Japan-cyclopedia: Begini Asal-usul dan Fakta Freeze Frame Dramatis di Anime
Kadang disebut sebagai efek 'Dezaki', freeze frame atau gambar diam mendadak penuh arsiran nan kontras ini pasti sering kamu temui di anime!
Anime & Manga | 02 July
Oleh Ahda
Penggemar berat anime pasti akrab betul dengan suatu momen freeze frame di adegan akhir atau dramatis suatu anime. Biasa disebut sebagai 'Dezaki' oleh kalangan anime tertentu, mungkin kamu sering melihat mendadak gerakan anime favoritmu berhenti lalu berubah jadi suatu gambar diam penuh arsiran dan warna cerah ketika sang karakter utama akan menghajar musuh...
...atau justru warna biru gelap sementara sang karakter menjadi pucat dan tertunduk lemah?
Kenapa banyak banget ya anime yang menggunakan adegan ini? Dari mana sih sebenarnya asal adegan satu ini?
Pertama, adegan asli yang kerap diparodi atau direferensi habis-habisan itu berasal dari anime tinju Ashita no Joe terbitan tahun 1970-an. Adegan itu menunjukkan Joe Yabuki sang karakter utama yang tersenyum tidak sadarkan diri setelah mati-matian melawan juara dunia Jose Mendoza -- entah dia masih hidup atau tewas di atas ring. Maka jelas adegan tersebut merupakan referensi (serius maupun komedi) untuk menggambarkan kekalahan besar seseorang.
Kedua, adegan itu digambar oleh animator bernama Osamu Dezaki; yang namanya dikenal kalangan penggemar anime berkat penggambaran adegan dramatis bergambar pastel tersebut.
Sedikit Latar Belakang, Siapa Itu Osamu Dezaki?
Lahir pada 18 November 1943, sebelum masuk ke industri anime Dezaki kerap menggambar manga dan meninggalkan pelajaran saat duduk di bangku SMA. Namun setelah lulus dia merasa pesimis bisa mendapat pekerjaan di industri manga. Terdorong penayangan anime perdana di Jepang, Astro Boy, dan film-film Disney, di tahun 1963 dia pun mendaftarkan diri ke perusahaan animasi yang didirikan oleh Osamu Tezuka, Mushi Production.
Bekerja sebagai in-betweener (menggambar animasi di sela-sela keyframe agar gerakan terlihat halus) selama tiga bulan lamanya sampai akhirnya menjadi animator keyframe.
Tahun 1964 dia keluar dari Mushi, mendirikan studio Art Fresh bersama saudaranya, Satoshi, dan sahabat mereka, Gisaburo Sugii. Meski begitu mereka tetap sering bekerja kontrak untuk Mushi. Ketika industri anime sempat kolaps di awal tahun 1970-an, Dezaki mendirikan studio populer Madhouse bersama Masao Maruyama, Rintaro, dan Yoshiaki Kawajiri.
Tujuh tahun sejak masuk ke Mushi dia akhirnya debut sebagai sutradara dengan mengerjakan serial Ashita no Joe di usia 26 tahun bersama desainer karakter Akio Sugino yang melambungkan namanya sebagai sutradara anime berbakat. Dia pun terus menggarap berbagai anime serial maupun film fenomenal seperti Top wo Nerae, The Rose of Versailles, Golgo 13, Black Jack, Space Adventure Cobra, Clannad, dan lain-lain.
Dikenal sebagai seorang 'perokok berat' Dezaki meninggal karena kanker paru-paru di usia 67 tahun pada 17 April 2011 lalu.
Baca Juga >> 5 Alasan Kenapa Kamu Mesti Main Captain Tsubasa Rise of New Champions!
Postcard Memories, Ketika Detik-Detik Dunia Anime Membeku
Sebagai salah satu sutradara anime veteran karya Dezaki mudah dikenali berkat visualnya yang terbilang unik terutama pada masanya, kerap menggunakan efek split screen, pencahayaan yang terang, kamera yang berputar, dan tentunya freeze frame berwarna pastel. Keseluruhan gaya visualnya ini umum disebut sebagai 'Dezaki' atau 'gaya Dezaki' -- namun hal yang paling mencolok darinya adalah freeze frame tersebut.
Freeze frame yang menjadi ciri khas gaya penyutradaraannya itu disebut oleh Dezaki sendiri sebagai 'Postcard Memory' -- mungkin karena seperti gambar penuh pesan yang terdapat di kartu pos -- atau kadang disebut juga sebagai 'Harmony' oleh animator lain.
Seperti yang bisa kamu lihat di cuplikan The Rose of Versailles di bawah, sebelum kata "Bersambung" muncul di menit 4:34 freeze frame-nya mengubah tampilan dan warna anime yang lebih flat menjadi shading pastel penuh arsiran bak lukisan atau komik yang kontras. Pastinya anime-anime kesukaanmu juga pernah menampilkan efek serupa, bukan?
Banyak orang yang menduga momen freeze frame ini merupakan salah satu cara untuk memanjang-manjangkan adegan tanpa harus menggambar adegan bergerak baru. Akan tetapi bagi Dezaki sendiri, saat-saat membeku penuh ekspresi tersebut merujuk kembali pada akar gejolak kreativitas maupun asal karya-karyanya: manga atau komik yang notabene merupakan gambar diam.
Selalu ditempatkan di saat-saat dramatis; entah ketika sang pahlawan tersungkur di hadapan musuh besarnya atau seseorang mengorbankan diri demi teman-temannya; 'Kenangan Kartu Pos' ini tentu juga berfungsi sebagai semacam pemberhentian mendadak atau polisi tidur yang membuat perhatianmu terpusat pada saat-saat tersebut.
Pastinya terasa tegang bukan ketika Ryuko dikalahkan Satsuki dan kemudian ada freeze frame berujung lagu ending? Jelas sangat efektif untuk menanamkan adegan penting yang menjadi cliffhanger di ingatan sehingga kita akan menantikan episode-episode berikutnya. Sesuai yang dikatakan Dezaki di video wawancara, hal ini memang digunakan sebagai pengental bumbu "drama".
Sekian dulu pembahasan Japan-cyclopedia kali ini. Semoga bermanfaat dan menghibur. Nantikan informasi seputar anime lainnya serta jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games untuk update info yang tak kalah menarik.
Baca Juga >> Nama 7 Karakter Dragon Ball yang Diduga Lebih Kuat dari Goku, Benarkah?
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.