Kisah Tragis Hakuji Sang Akaza di Demon Slayer

Masa Lalu yang Penuh Luka

Sebelum dikenal sebagai Akaza, Upper Moon 3 dalam Demon Slayer, ia adalah seorang anak bernama Hakuji. Sejak kecil, hidupnya sudah penuh penderitaan. Demi membeli obat untuk ayahnya yang sakit, Hakuji terpaksa mencuri. Namun, sang ayah yang mengetahui pengorbanannya justru memilih bunuh diri, meninggalkan pesan terakhir agar Hakuji hidup dengan cara yang terhormat. Luka batin inilah yang menjadi awal dari jalan kelam yang ia tempuh.

Cinta dan Harapan yang Hilang

Harapan baru sempat muncul ketika Hakuji bertemu Koyuki, putri dari seorang guru dojo. Ia belajar seni bela diri bukan hanya untuk memperkuat diri, tetapi juga demi melindungi Koyuki dan membangun masa depan bersama. Namun takdir kembali merenggut kebahagiaannya. Murid dojo lain dengan kejam meracuni sumur yang digunakan Koyuki dan ayahnya. Seketika, dua sosok yang menjadi alasan hidup Hakuji hilang selamanya.

Transformasi Menjadi Iblis

Hakuji yang diliputi amarah kemudian membantai lebih dari seratus murid dojo dengan tangan kosong. Aksi brutal itu membuat Muzan Kibutsuji tertarik, hingga akhirnya mengubahnya menjadi iblis. Dari situlah lahir Akaza, Upper Moon 3, salah satu iblis paling kuat dalam Demon Slayer.

Detail Kecil Tentang Akaza yang Sering Terlewat

• Janji Ayahnya – Hakuji diminta hidup terhormat, namun justru menghabiskan hidup dengan darah di tangannya.

• Motif Melindungi yang Terdistorsi – Akaza menolak membunuh wanita, refleksi cintanya pada Koyuki yang masih membekas.

• Tiga Garis di Wajah – Bisa dimaknai sebagai simbol kehilangan tiga hal terpenting: ayah, Koyuki, dan jalan hidup terhormat.

• Pertarungan dengan Rengoku – Duel epik ini bukan sekadar aksi, tapi juga cermin dari impian Hakuji yang hancur. Sama seperti Rengoku, ia ingin hidup bermakna untuk orang yang dicintainya.

Penutup

Kisah Hakuji alias Akaza adalah salah satu tragedi paling menyayat hati dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Ia bisa saja hidup bahagia bersama Koyuki, namun nasib kejam memaksanya berubah menjadi iblis. Tragedi inilah yang membuat Akaza bukan sekadar antagonis, melainkan karakter kompleks dengan luka batin yang mendalam.