Sejak Tony Stark pertama kali muncul dari gua gurun dalam baju besi Mark I Iron Man-nya, penggemar terpesona dengan potensinya. Jika tokoh jenius, miliarder, playboy, dermawan favorit semua orang bisa membuat baju besi itu dari tumpukan barang bekas di gua, kemungkinan apa yang bisa dia ciptakan di laboratorium dengan sumber daya dan waktu yang memadai terasa tak terbatas.

Sepanjang penampilan Iron Man di Marvel Cinematic Universe, dia telah mengenakan banyak baju besi. Tony Stark adalah seorang peracik yang tak kenal lelah, tidak pernah puas dan selalu mengejar perbaikan.

Dalam setiap penampilannya, Stark menggunakan baju besi baru dan ditingkatkan. Beberapa menawarkan penyempurnaan kecil dibanding pendahulunya, sementara yang lain mengubah permainan dengan inovasi teknis yang revolusioner yang secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka.

Karena siklus perbaikan yang konstan ini, baju besi paling tangguh dari Stark tanpa ragu adalah yang terakhir, Mark LXXXV, yang dikenakan dalam Avengers: Endgame. Namun, ini bukan desain yang muncul begitu saja. Mark LXXXV adalah evolusi dari baju besi terkuat yang ada sebelumnya.

Berikut ini adalah teori mengenai armor Iron Man terkuat di MCU. Penasaran? Ini ulasan lengkapnya untuk dibahas!

1. The Hulkbuster

Sejak diciptakannya baju besi Mark III yang khas berwarna emas dan merah dalam film pertama Iron Man, baju besi tersebut secara konsisten ditingkatkan dalam penampilan-penampilan berikutnya, membuatnya lebih kuat, lebih cepat, dan lebih serbaguna. Tidak ada dari peningkatan ini yang secanggih atau revolusioner seperti Mark XLIV, yang lebih dikenal sebagai The Hulkbuster, yang pertama kali muncul dalam Avengers: Age of Ultron. Baju besi raksasa dan mirip tank ini dirancang oleh Stark bekerja sama dengan Bruce Banner, dan seperti namanya, bertujuan untuk cukup kuat untuk menaklukkan Hulk jika Banner kehilangan kendali atas kemarahannya.

Berbeda dengan baju besi sebelumnya yang ditenagai oleh satu Arc Reactor, Hulkbuster membutuhkan setidaknya 11 reaktor. Daya tambahan yang diberikan oleh reaktor ini memungkinkan Hulkbuster untuk berhadapan, dalam hal kekuatan, dengan Hulk yang dikenal luas sebagai Avenger terkuat. Selama bentrokan mereka di Johannesburg, Hulkbuster memberikan pukulan yang membuat Hulk terbang setidaknya dua blok dan kemudian menyerang monster hijau itu dengan begitu keras sehingga menyebabkannya kehilangan sepotong gigi.

Terkait kemampuan defensif, baju besi Hulkbuster juga sangat kuat. Karena ukurannya yang besar, pemakainya dilindungi dari pukulan besar, dan komponen inti dari baju besi tersebut dapat terus berfungsi bahkan ketika baju besi mengalami kerusakan besar. Hal penting lainnya, Hulkbuster dapat melakukan perbaikan di tengah pertempuran. Dengan bantuan Veronica, sebuah drone jarak jauh yang dikerahkan dengan baju besi itu dan mengambang di atas medan perang, Stark dapat meminta bagian pengganti sesuai kebutuhan. Berkat desain modular baju besi ini, bagian-bagian tersebut diluncurkan dari V.E.R.O.N.I.C.A. dan dapat dengan cepat melekat pada bagian yang rusak.

2. The Mark L Suit

Meskipun memiliki kekuatan yang luar biasa, Hulkbuster memiliki beberapa keterbatasan utama yang mencegahnya menjadi baju besi utama Iron Man. Sebelas Arc Reactor yang diperlukan untuk menyalakan baju besi masing-masing berfungsi sebagai titik lemah yang krusial.

Dalam Age of Ultron, Hulk merobek baju besi tersebut dan hampir berhasil menonaktifkan reaktor tersebut. Keberatannya juga membatasi kecepatan dan manuverabilitasnya, menghambat kemampuannya untuk terbang dengan segesit pendahulunya.

Meskipun fitur perbaikan diri adalah aset luar biasa, metode perbaikan rentan terhadap gangguan. Sekali lagi, dalam Age of Ultron, Hulk berhasil menghalangi set perbaikan kedua sehingga tidak sampai ke baju besi, meninggalkannya dalam kondisi rusak parah. Keterlambatan ini juga menimbulkan masalah dengan penempatan Hulkbuster, karena baju besi diluncurkan dari platform pelacakan orbital, dan pada saat baju besi tersebut mencapai Stark, Hulk telah menyebabkan kerusakan yang tak terkendali.

Semua keterbatasan ini diatasi dalam baju besi Mark L yang dikenakan oleh Stark dalam Avengers: Infinity War. Terungkap ketika Children of Thanos pertama kali tiba di Bumi untuk mendapatkan Time Stone dari Doctor Strange, aspek paling mencolok dari Mark L adalah bahwa ini adalah baju besi pertama yang dibangun menggunakan nanoteknologi. Hilanglah proses pemasangan yang merepotkan dari iterasi sebelumnya.

Nanoteknologi Mark L memungkinkan Stark untuk membawanya setiap saat dan memungkinkan baju besi tersebut membentuk dirinya di sekelilingnya dengan sekejap.

Baca Juga:

• 5 Adegan Film Super Menegangkan yang Ternyata Dilakukan Secara Langsung
• 5 Film Sci-Fi di Mana Penjahat Berhasil Memenangi Pertarungan
• 5 Film Original Netflix dengan Tema Sci-fi Terbaik untuk Ditonton

Baju besi nanoteknologi yang pas tidak memiliki komponen mekanis yang besar, sehingga lebih fleksibel daripada baju besi sebelumnya. Meskipun demikian, Mark L sama kuatnya dengan pendahulunya, mampu bertahan dalam pertempuran melawan Thanos yang memegang empat Infinity Stones dan bahkan membuatnya berdarah.

Baju besi nanoteknologi ini memiliki kemampuan perbaikan diri yang sama dengan Hulkbuster tetapi tidak bergantung pada sumber daya eksternal. Setelah mengalami kerusakan, nanoteknologi Mark L dapat membentuk dirinya kembali dan memperbaiki area yang terkena.

Mark L juga merupakan baju besi tercepat dari semua baju besi Stark, dilengkapi dengan sistem dorong yang cukup kuat untuk meluncurkan pemakainya ke orbit. Sifat adaptif dan reformasi dari nanoteknologi memungkinkan kemampuan ofensif baju besi ini hanya dibatasi oleh kreativitas pengguna.

Nanit dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk perisai dan pedang, dan juga dapat membuat misil dan bahan peledak lainnya, ditambah dengan versi unggulan dari repulsor dari desain sebelumnya.

3. Mark LXXXV

Sehebat dan inovatifnya Mark L, masih memiliki kekurangannya. Pada akhir Infinity War, Thanos menyebabkan kerusakan besar pada Mark L, melepaskan bagian-bagian darinya lebih cepat daripada yang bisa diregenerasi oleh nanit. Stark merasa kekalahan ini dan pada saat Avengers: Endgame, dia mengenakan LXXXV, baju besi terkuat yang pernah diciptakannya. Pada dasarnya, Mark LXXXV adalah penyempurnaan dari Mark L, dengan semua aspek ditingkatkan menjadi lebih unggul.

Baju besi Endgame tetap menggunakan nanoteknologi yang dapat memperbaiki diri sendiri yang dapat materialisasi di sekitar pemakainya, namun kali ini, desain yang pas diperkuat dengan baju pelat, yang mengingatkan pada beberapa model lama.

Modifikasi ini memungkinkan Mark LXXXV untuk menahan serangan Thanos jauh lebih baik daripada pendahulunya. Bersama dengan semua kemampuan ofensif Mark L, baju besi terakhir Stark juga memperkenalkan beberapa fitur baru.

Ini termasuk perisai energi biru, mirip dengan yang ditemukan di Wakanda, dan kemampuan untuk menyerap ledakan energi lawan dan memanfaatkan energi itu untuk meningkatkan repulsor-nya.

Baju besi Iron Man terakhir menyimpan prestasi kekuatan terbesarnya untuk momen terakhirnya. Kekuatan dari keenam Batu Infinity dan harga yang harus dibayarnya disorot sepanjang Infinity Saga. Sudah merupakan prestasi kekuatan yang luar biasa bagi baju besi itu untuk menahan Thanos dan mengambil batu-batunya dari gauntlet-nya setelah pertempuran panjang.

Prestasi puncak yang menunjukkan bahwa LXXXV adalah puncak desain Stark adalah bagaimana baju besi tersebut membentuk dirinya di sekitar Batu Infinity dan memanfaatkan kekuatannya tanpa kewalahan oleh energi. Bahkan setelah Stark menggerakkan jari-jarinya dan melepaskan kekuatannya, namun baju besi ini tetap berfungsi penuh.

Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram DuniaGames ya.

Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!

Baca Juga >> 10 Game dengan Karakter Protagonis Asal Tiongkok

Artikel ini ditulis oleh Robani, Twitter: @DadMetals