SAKAMOTO DAYS berhasil mencuri perhatian para penggemar manga sejak pertama kali terbit, meski harus bersaing dengan berbagai judul shounen populer. Manga ini hadir dengan premis unik: Taro Sakamoto, seorang mantan pembunuh bayaran legendaris, memilih pensiun dan hidup damai sebagai pemilik toko kelontong bersama keluarganya. Namun, masa lalunya tidak bisa sepenuhnya ia tinggalkan.

Karya dari Yuto Suzuki ini menawarkan alur cerita yang konsisten, dengan keseimbangan antara adegan aksi dan pengembangan karakter. Taro Sakamoto tetap menjadi pusat narasi, namun kehadiran karakter pendukung seperti Shin, Lu, dan Nagumo berhasil memperkaya cerita dengan interaksi yang kuat dan perkembangan hubungan yang emosional.

Salah satu keunggulan utama SAKAMOTO DAYS adalah kemampuannya menyuguhkan cerita aksi yang tetap menyentuh sisi emosional pembaca. Alih-alih hanya fokus pada kekuatan atau ambisi menjadi yang terkuat, manga ini menempatkan nilai-nilai keluarga, keharmonisan, dan tanggung jawab sebagai fondasi cerita. Pendekatan ini membuat SAKAMOTO DAYS terasa relevan dan relatable, baik bagi pembaca muda maupun dewasa.

Berbeda dari tipikal manga shounen yang biasanya menampilkan tokoh remaja dengan impian besar, SAKAMOTO DAYS menghadirkan protagonis dewasa yang hanya ingin hidup tenang bersama keluarganya. Ini adalah penyegaran yang sangat dibutuhkan dalam genre yang telah lama didominasi oleh narasi konvensional.

Kehadiran judul seperti Spy x Family yang juga memadukan elemen keluarga dan dunia mata-mata menunjukkan bahwa tren manga mulai bergeser. Pembaca kini lebih terbuka terhadap kisah yang dewasa namun tetap menghibur dengan paduan aksi dan humor.

Dengan pencapaian luar biasa—lebih dari 15 juta copy terjual dalam lima tahun—SAKAMOTO DAYS membuktikan bahwa karya dengan premis sederhana, humor efektif, dan narasi kuat mampu bersaing di pasar global. Masa depannya pun terlihat cerah, dan tidak berlebihan jika menyebutnya sebagai salah satu manga yang mendefinisikan era baru genre shounen.