Kontroversi Tuduhan Plagiarisme “Who Made Me a Princess”
Novel web Korea Who Made Me a Princess menghadapi tuduhan plagiarisme
Anime & Manga | 27 October
Oleh Mihoyo_Medan
Apakah “Who Made Me a Princess” Terbukti Plagiarisme? Mengenal Tuduhan dan Fakta Sekitarnya
Novel web dan manhwa populer Who Made Me a Princess (juga dikenal dengan judul “Suddenly, I Became a Princess One Day”) memang tengah menjadi pembicaraan karena adanya tuduhan plagiarisme dengan karya lain. Agar kita semua punya gambaran yang lebih terang, mari kita jabarkan latar belakang, tuduhan, proses hukum, pandangan pembaca, dan kesimpulan yang bisa kita tarik — semua dengan gaya santai dan mudah dipahami.
Latar Belakang Singkat
Who Made Me a Princess (WMmAP) adalah novel web romansa fantasi Korea yang kemudian diadaptasi menjadi manhwa/komik web. Karya ini sangat populer, dengan angka pembaca yang besar serta rating yang “nyaris sempurna” dalam platform lokal Korea. Popularitas tersebut kemudian memunculkan perhatian sekaligus kritik.
Salah satu kritikan utama adalah bagaimana WMmAP dianggap memiliki banyak kemiripan dengan novel lain berjudul Daughter of the Emperor (disingkat DOTE) karya penulis Yunsul.
Tuduhan Plagiarisme
Tuduhan yang muncul antara lain:
-
Kedua cerita berbagi premis yang sangat mirip: seorang putri yang dibesarkan tanpa kasih sayang ayah yang kejam, kemudian berusaha “bertahan hidup” dan memperoleh perhatian sang ayah.
-
Penulis DOTE, Yunsul, menyatakan bahwa hak cipta karyanya telah dilanggar, dan ia mempublikasikan pernyataan publik bahwa ada kemiripan yang menurutnya bukan sekadar kebetulan.
-
Di komunitas pembaca online, muncul komentar seperti:
“The story’s so similar … sampai saya tidak nyaman membaca lebih lanjut.”
-
Beberapa klaim menyebut bahwa penulis WMmAP (Plutus) sempat mengakui bahwa ia membaca DOTE sebelum menulis WMmAP, dan kemudian melakukan revisi pada naskahnya — meskipun bukti resmi yang terbuka sangat terbatas.
Proses Hukum dan Tanggapan Resmi
Dalam beberapa diskusi “fan forum” dan komunitas, isu ini telah lama mengemuka. Namun dari segi hukum:
-
Dalam yurisdiksi Korea Selatan, undang‐undang hak cipta menetapkan bahwa ide atau premis cerita umum tidak dilindungi oleh hak cipta; yang dilindungi adalah ekspresi konkret dari ide tersebut — misalnya narasi spesifik, dialog, gaya unik, urutan peristiwa yang sangat khas.
-
Ada sumber yang menyebut bahwa kasus ini belum menghasilkan keputusan publik yang menyatakan WMmAP “melanggar” hak cipta DOTE. Komunitas menyebut bahwa Yunsul tidak dilibatkan secara resmi dalam proses sidang yang dipublikasikan secara terbuka.
-
Dengan demikian hingga saat ini, dari laporan publik, tidak ada putusan pengadilan yang menyatakan WMmAP adalah plagiarisme secara hukum.
Pandangan Penggemar dan Komunitas
Di dunia pembaca novel/komik daring, pendapat terbagi:
-
Sebagian penggemar menerima bahwa kemiripan tersebut wajar—karena genre “isekai/otome” memang punya banyak trope: putri terabaikan, ayah tiran, sistem kerajaan, dll.
-
Sebagian lainnya merasa bahwa WMmAP mengambil inspirasi yang sangat kuat dari DOTE sehingga terasa “terlalu mirip”. Contoh komentar:
“Even if it isn’t direct plagiarism, it’s clear that WMMAP took some heavy inspiration from DOTE plot, setting and character wise.” Reddit
-
Ada pula penggemar yang mencatat perbedaan signifikan antara kedua karya—misalnya karakterisasi tokoh, arah cerita selanjutnya, gaya visual manhwa—yang menurut mereka cukup untuk membedakan satu dengan yang lain.
Kesimpulan
Berdasarkan fakta‐yang‐tersedia:
-
Memang terdapat banyak kemiripan antara WMmAP dan DOTE dalam premis dan beberapa elemen cerita dasar.
-
Namun, secara hukum di Korea (dan banyak yurisdiksi lain), kemiripan pada level “trope umum” atau “struktur genre” saja tidak cukup untuk membuktikan pelanggaran hak cipta. Ide‐ide umum tidak dilindungi; yang dilindungi adalah ekspresi konkret.
-
Karena belum ada putusan yang menyatakan WMmAP sebagai plagiarisme, maka sampai saat ini isu tersebut lebih tepat disebut sebagai “kontroversi kemiripan / inspirasi kuat” daripada bukti plagiarisme yang terbukti secara hukum.
-
Bagi pembaca, ini artinya: jika Anda menikmati WMmAP, Anda bisa tetap menikmatinya sambil menyadari bahwa kemiripan dengan karya sebelumnya memang menjadi bagian dari diskusi. Dan jika Anda penasaran, Anda juga bisa membandingkan dengan DOTE sebagai “membaca sampingan”.
Jadi, kesimpulannya: tidak ada bukti kuat secara hukum bahwa Who Made Me a Princess telah melakukan plagiarisme dari Daughter of the Emperor—meskipun kemiripannya cukup jelas untuk menjadi pembicaraan.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.