Roster Awal 2XKO Jadi Sorotan, Terlalu Aman atau Strategi Tepat Riot Games?
Roster awal 2XKO berisi sembilan champion populer League of Legends.
Games | 15 September
Oleh HLS OFFICIAL
Roster Awal 2XKO Jadi Sorotan: Aman, Familiar, tapi Kurang Mengejutkan?
Riot Games akhirnya membuka tabir roster awal untuk game fighting terbaru mereka, 2XKO. Total ada sembilan champion yang dipastikan hadir saat perilisan, dan seperti yang bisa ditebak, mayoritas di antaranya adalah wajah-wajah yang sudah sangat familiar bagi penggemar League of Legends maupun Arcane. Dari Jinx, Vi, Ekko, hingga Yasuo, semuanya adalah nama besar yang selama ini jadi “wajah depan” semesta Runeterra.
Keputusan ini langsung memicu diskusi seru di komunitas. Di satu sisi, langkah Riot dianggap aman dan ramah bagi pemain baru. Di sisi lain, sebagian gamer veteran merasa roster awal ini terlalu “basic” dan minim kejutan.
Dominasi Champion Populer
Tidak bisa dipungkiri, roster awal 2XKO terlihat seperti pesta champion populer. Nama-nama seperti Ahri, Jinx, Yasuo, Ekko, Vi, Illaoi, Blitzcrank, serta Darius hadir untuk memastikan pemain langsung merasa akrab. Bahkan, kehadiran Blitzcrank baru-baru ini jadi salah satu highlight menarik karena menghadirkan variasi gaya bertarung grappler.
Strategi ini jelas menguntungkan dari sisi pasar. Pemain baru tidak perlu banyak penyesuaian, karena mereka langsung mengenali champion yang sudah sering muncul di berbagai game Riot maupun adaptasi animasi Arcane.
Minimnya Unsur Kejutan
Namun, di balik rasa aman itu, muncul kritik soal kurangnya keberanian Riot. Dari sembilan karakter awal, praktis hanya Darius yang dianggap sedikit berbeda karena jarang jadi sorotan besar di media Riot. Sisanya terasa terlalu familiar, seakan Riot ingin memastikan roster awal ini bisa diterima semua orang tanpa resiko.
Beberapa gamer bahkan menyebut roster ini mirip “best of Riot all-stars” tanpa variasi berani. Padahal, sebagai fighting game baru, banyak yang berharap 2XKO bisa memperkenalkan champion unik yang mungkin selama ini terpinggirkan di League of Legends.
Antara Fair Play dan Strategi Pasar
Jika dilihat dari sisi positif, roster awal ini jelas pilihan cerdas untuk menarik basis pemain yang luas. Bagi gamer kasual, melihat nama besar seperti Yasuo atau Jinx langsung membuat penasaran untuk mencoba. Tetapi bagi komunitas kompetitif, roster ini sedikit membosankan karena kurang tantangan baru.
Dengan genre fighting yang sangat bergantung pada variasi karakter, keputusan Riot akan terus dipantau: apakah mereka lebih memprioritaskan kenyamanan pemain baru, atau berani mengambil risiko untuk menghadirkan kejutan yang lebih segar?
Potensi Perubahan di Masa Depan
Untungnya, 2XKO adalah game live service. Artinya, roster tidak akan berhenti di sembilan karakter saja. Riot masih punya ratusan champion dari Runeterra yang bisa diadaptasi. Jadi, peluang untuk menghadirkan karakter unik masih terbuka lebar.
Bisa jadi, roster awal hanyalah “pintu masuk” sebelum Riot melepas kejutan-kejutan di update berikutnya. Gamer veteran tentu berharap champion yang jarang mendapat spotlight, seperti Swain, Urgot, atau bahkan Taliyah, bisa mendapat giliran masuk ke arena 2XKO.
Penutup
Roster awal 2XKO mencerminkan strategi aman yang bisa dipahami, tetapi juga memunculkan rasa “kurang berani”. Meski demikian, ini baru awal dari perjalanan panjang game ini. Komunitas kini menunggu langkah Riot berikutnya: apakah tetap bermain aman dengan wajah populer, atau mulai memberikan kejutan yang benar-benar baru? Yang jelas, diskusi hangat ini jadi pertanda baik bahwa antusiasme terhadap 2XKO sedang berada di puncaknya.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.