Musim keempat anime Demon Slayer kini telah resmi tayang. Musim keempatnya ini akan mengadaptasi arc Pelatihan Hashira dari manga aslinya karya Koyoharu Gotouge, dengan judul  Demon Slayer: Hashira Training Arc. Serial yang sudah sangat dinantikan penggemarnya ini telah tayang dengan episode perdana dengan durasi pemutaran perdana yang cukup panjang yakni berdurasi 48 menit. 

Jika kalian sudah menonton film Demon Slayer: To The Hashira Training sebelumnya, maka kalian akan menyadari bahwa episode pertamanya sama seperti apa yang ada dalam film tersebut. Melanjutkan kisah Tanjiro dan Nezuko yang sedang memulihkan diri setelah pertempuran sengit di arc The Swordsmith Village kemarin dan mengetahui kini Nezuko mampu menahan sinar matahari, kini para Hashira menyimpulkan jika Muzan telah bersiap untuk menangkap Nezuko untuk mendapatkan kekuatannya. Anime Demon Slayer: Hashira Training Arc kini telah memasuki episode keduanya, lantas apa saja hal menarik dari Demon Slayer: Hashira Training Arc Episode 2? Mari kita bahas hal-hal penting dan fakta apa saja yang ada di episode kali ini.

Fakta Demon Slayer: Hashira Training Arc Episode 2

1. Tamayo Pindah ke Kediaman Korps Pembasmi Iblis

Episode pertama Demon Slayer Hashira Training Arc diakhiri dengan ‘menggantung’ dimana Tamayo mendapatkan pesan dari utusan gagak milik Ubuyashiki yang mengundangnya untuk bergabung dengan Korps Pembunuh Iblis untuk mengalahkan Muzan. Episode diakhiri dengan Tamayo yang terkejut dan sedikit takut dengan undangan tersebut. Apalagi dirinya adalah seorang iblis yang harus masuk ke ‘kandang macan’ yakni pemburu iblis. 

Namun episode kedua ini melanjutkan akhir dari episode perdananya, dimana ketegangan reaksi Tamayo terhadap tawaran aliansi tersebut, membuat Yushiro terkejut dan berlari menghampiri Tamayo mengetahui kehadiran tamu tak diundang tersebut. Ketika Yushiro mengajaknya bersiap untuk ‘berpindah rumah lagi’ karena kediaman mereka kali ini sudah diketahui oleh Ubuyashiki, Tamayo malah mengatakan hal sebaliknya dan berkata untuk bersiap pergi dari rumah saat ini untuk pindah ke kediaman Korps Pembasmi Iblis agar dapat beraliansi dan bergabung untuk mengatur rencana mengalahkan Muzan dan menyelesaikan hasil penelitiannya selama ini.

2. Tanjiro Mencoba Berbicara dengan Giyu

Tanjiro yang saat ini masih dalam masa pemulihan, belum bisa bergabung dalam pelatihan Hashira yang sudah mulai dilaksanakan. Tanjiro mendapatkan surat dari Ubuyashiki yang mengatakan Giyu tidak mengikuti pelatihan Hashira dan meminta Tanjiro untuk mengajak Giyu berbicara dengan penuh kesabaran agar ia tidak lagi menghadap ke belakang sendirian. Tanjiro pun memantapkan diri untuk pergi menemui Giyu di kediamannya. Tentu saja hal ini tidak mudah bagi Tanjiro untuk menggerakkan hati Giyu, apalagi dia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Berbekal onigiri dari Aoi untuk bekal Tanjiro, ia berhasil sampai di kediaman Giyu, Giyu bahkan tidak menyambut kedatangan Tanjiro, dan ia malah mengabaikannya.

DIa memberitahukan Giyu mengenai pelatihan yang sudah dimulai, dan ia menginginkan pelatihan dari Giyu, Namun Giyu tidak menyetujuinya karena baginya ‘dirinya berbeda dengan Hashira lainnya’. Giyu bahkan menganggap dirinya bukan seorang Hashira Air, dan pergi meninggalkan Tanjiro begitu saha. Namun Tanjiro dengan gigih menunggu Giyu untuk berbicara di depan kamarnya dengan meninggalkan bekal onigiri yang di bawanya. Keesokan harinya, kegigihan Tanjiro berhasil, Giyu mau keluar dari kamarnya dan Tanjiro lagi-lagi terus mengoceh untuk mengajak Giyu berbicara.

3. Cerita Dibalik Kelulusan Giyu sebagai Pembasmi Iblis

Karena merasa kesal terus diganggu oleh Tanjiro yang rewel terus memanggil namanya, Giyu memutuskan untuk keluar dan menceritakan alasan dibalik kelulusannya dalam Seleksi Akhir Pemburu Iblis dan mengatakan bahwa sebenarnya ia ‘tidak lolos’ dalam babak tersebut. Pada bagian ini kalian akan dibawa pada kilas balik kisah Giyu saat dirinya bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Sabito. Selama seleksi tersebut, Giyu banyak menghabiskan waktu bersama dengan Sabito dan mereka dulu cepat akrab karena sama-sama sebatang kara. Giyu pun membagikan bagaimana sifat Sabito sangat baik hati dan membantu teman-temannya dalam seleksi tersebut di angkatannya.

Sabito adalah orang yang paling banyak membasmi iblis dalam seleksi tersebut, sayangnya semua orang lolos kecuali Sabito sendiri yang terbunuh oleh iblis pada akhirnya. Sementara Giyu sendiri, mendapatkan luka oleh iblis pertama yang menyerangnya dan membuatnya hampir hilang kesadaran. Saat itulah Sabito datang dan menolongnya hingga menghabisi iblis tersebut. Sabito yang peduli pada rekan-rekannya, terus-terusan menolong teman-teman lainnya yang terancam, sementara Giyu yang saat itu terluka dijaga oleh rekan lainnya. Sampai akhirnya, Giyu terbangun ketika dirinya sadar setelah berhasil bertahan hidup selama tujuh hari tidak sadarkan diri. Ketika bangun ia sadar bahwa hanya Sabito lah yang tidak lolos karena ia terbunuh oleh iblis.  

Giyu merasa tidak pantas karena sebagai seseorang yang ‘tidak membasmi iblis sama sekali’ ini bisa lolos hanya karena ditolong oleh Sabito. Oleh karenanya sampai saat ini, ia merasa tidak pantas dinobatkan sebagai Hashira Air, dan sejak awal ia merasa tidak pantas disandingkan dengan Hashira lainnya.

4. Giyuu Tertampar Kenyataan

Cerita Giyu membuat Tanjiro sempat bingung harus berkata apa lagi untuk menghiburnya dan menggerakkan hatinya agar bisa membantu memberikan pelatihan. Tanjiro pun teringat Sabito adalah laki-laki yang melatihnya di Gunung Sagiri saat dirinya hendak mengikuti Seleksi Akhir Korps Pembasmi Iblis. Tiba-tiba saja Tanjiro teringat perkataan Inosuke saat kematian Rengoku Kyojuro yang mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Tanjiro dan kawan-kawan dalam tragedi Mugen Train, yakni “Kalau dia bilang percaya, maka kita harus menjawab harapannya”. Hal ini membuat Tanjiro menanyakan suatu hal pada Giyu, apakah ia tidak mau melanjutkan apa yang dipercayakan oleh Sabito? Hal ini membuat Giyu langsung tertegun dan diam seketika seakan tertampar dengan pertanyaan tersebut. Perkataan Tanjiro membuat Giyu ingat kembali bagaimana Sabito sempat memarahinya karena merasa ‘sebaiknya dirinya saja yang mati’. Hal ini membuat Giyu kembali teringat pembicaraannya dengan Sabito saat itu yang terus menyemangatinya untuk menjadi seorang pemburu iblis di tengah rasa kehilangannya. 

5. Giyu Bersedia Memberikan Pelatihan Hashira demi Sabito

Setelah tersadar berkat perkataan Tanjiro, Giyu pun akhirnya setuju untuk memberikan pelatihan hashira pada pemburu iblis lainnya. Meskipun belum tahu mengenai rincian pelatihannya dari Shinobu Kocho, namun Giyu kini telah setuju untuk melakukannya. Sementara disisi lain, Shinobu berusaha menenangkan dirinya di kediaman Kocho. 

Episode ini diakhiri dengan perbincangan antara Shinobu dan Kanao Tsuyuri yang meminta Shinobu untuk memberikannya pelatihan. Namun Shinobu berkata kali ini ia tidak bisa turut mengadakan Pelatihan Hashira karena sesuatu hal. Kanao mengungkapkan keinginan hatinya jika ingin dilatih lebih banyak dengan Shinobu. Namun episode kali ini digantung dengan bagaimana Shinobu akhirnya memutuskan untuk menceritakan fakta mengenai iblis yang membunuh Kanae, kakak dari Shinobu serta bagaimana cara membunuh iblis tersebut.

Nah itulah pembahasan mengenai hal-hal penting apa yang bisa kalian temukan dari Demon Slayer: Hashira Training Arc Episode 2. Bagaimana menurut kalian? Episode kali ini kita dapat mengetahui alasan sesungguhnya dibalik sifat acuh Giyu selama ini, dan juga kembali diperkenalkan dengan sosok karakter Sabito.

Jika kalian membutuhkan informasi lainnya mengenai game, film, anime, atau esports, kalian dapat mengunduh aplikasi Dunia Games di Play Store. Top-up Murah, banyak untungnya, hanya di Dunia Games.