Dalam dunia esports, perubahan logo bukan sekadar kosmetik - ia adalah sinyal awal dari revolusi identitas, strategi, dan ambisi besar. Hal ini terbukti dari keputusan berani dua tim raksasa Honor of Kings, Chengdu AG dan Guangzhou TTG, yang resmi melakukan rebranding jelang gelaran akbar KWC 2025.

Chengdu AG kini hadir dengan nama baru AG.AL dan logo yang mengusung konsep royal heritage, lengkap dengan ornamen khas mahkota dan pedang. Sebuah desain yang tampak seperti simbol kejayaan, seolah ingin menghidupkan kembali masa keemasan mereka di kancah internasional.

Tak kalah menarik, Guangzhou TTG juga memutuskan meninggalkan karakter logo "owl" khas mereka, berganti menjadi desain minimalis futuristik dengan inisial "T" yang menyatu dalam lingkaran. Transformasi ini memberi kesan lebih modern, teknologis, dan siap menatap masa depan penuh dominasi.

Kenapa Rebranding Ini Penting?

Logo bukan cuma lambang, melainkan wajah yang berbicara kepada dunia. Dengan menghadirkan identitas visual baru, kedua tim ini tampaknya ingin menyampaikan pesan tegas: kami datang bukan hanya untuk bermain - kami datang untuk menang.

Apalagi, mengingat Honor of Kings World Champion Cup (KWC) merupakan ajang tertinggi dalam dunia kompetitif HOK, langkah ini jelas bukan tanpa perhitungan. Logo baru, semangat baru, dan tentu saja target baru.

Transformasi identitas visual ini mengajak para penggemar untuk kembali mengingat - dan mungkin membandingkan - era kejayaan lama dengan babak baru yang sedang dimulai. Satu pertanyaan yang menggelitik: Apakah logo baru ini akan jadi pertanda era keemasan berikutnya, atau hanya perubahan tanpa makna?

Yang jelas, rebranding ini sukses bikin kita flashback dan menanti-nanti, siapa sebenarnya yang akan bersinar terang di panggung KWC 2025 nanti?