Hadir sebagai satu-satunya game PC yang ditandingkan dalam acara League of Legends IGC 2020, Bigetron membuat kejutan dengan menghadirkan para pro player LoL yang tergabung dalam tim Bigetron Nexus.

Tim ini berisikan anggota dengan nama:

• Henry ‘Henry’ Nathaniel (Captain);
• Lee “Something” Beumchan;
• Bashori ‘Alvez’ Alwi;
• Gerry ‘Potatoo’ Arisena;
• Muhammad ‘Sega’ Adhitya;
• Christopher ‘WeWe’;
• Bayu ‘Cruzher’ Putera (Coach).

Nama-nama di atas pasti sudah tidak asing di telinga kamu bukan? Seperti Lee Beumchan (MakeMeInspire) dengan Darius-nya yang mengerikan. Alvez, WeWe, Sega, dan Henry yang tergabung dengan Armored Project, serta pemain pro kelas atas seperti Potatoo dan mantan pelatih timnas LoL di SEA Games, Cruzher. 

Berbicara dengan Ade ‘Dee’ Wahyuni selaku manajer tim Bigetron Nexus, tim ini ternyata terbentuk karena adanya turnamen Hyperplay 2018 melalui naungan Armored Project. Meski dibentuk mendadak, mereka berhasil menjuarai turnamen-turnamen di Indonesia hingga akhirnya dibentuk kembali di bawah nama Bigetron.

“Diawali dari tournament Hyperplay 2018, tim yang dibentuk dadakan di tim Armored Project ini ternyata bisa memenangi turnamen-turnamen di Indonesia. Setelah melewati beberapa tim berbeda dengan core roster yang sama, tim ini kembali dibentuk dibawah nama Bigetron untuk memenangkan IGC 2020”. 

Dee juga mengatakan kalau anak-anaknya sangat senang bertanding kembali di pro scene, karena dijadikan ajang reunian bersama tim-tim lama.

“Tanding di pro scene LoL seperti ini jujur seru banget sih, semacam reuni juga antar tim-tim lama yg selalu ketemu kita seperti Team Vi/ZHR, and MOT. Seneng banget liat mereka improve drastis”. 

Menjadi salah satu tim yang dijagokan pada ajang IGC 2020, Dee mengaku kalau itu hal yang wajar, terlebih lagi timnya memiliki Sega yang mana best Gnar Indonesia. 

“Tim kita mempunyai Aditya "Sega best Gnar Indonesia" Fadhillah sih jadi tidak heran lagi kalau dijagokan komunitas hahaha. Kita senang banget sih kalau komunitas beranggapan seperti itu”.

Namun, meskipun menjadi tim terkuat, Henry dan kawan-kawan masih mewaspadai satu pemain, yakni Raphael dari tim Domes. Permainan Domes menurut mereka sangat exotis dan sexy sekali -- jarang ada orang Indonesia bisa seperti dia.

Lalu dari segi tim, Professional Vi menjadi yang paling diwaspadai karena rosternya yang punya kemampuan di atas-atas setelah adanya revisi. 

Dee selaku manajer dari tim Bigetron Nexus berharap komunitas League of Legends di Indonesia bisa jadi lebih baik, semakin ramai dan hidup untuk kedepannya.

“Harapan kita sih komunitas League of Legends di Indonesia bisa semakin hidup dan aktif lagi seperti dulu, semakin rame tim nya semakin seru soalnya”. 

Tak lupa juga Dee mengucapkan rasa terima kasihnya kepada IGC 2020 karena telah menghadirkan turnamen League of Legends setelah cukup lama tidak melihat turnamen game MOBA ini -- sekaligus menjadi turnamen terakhir sebelum mayoritas pemain di League of Legends beralih ke Wild Rift.

“Untuk IGC 2020 yang telah menyelenggarakan turnamen LoL ini, kita mau berterima kasih banget udah consider LoL sebagai salah satu game yang dipilih. IGC LoL 2020 sebagai pengingat dan sekaligus introduksi game ini ke public keren banget deh, karena mungkin ini tournament LoL terakhir kita sebelum mayoritas player-player di komunitas berpaling ke LoL Wild Rift.”

Bigetron Nexus sendiri sudah bermain sebanyak dua kali dan mendapatkan poin penuh. Untuk pekan depan, Henry dan kawan-kawan akan menjamu dua tim kuat, yakni Professional Vi dan Domes Team.

Baca Juga >> Jadi Caster LoL di IGC 2020, Yota: Jadi Throwback ke Zaman LGS