Fenomena weeaboo atau wibu sendiri sudah merupakan hal yang cukup lumrah di dunia internet dewasa ini. Wibu sendiri merujuk kepada orang-orang yang sangat fanatik terhadap apapun yang berbau Jepang; makanan macam ramen, pakaian kimono, anime dan manga, apapun yang berlabel merah bulat dengan putih kotak di belakangnya pasti mereka lahap. Akan tetapi, ternyata fenomena wibu sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru, loh!

Ya, ternyata bahkan pada abad ke-16 sampai ke-18, sudah ada sejumlah nama orang asing atau yang lahir di luar Jepang yang kemudian mendedikasikan diri mereka pada Negeri Sakura sampai diangkat menjadi samurai, salah satu gelar sosial tertinggi di zaman Jepang kuno. Wah, seperti apa saja nenek moyang kaum wibu ini?

1. Yasuke - Mozambik

Yasuke adalah seorang warga Afrika yang datang ke Jepang sebagai asisten misionaris Jesuit Alessandro Valignano. Disebut-sebut setinggi lebih dari 180 cm dan memiliki kekuatan 10 laki-laki dewasa, daimyo Oda Nobunaga pun kemudian merekrutnya sebagai asisten pribadinya di tahun 1581. Dia hanya melayani Oda sekitar satu tahun lamanya karena di tahun 1582, Oda terpaksa bunuh diri dengan seppuku setelah salah satu panglima perangnya, Akechi Mitsuhide, memberontak.

Di Jepang sendiri sosok Yasuke cukup melegenda. Buku cerita anak-anak Kurosuke mengisahkan kehidupannya, dia muncul di sejumlah manga bertema sejarah, serta hadir di game Nioh, Samurai Warriors 5, dan Nobunaga’s Ambition. Di Amerika Serikat sendiri, banyak penggemar fanatik anime dan wibu merupakan warga Afrika Amerika.

2. William Adams - Kerajaan Inggris

Selain Yasuke, nama seorang samurai asal luar Jepang lain yang ikut melejit di media populer adalah William Adams (1564-1620). Dia diduga merupakan orang Eropa pertama yang secara resmi diangkat menjadi samurai dan warga Inggris pertama yang menyentuhkan kakinya di daratan Jepang.

Awalnya Adams dan para awak kapalnya dikira bajak laut oleh daimyo Tokugawa Ieyasu, namun berkat kemahirannya mengenai teknik pembuatan kapal, Ieyasu mengangkatnya menjadi sebagai diplomat dan penasihat dalam perdagangan internasional. Ieyasu juga memberikannya rumah mewah, gelar samurai, dan simbol status berupa dua bilah katana. Sejak saat itu dia dikenal sebagai Miura Anjin.

Makam Adams dibuat sebagai monumen di wilayah Kyushu, jalan di Tokyo dinamakan Anjinchou,

dan Perayaan Anjin diadakan tiap tahunnya di kota Ito, Shizuoka, pada tanggal 8-10 Agustus. Dia juga tampil sebagai karakter utama game Nioh.

3. Kim Yeo-cheol - Dinasti Joseon / Korea Selatan

Kim Yeo-Cheol (1585-1660) merupakan anak seorang pejabat Joseon yang tewas di tangan pasukan Jepang pada saat Invasi Korea di tahun 1592. Kim kemudian ditangkap dan dibawa ke Kastil Nagoya sebagai tahanan namun diangkat oleh keluarga daimyo Maeda Toshinaga di Kanazawa sebagai pelayan dan dinamai Kyuubei. Di tahun 1605, dia diadopsi oleh klan Wakita dan mengganti namanya menjadi Wakita Naokata. Di sana dia menunjukkan giginya sebagai pemimpin perang yang kompeten dalam Pertempuran Osaka sampai akhirnya bisa meraih jabatan komisaris Kota Kanazawa.

4. Jules Brunet - Perancis

Perwira angkatan bersenjata Perancis yang dikirim untuk melatih dan memodernisasi pasukan shogun di tahun 1867. Dalam perang saudara antara pemerintahan baru dan kaum samurai tradisional Perang Boshin yang terjadi pada 1868-1869, Brunet bersama pasukannya secara resmi memihak shogun Tokugawa dan menolak kembali pulang ke Perancis. Saat pasukan shogun kalah dan para pengikutnya diburu, Brunet dievakuasi oleh kapal Perancis Coëtlogon dan terpaksa pulang. Pihak pemerintahan Jepang baru meminta Brunet dihukum atas partisipasinya dalam Perang Boshin, tapi permintaan tersebut ditolak keras. Dia hidup dari tahun 1838 sampai 1911 dan dikenal sebagai panglima perang yang lihai.

Karakter utama film The Last Samurai, Kapten Nathan Algren, yang diperankan Tom Cruise didasari dari sosok Brunet.

Baca Juga:

• 10 Game Samurai Terbaik Sepanjang Masa yang Harus Kamu Mainkan di Tahun 2020
• 5 Fakta Drift, Autobots Samurai yang Paling Mematikan
• Rekomendasi 10 Game Samurai Penuh Aksi dan Brutal, Wajib Kamu Coba Satu-satu!

5. Kawaminami Genbei - Dinasti Ming / Tiongkok

Meski nama aslinya tidak diketahui, tercatat ada nama seseorang asal Tiongkok bernama Kawaminami Genbei yang sempat tinggal di Kagoshima. Tadinya seorang pedagang biasa, dia diduga melarikan diri ke Jepang untuk mencari suaka politik. Kemudian Genbei menjadi penerjemah untuk pemerintahan wilayah Kagoshima/Satsuma dan diberikan hak untuk membawa dua bilah katana; simbol bahwa posisinya sudah seperti seorang samurai.

6. Edward Schnell - Kerajaan Prusia / Jerman

Sejumlah orang Jerman datang dan tinggal di Jepang pada Periode Bakumatsu (1853-1869) ketika Jepang mulai membuka negaranya terhadap pihak-pihak luar. Salah satu orang Jerman yang terkenal adalah Edward Schnell, yang mendapat nama Hiramatsu Buhei.

Edward dan saudaranya, Henry, merupakan pedagang senjata yang sempat bertugas sebagai tentara Prusia. Mereka juga ditugaskan sebagai sekretaris dan penerjemah untuk konsulat Prusia Max von Brandt. Ketika berjalan-jalan di kota Edo/Tokyo pada tahun 1867, kedua bersaudara sempat diserang oleh seorang samurai yang ingin mengusir orang-orang asing dari Jepang. Salah satu dari Schnell pun menembak dan mengusir samurai tersebut; namun secara tidak sengaja juga melukai seorang pejalan kaki saat berusaha menembak samurai yang melarikan diri itu dengan membabi-buta.

Diduga kedua bersaudara tersebut dibesarkan di Indonesia karena kemampuan mereka berbicara bahasa Melayu. Salah satu dari mereka tercatat sebagai pemilik lahan No. 44 di Yokohama. Akan tetapi, catatan sejarah mengenai Saudara Schnell tidak begitu jelas bahkan Edward dan Henry kerap disangka sebagai orang yang sama.

7. Henry Schnell - Kerajaan Prusia / Jerman

Saudara dari Edward. Pada masa Perang Boshin Henry menjual dua buah Gatling gun, 2.000 pucuk senapan Perancis, dan persenjataan lain kepada daimyo Nagaoka. Setelah kekalahan pihak shogun, Henry dan keluarga beserta dua lusin samurai kabur ke Amerika Serikat dan membeli lahan seluas 600 hektar di Kalifornia. Mereka diduga sebagai nenek moyang penduduk Jepang di AS. Serial TV Samurai Warrior Queens mengangkat sedikit kisah mengenai Perang Boshin dan kegiatan Henry di Jepang.

8. Jan Joosten van Lodensteyn of Delft - Belanda

Berasal dari kota Delft, Jan Joosten van Lodensteyn (1556–1623) adalah salah satu samurai Eropa terkenal pertama yang lahir di luar Jepang. Dia dan Adams sempat berada di satu kapal, kapal Belanda bernama De Liefde.

Joosten dan banyak pedagang lain berangkat ke Spanyol, namun ternyata wilayah tersebut tidak bersahabat. Diterjang badai dan ombak, mereka akhirnya mendarat di Jepang saat melarikan diri. Kapal mereka disita dan para awak kapal diinterogasi soal keadaan politik Eropa. Joosten sendiri ujung-ujungnya malah diangkat menjadi hatamoto atau asisten khusus shogun, diberi nama Yayosu beserta 50 orang pelayan, dan diperbolehkan menyarungkan dua katana di pinggangnya.

Joosten menangani berbagai macam transaksi penting antara Jepang dengan wilayah Asia Tenggara, termasuk sejumlah kapal dagang bersenjata resmi langsung dari perintah Tokugawa Ieyasu. Penulis dan petualang Tenjiku Tokubei pernah ikut dalam salah satu pelayarannya. Suatu saat, ketika Joosten ingin pulang ke Belanda dan mencapai Batavia/Jakarta, entah kenapa perjalanannya dilarang oleh otoritas Belanda. Joosten dan awak kapalnya tewas ketika kapal mereka karam dalam perjalanan kembali ke Jepang.

Kini di Tokyo ada tempat yang dinamai Yayosu Quay, sisi keluar Yaesu di Stasiun Tokyo juga dinamai dari namanya, ada juga jalan Yaesu doori lengkap dengan monumen yang mengabadikan sosoknya. Sementara itu di kota Delft ada Lapangan Jan Joosten.

Nah itulah nama delapan samurai wibu yang lama lahir sebelum istilah wibu sendiri jadi populer di kalangan pengguna internet dunia. Nantikan artikel terbaru dari DuniaGames, ya.

Baca Juga >> Ini Nih 5 Tanda Wibu Bau Bawang! Apakah Kamu Punya Salah Satunya?

Artikel ini ditulis oleh Sidharta F. Rasidi: Twitter @StoPlayinGame