Teori Serial Karma Paling Seru yang Bikin Penonton Terkejut
Inilah teori serial Karma paling seru yang bikin penonton terkejut. Mari kita bahas teorinya satu per satu!
Movie | 09 April
Oleh Imadudin R A
Netflix kembali menghadirkan thriller Korea yang bikin penonton tercengang lewat Karma, serial mini bertabur kejutan, dendam, dan plot twist yang saling berkelindan.
Dibintangi oleh Park Hae-soon, Shin Min-a, dan Lee Hee-jun, drama ini menjelajahi konsekuensi dari pilihan moral para karakter.
Cerita disusun dalam kilas balik dan penuh keterkaitan antar tokoh yang saling menjebak dan memanfaatkan satu sama lain. Yang bikin menarik, banyak teori dari penonton muncul seiring dengan pengungkapan tiap episode dan semuanya mengarah ke satu tema: balasan setimpal.
Siapa Sebenarnya Dalang di Balik Semua Kekacauan?
Salah satu teori paling menarik dari Karma adalah siapa sebenarnya yang memicu rentetan tragedi yang terjadi. Banyak penonton awalnya mengira sang Debtor (Lee Hee-jun) adalah sumber masalah utama karena ia merencanakan pembunuhan ayahnya demi uang asuransi.
Namun semakin dalam cerita berkembang, jelas bahwa The Witness, Kim Beom-jun (Park Hae-soon), memegang peranan paling besar dalam mengatur permainan.
Beom-jun awalnya terlihat seperti korban yang terpaksa ikut dalam konspirasi setelah melihat tabrakan yang dilakukan oleh Glasses (Lee Kwang-soo). Tapi belakangan, penonton dibuat tercengang saat tahu ia adalah manipulator ulung yang memeras, membunuh, dan bahkan mencuri identitas orang lain demi menyelamatkan dirinya.
Teori bahwa Beom-jun sudah merencanakan semuanya sejak awal juga didukung fakta bahwa ia bekerja sama dengan Yu-jeong (Gong Seung-yeon), teman masa kecilnya, dalam berbagai aksi tipu daya.
Menariknya, teori ini diperkuat di akhir cerita, ketika Beom-jun mengganti identitas menjadi Jae-young, tapi justru mewarisi seluruh masalah si Debtor. Ini adalah pukulan keras dari karma yang benar-benar tak bisa ia hindari, membuktikan bahwa manipulasi yang dilakukannya selama ini tak bisa menyelamatkannya.
Simbol Karma dalam Setiap Kematian Tragis
Penonton juga ramai membahas betapa setiap kematian dalam Karma seperti memiliki makna simbolis. Teori ini menyatakan bahwa setiap karakter mendapat balasan sesuai dosa yang mereka lakukan, dan bentuk kematiannya mencerminkan kesalahan mereka.
Glasses, misalnya, awalnya terlihat sebagai karakter pengecut yang hanya panik setelah menabrak orang. Tapi seiring waktu terungkap bahwa ia penuh kekejaman tersembunyi, hingga tega menyerang pacarnya sendiri. Ia pun dibunuh oleh Beom-jun, yang membalas dendam atas kematian temannya.
Gil-ryong (Kim Sung-kyun), pembunuh bayaran yang disewa oleh sang Debtor, juga menerima akhir tragis. Meskipun sempat ragu membunuh ayah Jae-young, ia tetap melakukannya karena tergiur uang. Karma menyapanya dalam bentuk pembakaran hidup-hidup di rumah terbengkalai, tempat yang juga menelan nyawa Jae-young.
Namun kematian paling sadis dialami oleh sang Witness sendiri. Setelah mencoba kabur dari semua dosa dengan mencuri identitas Jae-young, ia justru dibunuh oleh Dr. Yoon di meja operasi tanpa anestesi, dengan organ tubuhnya diambil.
Ini memperkuat teori bahwa dalam semesta Karma, tidak ada satu pun dosa yang luput dari pembalasan, betapapun liciknya seorang karakter mencoba menyembunyikannya.
Karma Sebagai Lingkaran Tak Terhindarkan
Teori yang paling banyak dibicarakan adalah bahwa Karma secara naratif dibangun sebagai sebuah lingkaran sebab-akibat yang tak bisa diputuskan. Penonton mencatat bahwa tiap karakter saling berhubungan melalui keputusan kelam yang mereka buat, dan semua alurnya berakhir di satu titik, penghancuran diri.
Park Jae-young (si Debtor) memicu semuanya saat ia menggadaikan moral demi uang. Tapi ironisnya, ia bukan satu-satunya yang "berdosa". Gil-ryong yang membunuh atas bayaran, Glasses yang menyembunyikan mayat, Beom-jun yang menipu dan membunuh, hingga Yu-jeong yang menjadi partner dalam kejahatan, semuanya berkontribusi pada spiral kehancuran.
Yang menarik, hanya Dr. Lee Ju-yeon (Shin Min-a) yang bertahan hidup di akhir. Ia bukan tanpa luka, karena sempat menjadi korban masa lalu Beom-jun. Tapi ia tidak terlibat dalam permainan dosa yang dilakukan karakter lain. Ini membuat teori bahwa Karma memilih siapa yang layak bertahan semakin kuat: hanya mereka yang benar-benar tak melakukan kejahatan yang bisa lolos.
Penonton juga berspekulasi bahwa judul setiap episode memiliki makna mendalam terhadap perjalanan karma masing-masing karakter. Misalnya, episode 2 berjudul "The Man Who Disposed Of A Body" mengisyaratkan awal dari mata rantai dosa, dan episode terakhir yang diberi judul langsung "Karma", menegaskan bahwa semua akibat dari perbuatan buruk tak bisa dihindari.
Serial Karma bukan hanya thriller biasa. Ia adalah eksplorasi psikologis tentang bagaimana setiap keputusan buruk akan kembali menghantui, dengan cara yang seringkali tak terduga.
Teori-teori yang berkembang menunjukkan betapa dalamnya lapisan cerita yang disajikan, membuat penonton terus menebak dan bertanya-tanya hingga akhir. Akhir yang tragis bagi sebagian besar karakter adalah bukti bahwa karma, seperti judulnya, tidak pernah tidur.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.
Komentar ( 0 )
Please login to write a document.