Sauron adalah salah satu musuh paling legendaris dalam dunia fantasi Middle-earth karya J.R.R. Tolkien. Dalam The Lord of the Rings dan The Silmarillion, ia menjadi ancaman besar bagi Middle-earth. Namun, sebelum menjadi penguasa kegelapan, Sauron dikenal sebagai Mairon, sosok yang mulanya memiliki sifat lebih mulia.

Lantas kenapa bisa Mairon berubah menjadi Sauron? Berikut pembahasan mengenai lore Sauron, khususnya sosok asli serta identitasnya.

Sauron Dulunya Dikenal Sebagai Mairon

Sebelum menjadi sosok jahat yang ditakuti, Sauron dikenal sebagai Mairon, salah satu Ainu, makhluk suci ciptaan Eru Ilúvatar. Mairon termasuk Maia, tingkatan Ainu di bawah Valar, namun tetap memiliki kekuatan besar. Sebagai Mairon, ia dikenal mulia, bijaksana, dan ahli dalam keteraturan.

Mairon, bersama Ainu lainnya, diciptakan oleh Eru Ilúvatar sebelum dunia fisik ada, melalui Musik Ainur, sebuah simfoni yang membentuk Arda, dunia tempat Middle-earth berada. Dalam Musik Ainur, Mairon menonjol dengan keahliannya mengatur harmoni yang kompleks, menunjukkan kecerdasannya.

Sebagai Maia, Mairon awalnya setia melayani Valar dan berkontribusi dalam membentuk dunia. Namun, kecintaannya pada keteraturan dan hasrat untuk menciptakan ketertiban dengan caranya sendiri perlahan membuka celah dalam hatinya. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Morgoth, Valar yang memberontak untuk menghasutnya.

Mairon bekerja di bawah Aulë, Valar ahli kerajinan dan pembuatan barang-barang di Arda. Di bawah bimbingan Aulë, Mairon belajar seni dan ilmu, menguasai keterampilan mencipta benda-benda indah. Namun, ambisinya untuk menyempurnakan segalanya dan keinginannya akan kendali penuh terhadap dunia membawanya ke jalan kegelapan.

2. Memberontak, Mengubahnya Menjadi Sauron

Perubahan nama dari Mairon menjadi Sauron menandai titik balik dalam hidupnya. Pengkhianatannya terhadap Valar dan pilihannya berpihak kepada Morgoth menjadi awal transformasinya menjadi salah satu antagonis terkuat di Middle-earth.

Nama Sauron berasal dari bahasa Quenya yang berarti Yang Menjijikkan atau Yang Mengerikan, mencerminkan pergeseran drastis dari sosok mulia menjadi musuh yang ditakuti.

Morgoth, sebelumnya dikenal sebagai Melkor, adalah Valar paling kuat dan pemberontak pertama dalam sejarah Arda. Ketidakpuasannya dengan peran yang diberikan oleh Eru Ilúvatar mendorongnya untuk mencoba menguasai Arda sesuai kehendaknya. Melihat potensi besar dalam diri Mairon, Morgoth mulai memanipulasi dan merayunya untuk bergabung dalam rencana penguasaannya.

Mairon, yang mulai meragukan keputusan Valar, tertarik dengan visi Morgoth tentang dunia yang diatur oleh kekuatan dan ketertiban. Morgoth menjanjikan kekuasaan dan kesempatan bagi Mairon untuk mewujudkan visinya tentang dunia sempurna. Terpikat oleh janji-janji ini, Mairon akhirnya menyerah dan bergabung dengan Morgoth, meninggalkan kebaikan dan mulai merencanakan kegelapan yang akan menyelimuti dunia.

Dengan kecerdasannya, Mairon menjadi sekutu berharga bagi Morgoth, membantu merancang strategi dan menciptakan alat serta senjata dalam peperangan melawan Valar. Dalam proses ini, Mairon mengambil nama Sauron, simbol transformasinya menjadi sosok jahat sepenuhnya. Bersama Morgoth, Sauron menciptakan kekacauan di Arda, termasuk dalam War of Anger yang menghancurkan sebagian besar dunia.

3. The One Ring, Sumber Kekuatan Sang Villain

Setelah Morgoth dikalahkan dan diasingkan, Sauron mengambil alih sebagai kekuatan jahat utama di Middle-earth. Perubahan ini menandai transformasinya dari Maia yang mulia menjadi salah satu villain paling ditakuti. Sauron menjadi lambang kegelapan, menyebarkan teror di seluruh Middle-earth.

Puncak dari transformasinya adalah penciptaan The One Ring yang menjadi sumber kekuatan terbesarnya sekaligus simbol ambisinya untuk menguasai seluruh Middle-earth. Dengan keterampilan yang ia pelajari dari Aulë, Sauron menciptakan cincin ini untuk mengendalikan semua ring of power yang dimiliki oleh raja-raja manusia, elf, dan kurcaci.

The One Ring tidak hanya memperkuat Sauron tetapi juga mengikatnya erat dengan dunia fisik. Selama cincin itu ada, Sauron hampir tidak bisa dikalahkan. Dengan cincin ini, ia mengumpulkan kekuatan kembali setelah kekalahan Morgoth, membangun pasukan besar, dan menebar ketakutan di seluruh Middle-earth.

Salah satu kemampuan menarik dari Sauron adalah kemampuannya untuk berubah bentuk. Sebagai Maia, ia dapat mengambil berbagai wujud fisik sesuai kebutuhan. Pada awalnya, ia sering tampil dalam bentuk yang indah dan mempesona, menarik banyak pengikut dengan daya tariknya.

4. Nyaris Menguasai Seluruh Middle-Earth

Kekuatan Sauron mencapai puncaknya selama War of Rings, di mana ia hampir berhasil menguasai seluruh Middle-earth. Namun, ketika Frodo Baggins dan kawan-kawannya berhasil menghancurkan The One Ring, Sauron kehilangan kekuatan utamanya. Tanpa cincin tersebut, Sauron tak mampu lagi mempertahankan wujud fisiknya dan akhirnya hancur, meninggalkan Middle-earth terbebas dari ancamannya.

Walaupun demikian, nama Sauron tetap menjadi simbol kegelapan dan kejahatan dalam ingatan para makhluk di Middle-earth. Dia dikenang sebagai peringatan akan bahaya ambisi yang berlebihan dan keinginan untuk menguasai orang lain.

Transformasi Sauron dari Mairon yang mulia menjadi penguasa kegelapan menunjukkan bagaimana ambisi yang tak terkendali bisa mengubah sosok yang baik menjadi musuh yang paling ditakuti di Middle-earth.

Itulah lore Sauron The Lord of the Rings yang bisa kita ketahui bersama. Luasnya lore Sauron menandakan bagaimana hebatnya J.R.R Tolkien sebagai seorang pengarang cerita.

Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram DuniaGames ya.

Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!