Perilisan Upin & Ipin Universe, sebuah game yang diadaptasi dari serial animasi populer asal Malaysia, ternyata tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Alih-alih mendapat sambutan hangat dari penggemar, game ini justru dibanjiri review negatif dari para pemain, baik di platform distribusi game digital maupun di media sosial.

Sejak hari pertama dirilis, game ini langsung menjadi bahan pembicaraan. Sayangnya, bukan karena kesuksesan kontennya, tetapi karena banyaknya masalah teknis yang mengganggu kenyamanan bermain. Mulai dari bug yang menyebabkan karakter terjebak di dalam objek, error saat memulai misi, hingga gangguan suara yang tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Beberapa pemain bahkan melaporkan bahwa game tiba-tiba menutup sendiri (crash) saat baru berjalan beberapa menit.

Namun yang membuat sebagian besar pemain benar-benar kecewa adalah harga game tersebut yang dianggap tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Dengan harga yang relatif tinggi untuk kelas game anak-anak, banyak pengguna merasa bahwa game ini belum layak untuk dibeli dalam kondisi saat ini. Beberapa komentar menyebut harga game ini "fantastis untuk game penuh bug", sementara yang lain lebih blak-blakan menyebutnya sebagai "jebakan nostalgia".

Tidak sedikit pula review yang bernada nyeleneh namun tetap menyuarakan kekecewaan. Salah satu ulasan viral menuliskan, Saya beli game ini karena ingin bernostalgia. Tapi sekarang saya malah bernostalgia dengan tombol uninstall. Komentar lain dari seorang streamer menyebut, Uncle Muthu makes me want to refund. karena dia adalah karakter dengan bug yang paling sering muncul.

Pihak pengembang sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait gelombang kritik tersebut. Namun sejumlah pemain berharap adanya update besar-besaran untuk memperbaiki berbagai bug yang ada, sekaligus peninjauan ulang terhadap harga jual agar lebih terjangkau dan sesuai dengan kualitas game saat ini.

Apabila tidak ada perbaikan dalam waktu dekat, Upin & Ipin Universe terancam masuk daftar "game gagal" tahun ini meskipun membawa nama besar dari waralaba animasi yang sudah dicintai banyak orang di Asia Tenggara.