Turnamen Dota 2 terbesar di dunia, The International (TI) sudah selesai pada akhir bulan lalu. Dengan total hadiah sebesar $34 juta, atau hampir mencapai Rp500 miliar, turnamen ini memecahkan rekor dunia sebagai turnamen esport dengan hadiah terbesar.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen ini, sebuah tim mampu menjadi juara untuk dua tahun berturut-turut. Hal ini terjadi setelah OG mampu mengalahkan Team Liquid di final dan menjadi juara dunia dua kali.

Selain rekor-rekor tersebut, pelaksanaan TI 2019 menyisakan beberapa data statistik menarik, terutama dari sisi penonton. Dilansir situs statistik turnamen esport, Echarts, penonton TI 2019 mengalami peningkatan luar biasa. 

Peningkatan penonton tersebut dibagi dalam tiga aspek; jumlah penonton paling banyak di sebuah pertandingan, jumlah rata-rata penonton setiap pertandingan dan juga jumlah total jam yang dihabiskan untuk menonton TI. Dalam TI 2019, ketiga aspek tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pelaksanaan TI pada tahun sebelumnya.

Untuk jumlah penonton terbanyak sebuah pertandingan, terjadi pada pertandingan final antara OG melawan Team Liquid. Echarts mencatat pertandingan itu ditonton lebih dari 1,96 juta orang di seluruh dunia. Angka ini lebih tinggi 63% dibandingkan jumlah penonton final TI 2018.

Melihat angka rata-rata penonton setiap pertandingan TI 2019 juga mengalami peningkatan drastis. Tercatat TI 2019 memiliki jumlah rata-rata penonton sebesar 727.000 orang, angka ini hampir 200.000 orang lebih banyak dari jumlah rata-rata penonton di TI 2018.

Di laporan yang sama, tercatat ada lebih dari 88 juta jam yang dihabiskan untuk menonton turnamen ini. Ini lebih tinggi 23 juta jam atau meningkat 34% dibandingkan pelaksanaan di tahun 2018.

Pada pertandingan final sendiri, tercatat jumlah penonton yang berbahasa Inggris meningkat sejumlah 376.000 orang. Salah satu faktor yang menyebar hal ini adalah jam tayang pertandingan final yang mendukung bagi para fans OG yang banyak berasal dari Eropa bagian barat.

Di luar bahasa Inggris, penonton yang berbahasa Rusia juga mengalami peningkatan sebesar 195.000 orang. Angka yang jauh lebih tinggi mungkin saja tercapai jika tim Natus Vincere (NaVi) yang berasal dari Ukraina dan Vitus.pro yang berasal dari Rusia tidak gugur pada hari pertama babak playoff.

Dari data lokasi para penonton TI 2019, nampak bahwa para penonton dari benua Asia (tidak termasuk China), tidak terlalu tertarik dangan kejuaraan dunia ini.

Data-data di atas diambil dari beberapa platform seperti Twitch, Steam TV, YouTube, DOTATV dan beberapa platform lainnya. Tercatat Twitch dan juga SteamTV merupakan penyumbang penonton paling banyak dengan total lebih dari 80% jumlah penonton TI 2019.

Sama seperti tahun lalu, Twitch masih memimpin sebagai platform yang paling banyak digunakan untuk menonton TI. Tapi jika pada tahun lalu Twitch menghadirkan 71% dari total penonton, tahun ini Twitch "hanya" mampu memimpin dengan 52% dari total jumlah penonton.

Turunnya dominasi Twitch sendiri disebabkan oleh melejitnya SteamTV. Walaupun baru berumur satu tahun, platform streaming game milik Steam ini memiliki beberapa kelebihan seperti chat room for friends dan kemampuan rewind yang tidak dimiliki Twitch.

Selain Twitch dan SteamTV, YouTube juga menumbangkan 15% dari jumlah total penonton. Apakah ini awal dari memudarnya dominasi Twitch di dunia game streaming?

Untuk mengikuti berita terbaru mengenai Dota dan game lainnya, pastikan kamu terus mengikuti berita Dunia Games.

Sumber berita dan gambar: Echart

FANPAGE FACEBOOK: Duniagames

INSTAGRAM: @duniagames.co.id

LINE@: @duniagames

YOUTUBE: Dunia Games