Profil Singkat Tim Mobile Legends Alter Ego, Kuda Hitam yang Menjelma Jadi Raksasa
Buat kamu yang penasaran dengan profil dan kisah tim Mobile Legends Alter Ego, yuk langsung cek di sini!
Esports | 11 December
Oleh Syahdan
Alter Ego kini menjadi salah satu tim Mobile Legends terkuat berkat gelar juara MPL Invitational 2020 yang belum lama ini mereka terima. Perubahan Alter Ego terjadi sejak MPL Season 6 digelar, di mana mereka mampu masuk ke babak final dan bertarung dengan sang juara bertahan, RRQ Hoshi.
Meski hanya menjadi runner-up, tapi penampilan Alter Ego di MPL Season 6 sangat luar biasa bila dibandingkan dengan MPL Season 5. Lalu, gimana sih langkah awal tim Mobile Legends Alter Ego terbentuk, kok bisa ya akhir-akhir ini punya performa luar biasa? Yuk lihat profil singkatnya di bawah.
Terbentuknya Tim Alter Ego Mobile Legends
Awalnya, Delwyn Sukamto selaku pemilik dan CEO dari Alter Ego menerima kabar kalau bakal ada pembukaan liga esport terbesar di Indonesia dari IESPL. Dalam liga ini, terdapat empat game yang ditandingkan, yakni Dota 2, Point Blank, CS: GO, dan Mobile Legends.
Dari sini, Koh Delwyn akhirnya membuat tim dari masing-masing game tersebut, tak terkecuali Mobile Legends.
Alter Ego yang dikenal sebagai tim baru pun menghancurkan ekspektasi penonton di mana mereka berhasil menjadi pemuncak klasemen dengan hanya menerima satu kali kekalahan; dan satu kali hasil imbang.
Peran Penting Arss dalam Memilih Roster Alter Ego
Arasy Zamunullail atau yang dikenal Arss adalah mantan jebolan Louvre yang sempat bersinar di MPL ID Season 1. Setelah hengkang dari Louvre, Arss pun menerima tawaran untuk mengisi roster divisi Mobile Legends dari Alter Ego.
Nah, dalam mengisi roster ini, Arss pun awalnya menghubungi Ahmad (Maungzy) yang saat itu gagal lolos ke divisi Mobile Legends Bigetron Esports terkait playstyle-nya yang kurang cocok. Karena masih kurang pemain, Ahmad pun merekomendasikan Jo (mantan punggawan Saints Indo Junior) ke Arss.
Setelah melakukan tes, akhirnya Jo pun diterima sebagai pemain dari Alter Ego.
Pemain berikutnya yang masuk ke dalam roster tim adalah Rage, teman lama Arss yang kenal karena joki Mobile Legends. Dan, ada LeoMurphy yang menjadi rekan Ahmad sebelum masuk Alter Ego yang sekarang kita kenal sebagai Leo 'Tastas' Murphy.
Lalu terakhir, ada Caesius rekan seperjuangan Arss yang masuk dan menjabat sebagai manajer tim, meski saat ini perannya telah berubah menjadi pemain sejak digelarnya MPL ID Season 3.
Masuknya Alter Ego ke Liga MPL ID
Alter Ego memulai debutnya sebagai tim MPL ID ketika liga ini masuk ke musim ketiga. Di sana, mereka melakukan perombakan roster dengan menghadirkan pemain-pemain baru, seperti Caesius, Chester, dan SamoHt. Sayangnya di satu sisi, Jo dan Rage memilih hengkang dan bergabung bersama tim barunya, FlashWolves.
Dilansir dari Kincir.com, hengkangnya Jo dan Rage dikarenakan perbedaan visi dan misi dengan ketiga pemain lainnya (Arss, Maungzy, dan LeoMurphy).
Adapun alasan masuknya Caesius sebagai pemain karena sang manajer tim, Daniel Chen sudah tidak asing dengannya. Ia juga sangat percaya dengan Caesius karena performa apiknya di MPL ID Season 1. Sedangkan untuk Chester dipilih berdasarkan kemampuannya sebagai pemain.
Sayangnya langkah Alter Ego di MPL ID Season 3 tidak semulus saat mereka menjuarai liga IESPL. Pada babak playoff mereka harus dikalahkan tim Louvre dengan skor 2-1 dan berakhir di posisi 5. Sedangkan untuk tim yang menjuarai di MPL ID Season 3 adalah Onic Esports yang saat itu sedang bersinar-sinarnya.
Hadirnya Celiboy "The Miracle Boy" ke Tim Alter Ego
Memasuki MPL ID Season 4, Alter Ego mengalami perombakan roster kembali. Mereka menambahkan tiga nama baru, yaitu Rmitchi yang sebelumnya membela Louvre, Celiboy dari Capcorn, dan terakhir YoxXD. Namun, Alter Ego kehilangan satu pemainnya, yaitu SamoHt.
Bermain di regular season MPL Season 4, performa Alter Ego ternyata sangat luar biasa. Celiboy yang masuk sebagai pemain termuda mampu menunjukkan potensi besar dalam mengubah Alter Ego menjadi tim menakutkan. Ini pula yang membuat Celiboy dijuluki sebagai The Miracle Boy.
Performa yang terus membaik membuat Alter Ego diwaspadai tim-tim besar seperti EVOS Esports dan RRQ. Pun ini yang membuat Alter Ego disebut sebagai Kuda Hitam di MPL ID. Alter Ego mengakhiri babak reguler season MPL ID Season 4 dengan bertengger di posisi tiga dengan menerima 10 kali kemenangan dan 4 kali kekalahan.
Namun di babak playoff, lagi-lagi langkah Alter Ego untuk menjadi juara harus terhenti setelah mereka dikalahkan RRQ dua kali, di upper bracket dan lower bracket.
Keluarnya Sang Pionir, Arss dari Tim Inti
Menjelang MPL ID Season 5, Alter Ego memutuskan untuk mengeluarkan Arss dari tim inti dan mengirimkannya ke kasta kedua liga profesional Mobile Legends, MDL -- diikuti dengan YoxXD. Di sini, Chester pun berganti peran dan ditunjuk sebagai pelatih tim.
Kehilangan tiga pemainnya, Alter Ego pun mendatangkan YAM yang sebelumnya membela Aura Esports. Masuknya YAM bukan tanpa alasan. Dilansir dari website resmi MPL ID, sang manajer Alter Ego, Aditya Budi Santoso mengatakan kalau timnya saat itu memang membutuhkan sosok offlaner kuat, dan YAM punya potensi itu.
Memulai babak reguler season MPL ID 5, ternyata performa Ahmad dan kawan-kawan tampak biasa-biasa saja. Mereka bahkan menerima 7 kali kekalahan dari 14 laga yang digelar. Bahkan, Alter Ego harus pulang di hari pertama playoff MPL ID Season 5 setelah dikalahkan ONIC Esports dengan skor 2-1.
Keberhasilan Udil dan NasiUduk Mengembalikan Identitas Alter Ego
Memasuki musim berikutnya, jagat esport dikejutkan dengan hengkangnya Udil dari ONIC Esports dan berpindah ke Alter Ego. Masuknya Udil ke Alter Ego pun tidak lepas dari peran Caesius yang mengajaknya pertama kali lewat Whatsapp.
"Ilyas menghubungi saya lewat Whatsapp. Agak tidak nyangka juga dihubungi lewat Whatsapp, khususnya karena Whatsapp buat orang tua saja, anak muda Line gitu," ujar Udil di akun YouTube Alter Ego.
Udil pun mengemukakan alasannya pindah, salah satunya adalah karena ia yang ingin bermain lebih banyak. Pasalnya, Udil mulai jarang terlihat semenjak MPL ID Season 5 dan perannya saat itu digantikan oleh Rasy.
Masuk menggunakan jersey barunya, Udil mampu mengembalikan identitas Alter Ego yang dulu dikenal sebagai Kuda Hitam. Ia pun dua kali berhasil mengalahkan mantan timnya, ONIC Esports yang saat itu punya performa mengagumkan setelah mendatangkan Sanz sebagai carry.
Dominasi Alter Ego di MPL ID Season 6 juga tidak luput dari sang pelatih pelatih baru, NasiUduk yang dulunya adalah pemain pro dari game Arena of Valor serta promosinya PAI dari MDL ke MPL ID.
Langkah gemilang Alter Ego pun terus berlanjut hingga akhir regular season di mana mereka mampu memuncaki klasemen dengan perolehan 11 kali kemenangan dan 3 kali kekalahan.
Masuk ke babak playoff, Alter Ego dipertemukan dengan sang juara MPL ID Season 5, RRQ Hoshi. Meski di awal musim RRQ Hoshi terlihat kewalahan, tapi di babak final ini Sang Raja mulai kembali ke performa primanya.
Pertarungan kedua tim bisa dibilang sangat sengit, dan menjadi laga paling gokil dari semua laga yang sudah dijalankan di MPL ID sejak musim pertama digelar. Karena kehilangan Lord berkali-kali dan mengalami kerugian dari segi turret, Alter Ego pun harus mengakui keunggulan tim RRQ Hoshi dan berakhir di posisi runner-up MPL ID Season 6.
Menghilangnya Julukan Kuda Hitam
Mendapatkan posisi runner-up di MPL Season 6 tidak menyulutkan semangat Ahmad dan kawan-kawan untuk terus belajar. Menerima undangan untuk berlaga di MPL Invitational 2020, mereka kembali dipertemukan dengan Sang Raja, tapi bukan di laga final.
Rematch ini pun menjadi laga yang paling ditunggu-tunggu karena Alter Ego membawa sejumlah dendam tak terkira setelah dikalahkan cukup dramatis di MPL ID Season 6.
Tak tanggung-tanggung, Alter Ego berhasil menekuk lutut Sang Raja tanpa balas, 2-0! Mereka pun sukses membuktikan ke publik kalau julukan Kuda Hitam sudah bukan lagi milik Alter Ego.
Tak hanya Sang Raja yang mereka taklukan, tapi juga Geek Fam ID yang punya performa gemilang di MPL Invitational 2020. Dan, kemenangan ini membuat mereka melangkah ke final untuk bertemu tim perwakilan Filipina, Bren Esports.
Di babak final, Alter Ego seperti menunjukkan kelasnya dengan tidak memberikan satu poin pun ke Bren Esports. Alhasil, mereka mendapatkan gelar juara perdananya di kancah esport profesional Mobile Legends dan berpeluang menjadi juara di M2 Mobile Legends jika masih konsisten bermain seperti ini.
Baca Juga >> 5 Fighter Mobile Legends Terbaik Desember 2020, Aldous Mendominasi!
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.