Negara Api merupakan salah satu negara yang ada di seri Avatar. Negara ini diceritakan sebagai negara terkuat dari berbagai sisi sehingga mereka mulai merencanakan melakukan dominasi terhadap Negara lainnya yaitu Udara, Angin, dan Air. Selain berusaha melakukan dominasi di dunia, ada beberapa hal-hal buruk di Negara Api yang layak untuk dibahas.

Penulis sudah memiliki ulasan lengkapnya mengenai hal-hal buruk yang ada pada Negara Api di Avatar. Penasaran apa saja? Berikut adalah pembahasan lengkapnya untuk kita bahas bersama-sama.

1. Keluarga Kerajaan Kerap Berselisih

Sudah jelas sejak awal bahwa Raja Api dan istrinya tidak saling mencintai. Ozai memilih Ursa untuk menjadi pengantinnya, bukan karena cinta, tetapi karena status yang akan dia peroleh. Baginya, pernikahan adalah langkah politik yang digunakan untuk mengangkat posisinya di dewan.

Pernikahan tanpa cinta mereka menciptakan perselisihan di dalam istana, membuat lingkungan yang keras dan tidak sehat bagi anak-anak mereka untuk tumbuh. Bagi Ozai, ini adalah harga kecil yang harus dibayar sebagai ganti kekuasaannya.

2. Rakyat Negara Api Tidak Sejahtera

Tiga negara lainnya semuanya menderita di tangan Negara Api. Namun, mereka yang tinggal di Negara Api sama nelangsanya seperti negara lain, Kecuali dari masyarakat kelas atas, orang-orang yang tinggal di Negara Api berada di bawah pengawasan Raja Api. Mereka tidak memiliki apa-apa jika tidak ada kebaikan dari pemerintah.

Seperti yang bisa dilihat dalam episode The Painted Lady, desa Jang Hui hancur berantakan, penduduk desa menjadi sakit karena sungai yang tercemar. Tentara Negara Api menempatkan orang-orang ini dalam bahaya, tanpa niat untuk memberikan bantuan apa pun kepada mereka.

Masyarakat dianggap tidak lebih dari sarana untuk mencapai tujuan bangsa.

3. Mencuci Otak Generasi Muda

Penonton melihat sekilas seperti apa kehidupan anak-anak Negara Api ketika Aang dan yang lainnya menyamar sebagai keluarga Negara Api biasa. Anak-anak yang tumbuh di Negara Api dijaga dalam kondisi yang sangat ketat.

Mereka diajarkan semua tentang kebesaran bangsa di sekolah dan dipaksa untuk berjanji kesetiaan mereka kepada Negara Api dan Raja Api Ozai. Guru dan figur otoritas mengawasi mereka dengan cermat. Di bawah kekuasaan Ozai, mereka tidak bisa hidup seperti anak-anak normal.

Baca Juga:

• 5 Fakta Menarik Mengenai Serial Fenomenal Avatar: The Last Airbender
• Susul Avatar: The Last Airbender, The Legend of Korra Juga Akan Hadir di Netflix
• Anime The King's Avatar akan Merilis Season Ketiganya, Simak Teaser Trailernya!

4. Keluarga Bukan Hal Penting

Kehidupan keluarga brutal di Negara Api. Cinta keluarga cenderung tidak berarti dalam menghadapi ketenaran atau kesuksesan. Keluarga Ozai sendiri adalah contoh nyata dalam hal ini di mana dia lebih memilih kekuasaan daripada istri serta anak-anaknya.

Kurangnya pengabdian ini menular ke Azula, yang tidak memiliki masalah dengan mengkhianati Iroh atau Zuko demi tujuannya sendiri.

5. Penuh Propaganda dan Kebohongan

Semua orang di Negara Api percaya bahwa mereka adalah orang yang bangga dan terhormat. Mereka tidak tahu apa-apa tentang kekejaman yang dilakukan oleh pasukan negara atau penderitaan orang-orang di negeri lain.

Negara Api sangat pandai menyebarkan propaganda kepada rakyatnya, menceritakan kepada mereka kisah yang sama sekali berbeda dari kenyataan.

Hal ini diungkapkan di episode The Ember Island Players yang menggambarkan Avatar dan teman-temannya sebagai penjahat yang bertekad menghancurkan Negara Api. Ozai muncul dan dimuliakan sebagai pahlawan bangsa, menjunjung tinggi kebaikan semua orang.

Orang-orang di antara penonton bersorak pada akhir drama, semua yakin bahwa ini adalah kebenaran yang terjadi.

Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram DuniaGames ya.

Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!

Baca Juga >> 10 Wanita dengan Harga Buronan Tertinggi di One Piece yang Sudah Diketahui!

Artikel ini ditulis oleh Robani, Twitter: @DadMetals