Pembelian Cepat
7 min reading

Daftar Tim Juara The International Dota 2 Pencetak Sejarah (TI1 - TI9)

Sudah 9 kali The International diselenggarakan, berikut ini adalah daftar tim yang berhasil menorehkan sejarah tiap

Esports | 06 June

2020-06-05T17:29:49.000Z

The International adalah salah satu turnamen Dota 2 yang paling ditunggu-tunggu oleh pemain dan penikmat Dota 2 tiap tahunnya. Selain jumlah hadiahnya yang sangat besar, animo dari pemain, panelis, hingga penonton begitu hebat! Tak heran jika setiap tim yang bertanding di turnamen ini selalu memberikan yang terbaik! Berikut ini adalah daftar para pemenang The International dari tahun ke tahun!

Natus Vincere - The International 1 (2011)

Ketika TI pertama kali digelar, tim asal Ukraina Natus Vincere langsung tampil gemilang dengan memenangkan hampir semua game yang mereka lakoni. Satu-satunya kekalahan mereka adalah saat berhadapan dengan EHOME di babak final. Meski bersifat best of 5, NaVi mendapat keuntungan 1 game karena masuk melalui upper bracket.

Di game pertama, kedua tim sama-sama bermain agresif. Pertandingan berjalan sangat intens sebelum akhirnya EHOME mampu memecahkan rekor tak terkalahkan NaVi dalam turnamen teresebut. Pada game kedua, game berjalan jauh lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh hero Spectre yang dipilih oleh NaVi. Strategi tersebut ternyata berjalan sukses. Spectre yang sangat kuat di late game tak mampu dikendalikan oleh EHOME!

Di game ketiga, NaVi bermain sangat cepat dengan memakai hero Beastmaster dan Chen. Setelah Beastmaster memiliki Blink Dagger, penguasaan NaVi semakin menjadi-jadi. NaVi pun keluar sebagai juara pertama setelah mengalahkan EHOME dengan skor 3-1!

Invictus Gaming - The International 2 (2012)

Sebagai juara bertahan, NaVi jauh lebih diunggulkan daripada Invictus Gaming. Namun hal tersebut tak membuat nyali IG menjadi ciut. Terbukti pada game pertama, permainan agresif NaVi mampu diatasi berkat hero Night Stalker dan Templar Assassin yang dipilih oleh IG. Hanya dalam waktu 23 menit, barak tengah NaVi hancur. 5 Menit kemudian Puppey dan kawan-kawan mengetik "GG" setelah barak bawah mereka ikut hancur.

Di game kedua, IG kembali memakai Night Stalker dan Templar Assassin. Sayangnya, NaVi sudah siap mengantisipasi hal tersebut dengan hero-hero yang punya kemampuan disable. Akibatnya, carry Naga Siren yang dimiliki NaVi menjadi sangat kaya dan tak terkendali. NaVi pun menang dengan mudah di game kedua.

Pada game ketiga, IG mampu mempermalukan NaVi dengan skor telak 20-2. Itu semua bisa terjadi berkat eksekusi tim fight yang sangat baik dengan hero-hero area seperti Dark Seer, Enigma, dan Disruptor. Tersisa satu game lagi bagi IG sebelum juara, dan tak disia-siakan oleh tim asal Tiongkok ini. Game keempat berjalan cukup sengit, kedua tim sama-sama melakukan kesalahan yang tidak perlu. Namun pada akhirnya, eksekusi kombo yang lebih baik dari IG memastikan NaVi harus puas berada di posisi kedua. Skor akhir 3-1 untuk IG!

Alliance - The Internatinal 3 (2013)

Lagi-lagi NaVi mampu menembus babak final pada The International yang ke-3! Kali ini lawannya adalah tim asal Eropa yang sedang naik daun, Alliance. Di game pertama NaVi mengambil keputusan yang sangat berisiko dengan memakai carry-carry yang tidak lazim. Hal ini harus mereka bayar mahal dengan kekalahan yang sangat cepat, yakni hanya dalam 16 menit saja.

Game terakhir berlangsung sangat seru dan menegangkan! Kedua tim berada dalam posisi yang sama kuat meski telah memasuki late game. Namun, s4 menjadi pemain yang paling berjasa setelah ekskusi Dream Coil-nya berhasil menggagalkan teleportasi beberapa pemain NaVi yang hendak kembali mempertahankan ancient-nya. Alliance pun keluar sebagai juara pertama setelah menang dengan skor 3-2.

Newbee - The International 4 (2014)

Untuk pertama kalinya, tim Tiongkok dipastikan akan menjadi pemenang TI. Tim impian Newbee berhadapan dengan salah satu sesepuh Tiongkok, Vici Gaming. Pada game pertama, VG bermain sangat agresif dengan memakai hero-hero ganker seperti Brewmaster, Clockwerk, Shadow Shaman, dan Earthshaker. Hal ini berbuah manis setelah Newbee mampu mengembangkan permainan akibat tekanan yang intens sejak awal permainan.

Hanya butuh satu game saja sebelum Newbee membawa pulang gelar juara The International 2014. Di match terakhir, VG bermain lebih menyerang, tetapi Newbee selalu berhasil mematahkan eksekusi VG dengan serangan balik yang baik. Pertandingan pun selesai hanya dalam waktu 15 menit saja ketika Newbee unggul dengan angka telak 19-3. Newbee keluar sebagai juara setelah mengalahkan VG 3-1!

Baca Juga >> Kenapa Pro Player Selalu Melipat Tangannya Saat Sesi Foto? Begini Alasannya!

Evil Geniuses - The International 5 (2015)

Pertarungan seru terjadi ketika tim tuan rumah EG berhadapan dengan tim kuda hitam asal Tiongkok, CDEC. Pada game pertama, SumaiL yang memakai hero andalannya Storm Spirit, bermain terlalu "greedy" yang membuat dirinya mati berkali-kali di midlane. Namun keunggulan CDEC di awal berhasil dipatahkan oleh eksekusi team fight yang baik dari EG. SumaiL yang sempat tertinggal menjadi sangat kaya dan membawa EG memenangkan game pertama.

Pada game pertama hingga ketiga, EG dan CDEC saling bersih kerasa untuk mendapat gelar juara. Di game keempat menjadi game yang mungkin paling banyak diingat oleh orang. Pada game inilah terjadi eksekusi 6 juta dollar Echo Slam setelah kombo skill Ice Blast milik PPD serta Echo Slam dari Universe berlangsung sempurna dan melenyapkan 4 pemain dari CDEC ketika mereka sedang menghabisi Roshan! EG pun memenangkan game keempat setelah mengalahkan CDEC dengan skor 3-1.

Wings Gaming - The International 6 (2016)

Tak ada yang menyangka Tim Digital Chaos mampu menembus babak grand final setelah mengalahkan juara bertahan Evil Geniuses. Pada game pertama, mereka pun kembali mengejutkan publik setelah mampu mengalahkan Wings Gaming yang lebih diunggulkan. Semua itu berkat kepintaran DC memainkan Skywrath Mage sebagai midlaner.

Ketika tersisa satu game bagi Wings untuk menjadi juara, tanpa ragu mereka memilih Anti Mage sebagai hard carry. AM yang terkenal cukup lemah di awal permainan, mampu dieksploitasi oleh DC dengan hero-hero agresif seperti Night Stalker dan Vengeful Spirit. Mereka pun unggul dengan net worth mencapai 8000 gold. Tetapi, eksekusi team fight yang baik dari Wings, mampu mengubah keadaan dan membuat AM semakin kaya dan leluasa. DC pun terpaksa menyerahkan gelar juara ke Wings Gaming setelah kalah di game keempat dengan skor akhir 3-1.

Team Liquid - The Internatinal 7 (2017)

Kalian pasti pernah mendengar kabar heboh mengenai kesuksesan dramatis Team Liquid dalam memenangkan The International 2017 dan membawa pulang uang senilai US$10,8 juta. Tapi seperti semua jawara turnamen TI sebelum mereka, Kuro Salehi Takhasomi dan kawan-kawan harus berjuang sangat berat di The Internatonal 7.

Terjerembab di lower bracket, Team Liquid harus berhadapan dengan Team Secret yang diperkuat oleh Clement ‘Puppey’ Ivanov – sahabat baik dari sang kapten, KuroKy. Melewati setiap game hingga sampai ke event puncak yang melelahkan, momentum pergerakan Liquid berubah lebih cepat. Setelah berhasil mengalahkan LGD.Forever Young, untuk pertama kalinya, Team Liquid melaju hingga hari terakhir turnamen TI. 

Walau sempat diramalkan tidak akan menjadi juara, Namun Team Liquid berhasil membuktikan bahwa lawannya itu tetaplah manusia biasa. Rencana jitu KuroKy membuat mereka unggul di babak pertama dalam waktu cuma 27 menit. Game demi game berhasil Team Liquid lewati dengan cukup baik ketika melawan Newbee. Keunggulan seketika beralih ke Liquid berkat kerja sama cemerlang antara MinD_ContRoL, GH, and KuroKy dalam menewaskan lima hero Newbee. Gemuruh suara penonton kala itu menandakan kalau Team Liquid berhasil menang dari Newbee.

Team OG - The International 8 (2018)

Bak ketiban durian runtuh, siapa sangka Team OG berhasil menjadi juara The International 8. Setelah bertanding dengan melelahkan selama hampir dua minggu. Skuad asal Eropa tersebut berhasil mengalahkan tim asal Tiongkok, PSG.LGD. Team OG menjalani musim yang sulit pada Sirkuit Pro DotA 2 2017-2018. hingga tiga dari lima anggotanya harus digantikan. Tim ini kehilangan Tal "Fly" Aizik dan, Gustav "s4" Magnusson yang pindah ke Evil Geniuses, serta Roman "Resolut1on" Fominok yang pindah ke VGJ.Storm saat itu. 

Grand final The International 8 adalah pertandingan yang sulit untuk Team OG maupun PSG.LGD. Pada game kelima, siapa sangka pemain yang baru bergabung dua bulan, Topias "Topson" Taavitsainen berhasil mencetak sejarah. Dengan menggunaan Zeus, ia berhasil bermain dengan sangat brilian. 

Kombinasi antara Topson dan Anathan "Ana" Pham yang bermain di tengah menggunakan Ember Spirit membuat PSG.LGD tidak berkutik. Alhasil, Team OG menang 2-0 atas PSG.LGD yang membuat tim Tiongkok tersebut harus berada di posisi kedua. 

Team OG - The International 9 (2019)

Penggemar Dota 2 di seluruh penjuru dunia riuh setelah OG berhasil mengangkat Aegis Shield tanda mereka memenangkan The International 9 2019 dengan skor 3-1 melawan Team Liquid. Terlebihnya lagi, OG keluar sebagai juara TI dua kali berturut-turut dengan roster tim yang sama!

Pada game best-of-5, OG berhasil memenangkan tiga pertandingan. Meskipun sempat kalah di game satu, akan tetapi Ceb, n0tail, Topson, Ana, dan JerAx mampu mendominasi dengan winstreak tiga ronde. Di game pertama, OG tidak bisa berbuat banyak menghadapi Miracle yang berada di jalur tengah dengan Hero Templar Assassin-nya. Di jalur bawah, W33.haa yang menggunakan Meepo juga memiliki keleluasaan untuk melakukan farming. Hingga menit ke-35, Liquid mampu memimpin total kill 22-10. Sempat comeback di 5 menit selanjutnya, namun OG tetap tak bisa mengimbangin gaya agresif Liquid.

Belajar dari kesalahan, OG seakan-akan haus darah di game ini. Liquid sama sekali tidak diberi ruang untuk melakukan farming. Naluri pemburu Topson yang tidak terbendung oleh Liquid dan mendapatkan Rampage!. KuroKy dan kawan-kawan terpaksa menyerah di menit 32. Game ketiga OG makin pamer kekuatan sebagai pemegang gelar juara bertahan. Tampil perkasa, Topson mendapatkan ultra kill di menit 11. Melihat celah dari ketidakmampuan Liquid untuk membalas serangan, OG makin menjadi-jadi dengan mengacak-acak barrack di menit 13. Tidak berselang lama, Liquid pun mengibarkan bendera putih.

Dengan skor 3-1, OG keluar sebagai juara sekaligus pencetak rekor pertama sebagai tim yang menjuarai dua The International berturut-turut. Liquid yang sempat absen di final The international 2018, akhirnya kembali unjuk gigi di gelaran The International.

Nah, itu dia para tim pencetak sejarah The International dari tahun 2011 hingga tahun 2019. Kira-kira siapa ya yang bakal keluar sebagai pemenang The International 2020 nanti? Beri komentar di bawah ya! Jangan lupa ikuti terus Dunia Games untuk info-info menarik lainnya seputar esports lainnya!

Baca Juga >> Datangkan Bangunan Terbaru, Apa Sih Fungsi Outpost Dota 2?

Sumber gambar utama: Dunia Games

FANPAGE FACEBOOK: Duniagames

INSTAGRAM: @duniagames.co.id

LINE@: @duniagames

YOUTUBE: Dunia Games

Apps DG: tsel.me/dgapps

Komentar ( 1 )

Please login to write a document.

DGUSER999493

ftt

2020-06-11T00:55:14.000Z

Artikel Terkait

10 Kemenangan Pertama Monkey D. Luffy di One Piece!

Anime & Manga | 17 December

Bayar Kekalahan di PMGC 2022, EVOS Reborn Targetkan Juara SEACA 2022

Berita | 24 November

Gen.G Meteor Ungkap Tantangan Terbesarnya di Turnamen VALORANT Champions Tour 2023

Berita | 10 April

Build Esmeralda ala ONIC Butsss di M3 Mobile Legends

Mobile Legends | 15 December

Poster Perdana Film Snake Eyes Terbaru Hadirkan Tampang Iko Uwais yang Sangar

Berita | 14 June

"Can everyone stop calling me 'kak'?" Ini 5 Panggilan yang Cocok untuk Gamers!

Berita | 01 February

Tower of Fantasy: Fakta dan Fitur

Berita | 24 July

Spider-Man: No Way Home Hampir Dapat Ulasan Sempurna di Rotten Tomatoes

Movie | 16 December