalah kunci dari ketekunan Lim Kocul dalam mengejar mimpinya.

Namun, perjalanan Lim Kocul belum berakhir di sini. Meskipun telah meraih kesuksesan sebagai caster MPL ID, ia memiliki tujuan yang lebih tinggi: menjadi caster di final MPL ID. Dengan tekad yang bulat, ia menyatakan, "Gue pengen ngecast di final MPL ID." Ambisinya yang besar menunjukkan bahwa Lim Kocul tidak akan berhenti sampai di sini, dan ia siap untuk terus mengejar impian-impian baru yang menantang di masa depan.