7 min reading
100 Alasan EVOS Tidak Lolos Playoff MPL ID S14, Salah Satunya Gara-gara Sutsujin?
Berikut adalah 100 alasan yang dapat menjelaskan kegagalan mereka dalam mencapai babak playoff.
Mobile Legends | 10 October
Oleh Haris Firmansyah
EVOS Glory, tim yang pernah mendominasi kancah Mobile Legends Indonesia, kini harus menelan pil pahit dengan tidak lolos ke playoff MPL ID S14. Ada banyak faktor yang memengaruhi performa buruk EVOS di musim ini. Berikut adalah 100 alasan yang dapat menjelaskan kegagalan mereka dalam mencapai babak playoff.
100 Alasan EVOS Tidak Lolos Playoff MPL ID S14
- Keterpurukan di Awal Musim: Rentetan kekalahan di awal musim melemahkan mental dan semangat tim.
- Kurangnya Konsistensi: Performanya tidak stabil sepanjang musim, dengan beberapa kemenangan sporadis yang tak mampu menutupi kekalahan beruntun.
- Masalah dalam Drafting: Pemilihan hero yang kurang optimal dalam beberapa pertandingan krusial.
- Gonta-ganti Roster yang Terlalu Sering: Manajemen kerap merotasi pemain utama, menyebabkan kurangnya sinergi di antara anggota tim.
- Penampilan Gold Laner yang Mengecewakan: Mirko menyebutkan bahwa EVOS memiliki Gold Laner terburuk di MPL ID S14.
- Overconfidence dalam Menghadapi Lawan Lebih Lemah: Meremehkan tim yang dianggap lebih lemah, seperti Rebellion dan Dewa United, menyebabkan kekalahan tidak terduga.
- Kurangnya Adaptasi dengan Patch Baru: Tim tidak mampu beradaptasi dengan perubahan meta dan patch terbaru.
- Kendala Komunikasi di Tengah Permainan: Masalah komunikasi internal yang sering terjadi di dalam pertandingan.
- Stamina yang Menurun pada Akhir Musim: Kelelahan karena jadwal latihan yang padat dan tekanan tinggi sepanjang musim.
- Tidak Mengambil Peluang di Mid-Game: EVOS sering kali kehilangan momen untuk melakukan snowball dari early ke mid-game.
- Kelemahan di Macro Play: Tim sering kali kalah dalam pengambilan objektif seperti Lord dan Turtle.
- Keputusan Late-Game yang Buruk: Terlalu sering melakukan kesalahan di fase late-game yang mengakibatkan kekalahan.
- Perubahan Strategi yang Tidak Efektif: Upaya untuk mengubah strategi di tengah musim tidak memberikan dampak signifikan.
- Krisis Kepercayaan Diri di Kalangan Pemain: Kekalahan beruntun memengaruhi moral tim dan kepercayaan diri pemain.
- Ketergantungan pada Satu Pemain: Terlalu mengandalkan satu pemain (Anavel) untuk carry tim, membuat strategi mudah ditebak.
- Masalah Chemistry Antarpemain: Sinergi antara pemain tampak goyah, terutama di fase krusial permainan.
- Kekalahan dari Tim Bawah: Kekalahan dari tim yang berada di papan bawah seperti Rebellion Esports dan Dewa United mempersulit peluang playoff.
- Drafting Hero yang Tidak Fleksibel: Kerap memilih hero-hero yang mudah dibaca oleh lawan.
- Kesalahan Posisi Saat Teamfight: Sering kali EVOS terpecah di saat teamfight, membuat lawan dengan mudah menghabisi mereka satu per satu.
- Tidak Mengontrol Peta dengan Baik: Kurangnya vision dan kontrol peta membuat EVOS kesulitan melakukan inisiasi serangan.
- Rotasi yang Lambat: EVOS kerap kali terlambat dalam melakukan rotasi, menyebabkan mereka tertinggal dalam hal ekonomi.
- Peran Support yang Kurang Maksimal: Support EVOS kurang memberikan dampak signifikan dalam menjaga teamfight atau melindungi core.
- Kurangnya Pengambilan Risiko: Terlalu bermain aman di situasi di mana agresi seharusnya dilakukan.
- Kelemahan di Laning Phase: EVOS sering kali kalah di laning phase, sehingga tertinggal dalam hal gold dan level.
- Manajemen yang Terlalu Banyak Bereksperimen: Bereksperimen dengan banyak pemain baru justru membuat tim kehilangan identitas.
- Tidak Ada Pemain yang Bisa Memimpin di In-game: Ketiadaan shotcaller yang efektif membuat EVOS sering kebingungan dalam mengambil keputusan.
- Kurangnya Latihan dengan Tim Lawan: Minimnya scrim melawan tim-tim kuat membuat mereka kurang siap menghadapi pertandingan sesungguhnya.
- Kelemahan dalam Melawan Meta Split Push: EVOS sering kali kesulitan menghadapi lawan yang menggunakan strategi split push.
- Terlalu Bergantung pada Meta Lama: Masih mencoba mempertahankan meta lama yang sudah tidak efektif lagi di MPL ID S14.
- Kurangnya Kreativitas dalam Drafting: Tidak mencoba hero-hero off-meta yang mungkin bisa memberi kejutan kepada lawan.
- Terlalu Bergantung pada Hero Tertentu: Mengandalkan beberapa hero signature yang mudah di-counter oleh lawan.
- Kurangnya Variasi dalam Playstyle: Gagal melakukan variasi dalam gaya bermain membuat EVOS mudah ditebak.
- Fokus yang Terganggu oleh Isu Internal: Beredar rumor adanya isu internal di dalam tim yang memengaruhi fokus mereka di pertandingan.
- Kegagalan dalam Memaksimalkan Resources: Tidak bisa memanfaatkan gold lead dan resources yang mereka miliki untuk melakukan snowball.
- Kurang Memahami Strategi Lawan: EVOS sering kali terlihat tidak siap dengan strategi yang diterapkan oleh tim lawan.
- Kegagalan dalam Menghancurkan Tower Lebih Awal: Terlalu fokus pada teamfight, hingga lupa mengamankan objektif utama seperti tower.
- Terlalu Sering Kehilangan Lord: Lawan lebih sering mengamankan Lord, yang menjadi kunci kemenangan di late-game.
- Trofi M-Series Sudah Dimiliki: EVOS mungkin tidak terlalu ngotot mengejar M6 karena mereka sudah memiliki trofi M1.
- Kelemahan di Musim Genap: Ada kecenderungan EVOS tampil lemah di musim genap MPL, termasuk MPL ID S14.
- Keberadaan Sutsujin: Kehadiran Sutsujin di MPL ID sering membuat EVOS gagal lolos playoff, bahkan ketika Sutsujin berada di tim lawan, yaitu RRQ.
- Ketergantungan pada Jungler: Performa jungler yang menjadi pusat strategi, tetapi tidak memberikan hasil maksimal.
- Kesulitan Menghadapi Tim Baru: Tim-tim baru atau tim dengan roster baru seperti Team Liquid ID dan RRQ Hoshi berhasil mengeksploitasi kelemahan EVOS.
- Underperforming Roster: Line-up EVOS tidak mampu bermain sesuai ekspektasi yang sudah dibangun sejak awal musim.
- Strategi Early Game yang Lemah: EVOS sering kali kalah di fase early game, menyebabkan mereka tertinggal jauh di mid-game.
- Kelemahan di Late Game: Meski memiliki keunggulan di early, mereka sering kali tidak bisa mengkonversinya menjadi kemenangan di late-game.
- Tidak Memanfaatkan Momentum Kemenangan: Setiap kali EVOS menang, mereka tidak bisa membangun momentum yang berkelanjutan.
- Lack of Vision Control: Kurangnya kontrol vision membuat mereka tidak bisa memprediksi pergerakan lawan.
- Minimnya Support dari Fanbase: Tekanan dari fanbase yang menginginkan hasil instan menyebabkan EVOS sering kali tertekan.
- Kurangnya Sinkronisasi dalam Teamfight: Dalam teamfight, EVOS sering kali tidak sinkron dalam eksekusi strategi.
- Mengabaikan Peran Coach: Pelatih tidak memiliki pengaruh besar dalam perubahan strategi dan keputusan in-game.
- Underestimate Terhadap Lawan Baru: Menganggap remeh tim-tim baru yang ternyata mampu memberikan kejutan besar.
- Penggunaan Hero Tidak Meta: Memaksa menggunakan hero yang out of meta, membuat mereka kesulitan mengikuti alur permainan.
- Pengambilan Risiko yang Berlebihan: EVOS sering kali mengambil risiko yang terlalu tinggi di situasi tidak menguntungkan.
- Masalah Komunikasi Antar Pemain: Komunikasi internal yang tidak solid, terutama di momen-momen krusial.
- Kurangnya Inisiatif Serangan: Tim sering kali terlalu pasif, menunggu lawan menyerang lebih dahulu.
- Overcommitting pada Objective: Terlalu sering overcommit dalam mengamankan objektif hingga akhirnya diratakan oleh tim lawan.
- Penyusunan Tim yang Terlalu Baru: Roster yang terlalu baru menyebabkan kurangnya chemistry di antara pemain.
- Tidak Mampu Menghadapi Hero-Hero OP: Kesulitan meng-counter hero-hero yang sangat kuat dalam meta MPL ID S14.
- Kondisi Mental yang Tidak Prima: Mental para pemain yang terganggu karena hasil buruk di pertandingan sebelumnya.
- Minimnya Scrim dengan Tim Kuat: Tidak ada cukup latihan atau scrim melawan tim-tim papan atas.
- Manajemen Waktu yang Buruk: Jadwal latihan yang tidak optimal menyebabkan EVOS tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan strategi baru.
- Tidak Fokus pada Teamfight Besar: Sering terpecah saat teamfight besar, menyebabkan kekalahan di momen penting.
- Gagal Mengoptimalkan Buff: Kurang efektif dalam mengontrol jungle dan mendapatkan buff, baik untuk hero core maupun support.
- Tidak Memanfaatkan Hero Signature: Tidak memaksimalkan potensi hero signature yang dimiliki oleh pemain.
- Keputusan Draft yang Terlalu Dipaksakan: Pemilihan hero yang tidak fleksibel dan mudah terbaca oleh lawan.
- Kelemahan dalam Split Push: Gagal memanfaatkan strategi split push yang cukup dominan di MPL ID S14.
- Kurangnya Fokus pada Late Game: Ketika permainan memasuki late game, EVOS sering kehilangan fokus dan kalah dalam duel besar.
- Tidak Mampu Mengatasi Tekanan: Di saat-saat krusial, EVOS kerap tidak bisa mengatasi tekanan dari lawan atau situasi pertandingan.
- Mengabaikan Objective Lain: Terlalu fokus pada teamfight hingga mengabaikan objektif seperti turret dan Lord.
- Tidak Bisa Menyesuaikan Diri dengan Lawan: EVOS tidak mampu beradaptasi dengan strategi yang digunakan oleh tim lawan.
- Kurangnya Mental Juara: Di pertandingan penting, EVOS tampak kehilangan mental juara yang pernah mereka miliki.
- Pengambilan Keputusan yang Lambat: Dalam situasi yang membutuhkan reaksi cepat, EVOS sering kali terlalu lambat dalam membuat keputusan.
- Terlalu Fokus pada Laning Phase: Fokus yang terlalu besar pada laning phase menyebabkan mereka kehilangan fokus di mid dan late game.
- Kurangnya Koordinasi dengan Coach: EVOS tidak mampu menjalankan instruksi coach dengan baik selama pertandingan.
- Terbebani Ekspektasi Fanbase: Tekanan dari ekspektasi tinggi fanbase menyebabkan pemain EVOS sering kali tampil di bawah performa terbaik.
- Terlalu Fokus pada Momen Individu: Terlalu fokus pada momen individu dan lupa untuk bermain sebagai tim.
- Masalah dengan Strategi Global: EVOS tidak dapat mengeksekusi strategi global dengan baik, menyebabkan mereka sering ketinggalan.
- Tidak Mengoptimalkan Performa di Mid-Game: Kehilangan kesempatan di mid-game yang krusial.
- Kurangnya Analisis Lawan: Tidak melakukan analisis mendalam tentang cara bermain lawan.
- Minimnya Inisiatif Agresif: EVOS sering bermain terlalu pasif dan tidak mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.
- Kurangnya Fokus pada Gold Lead: Tidak bisa memanfaatkan keunggulan gold yang mereka miliki dalam beberapa pertandingan.
- Kesalahan dalam Penentuan Teamfight: Memilih waktu dan tempat yang salah untuk melakukan teamfight.
- Kurangnya Pengalaman di Meta Terbaru: Pemain EVOS tidak memiliki cukup pengalaman dengan meta terbaru.
- Masalah dalam Timing Inisiasi: Inisiasi yang terlalu cepat atau terlalu lambat dalam teamfight.
- Tidak Siap Menghadapi Tim-Tim Kuat: EVOS gagal mengantisipasi permainan tim-tim kuat seperti ONIC dan RRQ.
- Team Liquid Sedang Kuat-Kuatnya: Dominasi Team Liquid di MPL ID S14 membuat tim lain, termasuk EVOS, kesulitan untuk bersaing dan meraih poin maksimal.
- RRQ Hoshi Dalam Performa Terbaik: Penampilan impresif RRQ Hoshi yang konsisten membuat EVOS sulit untuk bersaing dalam perebutan posisi playoff.
- Menemani Rebellion Sang Bestie di Papan Bawah: Mungkin EVOS ingin kompak dengan RBL.
- Simpan Strategi untuk MSC 2025: Mungkin ada keputusan strategis untuk fokus mempersiapkan diri menghadapi MSC 2025, sehingga tidak mengerahkan semua kekuatan di MPL ID S14.
- Prizepool M6 Tidak Sebesar Prizepool MSC: Perbedaan hadiah M6 dibandingkan dengan MSC mungkin memengaruhi motivasi tim untuk mengejar kemenangan di MPL.
- Kritik Publik yang Mengganggu Fokus: Terpapar kritik dari media dan fans, yang dapat merusak mentalitas dan fokus pemain dalam bertanding.
- Strategi yang Mudah Tertebak: Pilihan strategi yang terlalu konvensional membuat tim lawan mudah memprediksi dan merespons.
- Penggunaan Hero yang Tidak Optimal: Beberapa hero yang digunakan tidak sesuai dengan gaya bermain tim atau tidak efektif melawan meta yang ada.
- Keterbatasan Skill dari Pemain Muda: Beberapa pemain muda yang baru bergabung belum mampu menunjukkan performa maksimal di kompetisi yang ketat.
- Kurangnya Dukungan Mental dan Psikologis: Tidak adanya dukungan psikologis yang cukup bagi pemain untuk mengatasi tekanan selama kompetisi.
- Playoff di Bandung: Mungkin fengshui Macan Putih tidak cocok di ibu kota Jawa Barat.
- Alter Ego Lolos Playoff: Dengan keberhasilan Alter Ego meraih posisi playoff, tempat EVOS menjadi tergeser, kedua tim bertukar nasib di musim ini.
- Menguji Kesabaran EVOS Fams: Kegagalan ini mungkin juga berfungsi sebagai ujian bagi kesabaran penggemar setia EVOS, yang diharapkan bisa tetap mendukung meskipun hasil tidak sesuai harapan.
- Butuh Rombak Roster Besar-Besaran: Perlu ada perubahan besar dalam roster untuk memperbaiki performa tim dan membawa suasana baru yang mungkin bisa membawa keberuntungan.
- Dorongan untuk Juara Internasional Lagi: Setiap kali EVOS tidak lolos playoff, mereka sering kali berhasil meraih juara dunia di turnamen internasional seperti IESF dan WCG, yang menunjukkan bahwa mereka butuh motivasi dan dorongan untuk kembali ke jalur kemenangan di level internasional.
Nah, itulah 100 alasan EVOS Glory tidak lolos playoff MPL ID S14. Apapun alasannya, EVOS bakalan bangkit di musim depan.
Artikel Terkait
Ko Delwyn Ungkap Arti Nama Alter Ego dan Latar Belakang
Mobile Legends |
22 May
7 Tank Mobile Legends yang Sedang Lemah di Meta Season 31, Hindari Hero Ini!
Mobile Legends |
20 February
Telkomsel Raih Best Community Activation di MPL ID Industry Awards 2023
Mobile Legends |
14 October
Kode Redeem ML Mobile Legends 7 Juli 2022 untuk Reward MLBB
Mobile Legends |
07 July
5 Mantan Pemain Geek Fam (Ex-Fam) yang Diprediksi Bersinar di MPL ID S14
Mobile Legends |
13 August
Xinnn Bocorkan Rata-rata Gaji Pemain MDL dan MPL Indonesia, Capai Belasan Juta?
Mobile Legends |
01 December
Bocoran Timnas MLBB PH IESF 2025: Los Galacticos
Mobile Legends |
29 April
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.