Melihat Tren Sponsor Esport yang Ada di Asia Tenggara
Kira-kira bagaimana ya tren sponsor esport yang ada di Asia Tenggara. Buat kamu yang ingin tahu lebih dalam, yuk langsung cek di website Dunia Games.
Esport World | 16 August
Oleh Syahdan
Berdasarkan data dari Niko Partners, jumlah penonton di Asia Tenggara mencapai 100 juta orang. Banyaknya jumlah penonton memang bisa menumbuhkan ekosistem competitive gaming. Karena, biasanya, semakin besar jumlah penonton, semakin banyak pula perusahaan yang tertarik untuk menjadi sponsor. Memang, saat ini, sponsorship masih menjadi sumber pemasukan utama di dunia esport. Lalu, bagaimana tren sponsor esport di Asia Tenggara?
Industri Endemik Masih Mendominasi Sponsorship untuk Esport
“Perusahaan yang paling sering menjadi sponsor esport adalah perusahaan-perusahaan endemik industri game, seperti produsen komputer, gaming peripherals, maupun ponsel,” kata Darang S. Candra, Director for Southeast Asia Research, Niko Partners ketika ditanya tentang tren esport sponsorship di kawasan Asia Tenggara.
Meskipun begitu, perusahaan-perusahaan non-endemik alias perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan dunia game dan esport pun mulai tertarik untuk mendukung pelaku esport.
“Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan non-endemik juga mulai masuk ke sponsorship esport di ASEAN,” ujar Darang.
Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan non-endemik tersebut biasanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan/minuman, perbankan, dan transportasi.
Di Indonesia, beberapa perusahaan endemik yang menjadi sponsor esport antara lain Acer Predator, ASUS ROG, Logitech, dan Razer. Mengingat di Indonesia mobile esport sangat populer, beberapa perusahaan smartphone juga aktif menjadi sponsor, seperti Xiaomi dan Samsung.
Sementara itu, beberapa perusahaan non-endemik yang ikut aktif di kancah esport lokal adalah Red Bull yang menjadi sponsor dari Bigetron esport dan ONIC esport serta Sukro yang mendukung RRQ dan EVOS esport.
BCA menjadi salah satu bank yang aktif mendukung pelaku esport di Indonesia. Salah satu turnamen esport yang BCA dukung adalah Piala Presiden. Mereka menyebutkan, alasan mengapa mereka tertarik untuk masuk ke komunitas esport adalah karena mereka ingin menggaet hati anak-anak muda, yang memang senang dengan competitive gaming.
Contoh bank lain yang mendukung esport adalah BNI, yang belum lama ini menjadi sponsor dari Ladies Series MLBB 2021.
Dari segi nilai sponsorship, perusahaan endemik juga masih unggul. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, semakin banyak perusahaan non-endemik yang menjadi sponsor esport. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan di balik tren tersebut.
Pasalnya, kompetisi esport masih bisa diselenggarakan secara online walau pemerintah melakukan lockdown dan masyarakat disarankan untuk melakukan social distancing.
Apa yang Membuat Ekosistem Esport Asia Tenggara Unik?
Hampir semua negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara mobile first. Karena itu, tidak heran jika industri mobile game berkembang pesat di kawasan ASEAN. Alhasil, ekosistem esport yang berkembang pun merupakan ekosistem mobile game.
Darang menyebutkan, hal ini juga terlihat pada kontrak esport sponsorship di kawasan Asia Tenggara. Di ASEAN, mobile esport menjadi minat utama para sponsor. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, di Asia Tenggara, tidak ada satu game yang mendominasi kontrak sponsorship.
“Mobile game tetap menjadi yang paling diminati oleh para sponsor. Beberapa game yang paling banyak mendapatkan sponsor dalam pergelaran turnamen di seantero Asia Tenggara antara lain Free Fire, Arena of Valor, PUBG Mobile, dan Mobile Legends,” ungkap Darang.
Ketika ditanya mengapa mobile game populer, dia menjawab,
“Pengguna dan penonton mobile esport merupakan segmen terbesar esport di Asia Tenggara. Game ponsel juga mudah diakses, tidak memerlukan spec dan perlengkapan mahal seperti PC dan konsol, serta keberlanjutan turnamen-turnamennya mampu bertahan di kala pandemi. Hal-hal tersebut menjadikan mobile esport sebagai segmen paling populer di Asia Tenggara.”
Selain populernya mobile game, satu keunikan lain dari ekosistem esport di Asia Tenggara adalah aktifnya pemerintah dalam mengembangkan industri competitive gaming. Buktinya, esport telah dimasukkan dalam beberapa ajang olahraga bergengsi.
Misalnya, di Asian Games 2018, esport dinobatkan sebagai cabang olahraga eksibisi. Sementara di SEA Games 2019, esport bahkan menjdi cabang olahraga bermedali. esport juga akan kembali menjadi bagian dari SEA Games 2021 dan Asian Games 2022.
Di Indonesia, esport juga akan menjadi cabang olahraga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021. Pemerintah bahkan memilih Lokapala, mobile MOBA buatan developer lokal, menjadi salah satu game yang diadu.
“Satu hal yang unik dan membedakan Asia Tenggara dengan kawasan lain adalah keterlibatan pemerintah sebagai sponsor atau penyelenggara acara esport,” kata Darang.
“Sebagai contoh, pemerintah Indonesia melalui PB esport dan Kemenparekraf, pemerintah Malaysia melalui MDEC, dan pemerintah Singapura melalui SGGA tercatat cukup terlibat dalam penyelenggaraan turnamen esport di negara masing-masing.”
Itulah pembahasan tentang tren sponsor esport di Asia Tenggara. Nantikan informasi seputar game lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram DuniaGames ya.
Kamu juga bisa beli voucher untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games!
Artikel ini diterbitkan pertama kali di Hybrid.co.id dengan judul "Tren Esports Sponsorship di Asia Tenggara" ditulis oleh Ellavie Ichlasa Amalia.
Baca Juga >> Nimo TV Akan Kembali Siarkan Regular Season MPL ID Season 8
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.