Pada akhir Februari, Ubisoft secara resmi mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk membatalkan gugatan class action yang dilayangkan oleh para gamer di California terkait penutupan The Crew. Dalam dokumen yang ditinjau oleh Polygon, pihak Ubisoft menyatakan bahwa pembeli tidak pernah dijanjikan kepemilikan penuh atas game tersebut, melainkan hanya memperoleh lisensi penggunaan terbatas.

Gugatan tersebut dipicu oleh keputusan Ubisoft menonaktifkan server The Crew pada tahun 2024, satu dekade setelah peluncurannya di 2014. Karena game ini hanya bisa dimainkan secara online, penutupan server membuatnya sepenuhnya tidak dapat diakses. Meskipun Ubisoft menawarkan pengembalian dana kepada mereka yang membeli game dalam waktu dekat sebelum penutupan, banyak pemain lama tidak mendapatkan kompensasi.

Dalam pembelaannya, Ubisoft berargumen bahwa pihak penggugat tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Mereka juga menunjukkan bahwa kemasan game sudah mencantumkan informasi mengenai lisensi, yang membuktikan tidak ada janji kepemilikan penuh. Namun, penggugat menanggapi dengan bukti tambahan, termasuk pernyataan bahwa kode aktivasi game tidak kedaluwarsa hingga 2099, yang dianggap menyiratkan game akan tetap dapat dimainkan jauh lebih lama.

Masalah semakin kompleks dengan tuduhan baru terkait sistem mata uang dalam game. Penggugat menyatakan bahwa The Crew menyertakan bentuk mata uang digital yang memenuhi syarat sebagai "sertifikat hadiah" menurut hukum California, dan seharusnya tidak memiliki masa kedaluwarsa.

Dengan sembilan tuduhan yang kini tercantum dalam gugatan, penggugat meminta agar kasus ini disertifikasi sebagai gugatan class action. Ubisoft diberikan tenggat waktu hingga 29 April untuk memberikan tanggapan resminya.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.