Genre thriller adalah salah satu genre paling menarik dalam dunia film dan fiksi karena fokus utamanya adalah membangkitkan emosi seperti ketegangan, rasa ingin tahu, kejutan, antisipasi, hingga kecemasan.

Jika kamu pernah merasa duduk "di ujung kursi" saat menonton film karena tidak sabar melihat apa yang terjadi selanjutnya, itu adalah sensasi khas yang dihadirkan oleh thriller.

Ciri Khas Genre Thriller

Berbeda dari genre lain, thriller sering kali memiliki alur cerita yang cepat, penuh ketegangan, dan biasanya dipenuhi berbagai kejutan seperti plot twist, red herrings (petunjuk palsu), narator yang tidak bisa dipercaya, dan cliffhangers yang membuat penonton penasaran. Cerita biasanya berpusat pada antagonis atau tokoh jahat yang menghalangi tujuan protagonis.

Film-film thriller umumnya dibangun dengan ketegangan yang meningkat perlahan hingga mencapai klimaks yang intens. Unsur penyembunyian informasi penting juga sering digunakan agar penonton tetap menebak-nebak hingga akhir.

Subgenre dalam thriller sangat beragam, mulai dari spy thriller, medical thriller, political thriller, hingga romantic thriller. Inilah yang membuat thriller fleksibel dan terus berkembang sesuai zaman.

Asal Usul Thriller

Akar genre ini dapat ditelusuri kembali ke ratusan tahun lalu. Namun, perkembangannya sebagai gaya tersendiri mulai terlihat pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 lewat novel seperti The Count of Monte Cristo (1848) dan The Thirty-Nine Steps (1915). Dalam dunia film, sutradara Alfred Hitchcock menjadi tokoh penting yang memperkenalkan dan mengembangkan bahasa visual thriller pada abad ke-20. Film-film seperti Psycho dan Rear Window menjadi landasan bagi banyak thriller modern.

Di era modern, beberapa contoh populer dari genre ini adalah Gone Girl, The Girl with the Dragon Tattoo, hingga serial televisi Inggris Utopia.

Apa Bedanya dengan Horor?

Thriller dan horor sering kali tumpang tindih karena keduanya bisa menyuguhkan ketegangan dan rasa takut. Namun, perbedaan utama terletak pada sumber emosi tersebut. Thriller lebih fokus pada ketegangan psikologis dan ketidakpastian—seperti pengejaran, konspirasi, atau misteri yang membuat penonton tegang. Sementara horor berusaha menciptakan rasa takut melalui elemen supranatural, makhluk menakutkan, darah, atau kejutan mengerikan (jump scare).

Misalnya, film horor seperti The Conjuring membuat penonton takut karena hantu atau setan, sedangkan thriller seperti Gone Girl membuat penonton tegang karena manipulasi dan misteri psikologis dalam hubungan antar tokohnya.

Thriller adalah genre yang bertujuan untuk mengguncang, bukan sekadar menakut-nakuti. Ia menantang penonton untuk berpikir, menebak, dan merasa waspada sepanjang cerita. Meski sering bersinggungan dengan horor, thriller berdiri sendiri sebagai genre yang lebih berfokus pada ketegangan dan misteri daripada teror atau ketakutan supernatural. Jika sebuah film berhasil membuat jantungmu berdebar dan pikiranmu terus menebak-nebak, kemungkinan besar, kamu sedang menonton thriller sejati.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.