Emilia AI: Inovasi Mahasiswa ITS untuk Mendukung Kesehatan Mental

Dari Tugas Kuliah Jadi Aplikasi Nyata

Siapa sangka, sebuah tugas kuliah dapat berkembang menjadi inovasi yang bermanfaat langsung bagi kehidupan sehari-hari? Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menghadirkan Emilia AI, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu menjaga kesehatan mental generasi muda.

Aplikasi ini menghadirkan sosok karakter virtual interaktif yang bisa menemani pengguna, mendengarkan cerita mereka, sekaligus memberikan saran psikologis sederhana.

Terinspirasi dari Anime dan Game

Nama Emilia AI diambil dari karakter Emilia dalam anime Re:Zero. Desain visualnya pun terinspirasi dari karakter Robin dan Firefly di game populer Honkai: Star Rail. Pendekatan ini membuat Emilia AI terasa lebih dekat dengan dunia anak muda, khususnya gamer dan penggemar budaya Jepang.

Dengan desain unik tersebut, aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu kesehatan mental, tetapi juga menghadirkan pengalaman interaktif seperti berkomunikasi dengan teman virtual.

Fungsi Utama Emilia AI

Sebagai aplikasi kesehatan mental, Emilia AI memiliki beberapa fitur penting, di antaranya:

• Membantu pengguna merangkum masalah yang sedang dihadapi.

• Menyimpan dan membaca riwayat percakapan untuk pemahaman lebih baik.

• Memberikan saran psikologis sederhana sesuai konteks pengguna.

• Mengarahkan pengguna ke psikolog profesional bila terdeteksi gejala serius.

Dengan kombinasi teknologi dan pendekatan psikologi, Emilia AI bertindak sebagai first aid dalam kesehatan mental, terutama untuk anak muda yang sering merasa tertekan secara akademik maupun sosial.

Harapan untuk Generasi Muda

Kehadiran Emilia AI menunjukkan bahwa inovasi teknologi buatan mahasiswa Indonesia bisa punya dampak positif yang besar. Tidak hanya sekadar hiburan, teknologi AI kini mampu menjadi jembatan penting antara kebutuhan emosional dan akses ke layanan kesehatan mental.

Bagi generasi muda, Emilia AI bisa menjadi pengingat bahwa tidak ada salahnya mencari bantuan. Inovasi ini juga menegaskan bahwa isu kesehatan mental perlu terus diperhatikan, agar semakin banyak anak muda yang merasa didukung dalam perjalanan mereka.